26

2K 133 30
                                    

Judika - Putus atau Terus

💘💘💘

Pov Rakha.

Rakha hari ini berangkat kerja, terlihat berbeda dengan biasanya dikarenakan biasanya dirinya sudah di siapkan sarapan juga perlengkapan sebelum berangkat ke kantor oleh istrinya namun dirinya sekarang harus menyiapkan segalanya sendiri. Rakha berjalan keluar rumah namun, dirinya terkejut saat mendapati Selena sudah berdiri di luar pintu.

"Selena? Ngapain lo di rumah gue?" Tanya Rakha.

"Rak, kamu harus tanggung jawab" Ucap Selena.

"Tanggung jawab apaan sih, bitch? Lo sengaja bikin gue sama Mala berantem? Lo apa-apaan sih, lagian kita selingkuh nggak sampe tidur bareng. Lo gila ya? Udah gue mau ke kantor" Ucap Rakha mendorong tubuh Selena.

"Rak, tapi aku hamil"

"Gue nggak percaya! Lo kasih bukti kalau itu anak gue" Ucap Rakha.

"Aku bakal buktiin ke kamu"

"Terserah, gue mau kerja! Dan stop ganggu gue lagi" Ucap Rakha.

Rakha berjalan keluar rumah menuju ke garasi mobilnya meninggalkan Selena yang berusaha untuk mengejarnya. Rakha tampak tak peduli sama sekali dengan Selena dia memilih untuk mengabaikannya dan berangkat ke kantornya. Membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit untuk dirinya tiba di kantor. Rakha memarkirkan mobilnya di halaman kantor dan berjalan masuk menaiki lift.

"Galang, tolong nanti kamu ke ruangan saya" Ucap Rakha saat Galang mulai masuk ke dalam lift bersama dirinya.

"Baik, pak" Jawab Galang.

Ting!

Pintu lift terbuka, Galang mengekor di belakang Rakha untuk menuju ke ruangannya. Galang duduk di depan Rakha lalu Rakha membuka laptopnya.

"Ada apa ya pak, kelihatannya penting?" Tanya Galang.

"Apa ibu pernah nanya kabar saya ke kamu?" Tanya Rakha.

Galang meneguk salivanya.

"Pernah sih pak, tapi saya jawab bapak ada meeting dengan client" Jawab Galang.

"Apakah ada pertanyaan yang lain?"

"Enggak ada pak" Jawab Galang.

"Yasudah kalau gitu, silahkan kamu lanjut bekerja. Saya cuman tanya itu. Terima kasih"

"Baik, pak. Sama-sama. Kalau begitu saya permisi dulu" Jawab Galang.

Galang pergi meninggalkan ruangan Rakha dan berjalan menuju ke ruangannya. Rakha mengusap wajahnya kasar lalu melihat ke arah jam tangannya yang menunjukkan jam sepuluh lewat lima belas yang artinya dia harus meeting dengan client.

~~~

Sementara itu, disisi lain Mala tengah berdandan di depan meja rias kamar tamu rumah Bryan. Mala mengenakan dress hitam dengan balutan make up tipis di wajahnya juga rambut yang dibiarkan terurai panjang se punggung. Mala membuka ponselnya dan menghubungi Devi untuk diajaknya ke sebuah tempat. Selesai make up, Mala turun ke bawah untuk mengambil mobilnya yang berada di garasi meninggalkan Bara bersama Violita.

Mala melakukan mobilnya pada kecepatan rata-rata untuk menuju ke rumah Devi, menjemputnya dirumah. Menempuh perjalanan sekitar lima belas menit untuk Mala sampai di rumah Devi. Mala pun melanjutkan perjalanan untuk ke tempat tujuan yakni sebuah cafe yang di gunakan Mala untuk menemui seseorang.

"Lo yakin la, mau ngelakuin ini?" Tanya Devi.

"Gue harus yakin, biar dia jera" Jawab Mala.

"Gue tunggu lo disini aja" Jawab Devi.

Mala mengangguk lalu dia keluar dari mobil berjalan masuk ke dalam Cafe El Monte, sudah terlihat disana seorang wanita tengah menyeruput sebuah minuman dan melihat ke arah Mala yang sudah datang lalu Mala berjalan kearahnya.

"Mbak, akhirnya sampai juga" Jawab Selena.

Mala tersenyum tipis, lalu duduk di depan Selena. Meletakkan tas selempang nya di samping tempat duduk Mala.

"Nggak usah basa basi ya, langsung ke intinya aja" Jawab Mala.

"Maaf mbak, aku rasa kasus ini nggak usah di bawa sampai ke jalur hukum. Kasian Bara, nanti dia nggak bisa ketemu sama ayahnya ditambah lagi gimana nasib Bara kedepannya kalau tau papanya mantan narapidana? Gimana Bara pas udah sekolah nanti?" Tanya Selena.

"Aku rasa disini kamu bukan kasian sama anak aku, tapi lebih ke suami aku kan? Gini deh, kita sama-sama perempuan kan? Disini aku nggak mihak siapa-siapa, tapi aku pertahanin harga diri aku. Aku punya anak, aku nggak pentingin suami aku. Yang penting anak aku, kamu suatu saat bakal bisa bayangin gimana rasanya seorang perempuan yang sedang berjuang mempertahankan harga dirinya. Nanti, Bara juga bakal mengenal saya sebagai seorang ibu yang sedang berjuang memperjuangkan harga dirinya bukan tentang papanya"

Selena terdiam.

"Kenapa? Gerah? Haus? Minum aja dulu" Jawab Mala.

Selena meminum minuman yang ada di atas meja.

"Atau gini Selena, kamu masih mau sama suami saya? Bagaimana respon dia sekarang sama kamu? Apa kamu nggak malu, ngejar-ngejar suami orang, yang jelas-jelas orangnya nggak mau sama kamu? Dan satu lagi, apa kamu bisa jamin itu anak dari suami saya? Kalau memang terbukti anak itu adalah anak dari suami saya, kamu boleh bawa suami saya untuk bersama kamu. Tapi, kalau itu tidak terbukti. Terpaksa saya akan seret kamu ke jalur hukum" Jawab Mala dengan tegas.

"Tapi, mbak"

"Waktu kamu buat buktiin itu semua cuman sampai besok, nggak usah sampai sembilan bulan. Toh, Rakha juga nggak mau sama kamu"

"Mbak yakin? Gimana kalau suami mbak pilih saya?" Tanya Selena.

"Kita lihat aja, siapa yang Rakha pilih nantinya. Permisi"

Mala pergi meninggalkan Selena dan kembali ke mobil, tangisnya pecah begitu saja lalu dia merangkul Devi dan Devi berusaha untuk menenangkan Mala. Mala terisak dan menyesali apa yang telah dia perbuat, tapi menurut Devi, Mala sudah sangat tangguh berani mempertahankan harga dirinya di depan selingkuhan suaminya. Devi akan terus berada di pihak Mala bukan karena Mala adalah sahabatnya namun, hal ini dikarenakan Mala di pihak yang benar dan yang bersalah adalah Rakha dan Selena.

"Udah la, lo nggak usah ngerasa bersalah. Lo udah ngelakuin tindakan yang bener kali ini, kalaupun itu anaknya Rakha gue jamin mereka hidupnya nggak bakal tenang diatas penderitaan lo sebagai istri yang tersakiti" Ucap Devi.

"Makasih ya Dev, lo udah bantuin gue" Jawab Mala sambil mengusap air matanya yang mengenai pipi.

"Gue akan selalu ada di pihak lo, lo tenang aja" Ucap Devi.

"Sekarang kita pulang, dan tunggu keputusan ada di tangan Rakha. Gue nggak sanggup nerima jawaban dari dia Dev, hiks.. "

"Calm down, gue yakin Rakha bakal kasih jawaban yang sesuai" Ucap Devi.

Mala pun melakukan mobilnya pada kecepatan rata-rata mengantar Devi untuk pulang ke rumahnya. Mala lalu bergegas ke rumah Bryan saat sampai di rumah Violita bertanya tentang keputusan Mala. Mala akan menunggu keputusan dari Rakha terkait masalah ini, syukurlah Mala berhasil menurunkan egonya dan tidak membawa kasus ini ke jalur hukum. Violita ikut senang mendengarnya. Namun, saat Mala hendak pergi ke atas Mala di kejutkan dengan sebuah telfon dari Galang.

"Iya, kenapa lang?" Tanya Mala.

"Apa, lang? Rakha kena serangan jantung?"

Basmalah Nigista 2Where stories live. Discover now