29

1.8K 125 18
                                    

💘💘💘

Mala akhirnya berhasil mendapatkan pekerjaan yaitu sebagai sekretaris di kantor salah satu perusahaan ternama di ibu kota. Terpaksa dia harus meninggalkan Bara selama dia bekerja, Mala berjalan kearah garasi lalu mengambil mobilnya dan bergegas pergi ke kantor. Mala mengenakan setelan kemeja putih dengan jas berwarna hitam juga dia menggeraikan rambutnya membuatnya tampak terlihat lebih muda.

Mala melajukan mobilnya pada kecepatan rata-rata, dari istri menjadi single parent tak banyak merubah status Mala. Mala masih sama menjalani kehidupan seperti biasa, dan dirinya resmi bercerai dengan Rakha. Meskipun sangat sakit baginya untuk berpisah dari keluarga kecilnya, namun hal tersebut tak membuat Mala harus larut kedalam kesedihan terlalu lama. Dirinya harus bangkit dan bisa merubah keadaannya saat ini.

Sesampainya di kantor, Mala turun dari mobilnya lalu berjalan ke dalam. Mala menaiki lift dan memencet tombol angka empat yang membawanya ke lantai nomor empat. Pintu lift terbuka beberapa menit, lalu Mala memasuki ruangan kerjanya. Tak lama kemudian, Mala di datangi oleh directur perusahaan.

"Mala? Siang nanti kita ada jadwal untuk bertemu dengan client ya. Tolong kamu siapkan berkas-berkasnya" Ucap directur tersebut pada Mala.

"Baik Pak, nanti saya siapkan"

"Meetingnya nanti jam satu siang, kalau gitu saya keruangan saya. Kamu lanjutkan kerja kamu" Ucapnya.

Mala mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya di depan komputer. Mala menyelesaikan pekerjaannya sebelum dirinya nanti di tugaskan untuk menemani directur bertemu dengan client siang nanti. Selesai mengerjakan pekerjaannya, Mala telah mempersiapkan berkas-berkas yang akan dia bawa menemui client. Mala pun pergi ke ruangan directur dan memberikan berkas yang sudah Mala kerjakan tadi untuk di check kembali oleh directur.

"Baik, kalau gitu kita berangkat sekarang" Ucap directur tersebut.

"Baik, pak" Jawab Mala.

Mala berjalan keluar ruangan mengikuti directur di belakangnya. Mala dan directur bernama David itu naik dalam satu mobil menuju ke tempat tujuan. Sekitar dua puluh menit perjalanan yang mereka tempuh akhirnya mereka sampai di tujuan yakni sebuah cafe bernuansa Amerika. Mala dan David masuk ke dalam dan mendapati client mereka sudah duduk disana di dekat jendela.

"Pak, Rakha?" Sapa David.

Kedua mata Mala membola mendapati bahwa client yang akan dia temui kali ini adalah mantan suaminya. Mala mencoba untuk tidak menatap mata Rakha agar kedua matanya tidak bertemu. Mala dan David duduk di depan Rakha dan juga Galang, tentu saja momen ini menjadi momen yang canggung untuk Rakha dan Mala setelah mereka berpisah.

"Baik, bisa di mulai sekarang pak?" Tanya David.

"Bisa. Jadi, bagaimana untuk proses lebih lanjut mengenai produk 'Beauty Queen'?" Tanya Rakha.

"Mala, tolong berikan berkasnya" Ucap David.

"Baik, pak" Jawab Mala.

Mereka pun berbincang mengenai pekerjaan hingga satu jam lamanya, setelah selesai mereka memutuskan untuk pulang. Rakha rasanya ingin sekali untuk berbincang dengan Mala sebentar saja, namun hal itu sangat sulit untuk Rakha lakukan terlebih mereka sudah bukan menjadi suami istri. Mustahil jika Rakha tidak merindukan Mala begitupun sebaliknya, namun Rakha sudah bahagia bersama istri barunya yakni Selena. Mala juga harus merelakan hal itu terjadi, mau tidak mau Mala harus merelakan Rakha.

"Saya lihat kamu tadi natap pak Rakha dalam banget, apa kalian saling kenal?" Tanya David di samping Mala.

"Enggak pak, kebetulan aja saya kayak pernah lihat" Jawab Mala.

"Oh kirain saling kenal"

Mala menggeleng lalu tersenyum, pekerjaan nya yang selesai Mala sudah diperbolehkan pulang karena sudah waktunya jam pulang kantor yakni jam tiga. Mala menaiki mobilnya menuju ke rumah miliknya, dirinya tak sabar untuk bertemu Bara dan melepaskan penatnya seusai seharian bekerja.

~~~


Bara kini sudah memasuki usia lima tahun, berarti Bara sudah masuk ke sekolah Taman Kanak-Kanak. Bara mengenakan seragam kotak-kotak lengkap dengan sepatu hitamnya. Mala menyisir rambut Bara.

"Kamu jangan nakal ya disekolahan, inget kata mamah kalo belajar yang bener. Okay?"

"Siap bos" Ucap Bara seraya hormat kepada Mala.

"Anak pinter, yaudah yuk ke sekolah" Ucap Mala.

Mala menggandeng tangan Bara untuk menuju ke mobil, Mala mengantarkan Bara untuk sampai ke sekolahnya. Setelah itu, Mala kembali melanjutkan perjalanannya untuk ke kantor. Mala memilih untuk tetap single saat ini, bercerai dari Rakha empat tahun lalu membuat Mala trauma akan cinta dirinya menutup hatinya untuk membuka cinta yang baru. Mala namun tampaknya tak menghiraukan hal tersebut, karena menurutnya kebahagiaan Bara lah yang paling utama.

Mala juga kadang sempat kebingungan soal Bara yang bertanya tentang papanya, namun Mala menjawab bahwa papanya sedang pergi bekerja dengan jauh sehingga membuatnya jarang untuk pulang. Alhasil, Bara terlihat begitu yakin pada jawaban Mala. Namun, hal tersebut tak bisa Mala tutup-tutupi seterusnya lama-kelamaan Bara pasti curiga dengannya. Tak jarang, Bara juga kadang iri dengan teman-temannya yang bisa diantar oleh papanya untuk pergi ke sekolah. Mala terkadang juga menangis melihat Bara cemburu dengan teman sebayanya.

Sesampainya di kantor, Mala menjalankan aktivitasnya sebagai seorang sekretaris. Mala menyusun beberapa jadwal yang akan di hadiri oleh directur menemui client nya. Selesai bekerja, Bara yang lebih dulu pulang daripada dirinya. Mala memutuskan untuk supir pribadinya menjemput Bara, karena tidak mungkin jika Mala meninggalkan pekerjaannya untuk menjemput Bara.

Jam menunjukkan pukul tiga sore, saatnya Mala pulang. Mala pun pulang selesai bekerja menaiki mobilnya. Sesampainya di rumah, Mala membuka pintu rumah dan berlari memeluk Bara.

"Baraaaa"

"Mamah... "

Mala mencium kepala Bara.

"Lagi ngapain?" Tanya Mala berjongkok di depan Bara yang tengah menggenggam kedua mainan di tangannya.

"Lagi main dinosaurus" Jawab Bara.

"Mamah boleh ikut main?"

"Boleh dong, ini mamah pegang yang gajah" Ucap Bara memberikan mainan gajah kepada Mala.

"Mamah, tau nggak? Aku di sekolah suka sama cewek"

"Bara, kamu masih kecil" Ucap Mala.

"Tapi, dia cantik banget mah"

"Bara suka?"

"Suka banget, dia cantik, lucu, imut. Terus Bara tadi dikasih roti sama dia" Ucap Bara.

"Oh, ya? Temenan aja Bar, lagian kamu masih kecil nggak boleh pacaran"

"Kalo udah gede boleh dong?"

"Boleh, tapi kamu nanti pas gede pasti suka sama cewek lain" Ucap Mala.

"Nggak! Bara nggak akan suka sama cewek lain. Cewek ini beda, dia cantik banget" Ucap Bara sambil tersenyum.

"Emang siapa namanya?" Tanya Mala.

"Namanya Berlian, besok Bara kenalin deh ke mamah. Dia cantik banget"

"Iya deh, mamah jadi kepo sama dia"

"Yang jelas cantik banget, mamah aja kalah" Ucap Bara.

"Oh ya? Jadi cantikan dia daripada mamah?"

"Iyalah, yaudah mamah buruan mandi. Bau tau"

"Dih, mamah masih wangi nih cium"

"Enggak! Bau"

Basmalah Nigista 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang