04. Luka

424 54 30
                                    

Happy reading

***


"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday Mama."

Wanita yang tengah bersantai di ruang keluarga sontak berdiri menyaksikan suami dan anaknya bernyanyi merayakan ulang tahunnya.

Mahendra mencium jidat sang istri. "Happy birthday, sayang." Ucapnya saat Dela usai meniup kue yang dibawa oleh Deka.

"Happy birthday mama sayang." Ucap Deka sembari memberi ciuman di pipi ibunya.

Dela mencium pipi kedua orang itu secara bergantian, selanjutnya mencoret wajah sang suami dengan kue hingga membuat keduanya saling kejar-kejaran. Tidak hanya itu Deka juga jadi tumbal ibunya, kini keduanya mengejar si pelaku dan berakhir memeluk Dela dengan erat.

Di sana, di pintu utama. Seorang anak menyaksikan keluarga bahagia itu. Mereka tampak tertawa bersama. Bibirnya tersenyum namun matanya tidak bisa berbohong kalau dia juga ingin menjadi bagian dari mereka.

"Selamat ulang tahun, Ma." Gumamnya. Setelah mengatakan itu Gara menjauh pergi dari sana dengan membawa kue kecil yang masih berada di kedua tangannya.

***

Alina memarkirkan mobil merahnya di tempat parkir milik rumah sakit Hambada. Penampilannya tampak sangat mencolok menggunakan dress selutut berlengan panjang berwarna merah, tak lupa high heels dan bibirnya yang berwarna senada.

Karena penampilannya yang seperti ini membuat Alina menjadi pusat perhatian orang-orang. Namun Alina tidak peduli. Siapapun bebas berekspresi, bukan?

Mata cantik Alina menangkap seorang anak kecil, ralat, maksud Alina adalah teman kecilnya, Tiara. Gadis kecil itu tengah duduk di bangku taman sembari menikmati lollipop sendirian. Lantas Alina mendekati teman satu-satunya itu.

"Tiara,"

Suara itu membuat Tiara menoleh ke samping. Pupil mata anak itu membesar, bahkan permen ditangannya terjatuh seketika. Tiara tampak ketakutan.

"Mama?" Tiara berdiri, menghindar dari wanita yang ia sebut mama tadi.

"Sayang, mama rindu kamu." Wanita itu berjalan mendekati Tiara yang tampak sangat ketakutan. "Ayo ikut mama pergi dari sini." Menarik paksa tangan sang anak.

"Gak mau ma, Tiara mau sama papa."

"Tiara! Mama gak suka dibantah!"

Tiara mencoba melepas tangan itu namun karena tenaganya yang tidak kuat membuat wanita itu menyeret kasar dirinya.

"Ma, lepas. Tiara gak mau ikut mama. Mama jahat, Tiara benci!"

Gadis kecil itu menangis saat sang mama menjambak kuat rambutnya. "Dasar anak kurang ajar! Berani bicara seperti itu sama mama! Mau jadi anak durhaka kamu!" Lantas tangannya bergerak ingin menampar wajah sang anak.

"Dasar wanita setan!" Alina menjambak kuat rambut wanita itu, sangat kuat hingga menimbulkan teriakan luar biasa dari wanita menjijikkan itu.

"Sialan! Lepasin tangan kamu dari rambut saya!"

Semakin memberontak, Alina malah semakin kuat menarik rambut itu. Tiara yang tampak ketakutan, berlari mencari perlindungan di belakang tubuh Alina.

"Alina!"

Tidak peduli dengan teriakan Gara yang mendekat ke arahnya. Alina malah semakin mengeluarkan seluruh tenaganya. Dia hanya ingin wanita itu mati sekarang juga!

Dokter Gara Mahendra!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang