Part 2

759 71 1
                                    

***

Sebelum masalah ini berakhir diranah hukum, maka sebaiknya Damian menyelesaikannya secara kekeluargaan. Namun sayangnya Lily masih bersikeras ingin menuntut dirinya bahkan sampai menghadirkan pengacara segala.

Damian memang salah, ia mengakui kesalahannya karena membiarkan kucing itu mati begitu saja. Damian pikir itu hanya kucing liar, namun tidak tahunya ia malah dicari oleh sang pemilik kucing seperti seorang buronan saja.

"Saya bisa memberikan berapapun ganti rugi, tulis saja nominal yang kamu inginkan." Ujar Damian pada Lily yang sejak tadi tak mau menatap kearahnya. Mereka sedang bertemu disebuah restoran, Damian memang sengaja membuat janji supaya masalah ini cepat teratasi. Apalagi besok ia ada pameran, Damian bisa tidak fokus sama sekali menggelar pamerannya bila masalah ini belum selesai.

"Lo pikir gue miskin?" Tanya Lily dengan berapi-api. Ia muak sebenarnya bertemu dengan pria yang sudah membunuh kucing kesayangannya. Tapi Lily juga bagus mendapatkan ganti rugi yang sepadan karena Bobby adalah segalanya bagi Lily.

"Saya nggak pernah menganggap kamu seperti itu."

"Barusan Lo nawarin gue duit, gue nggak semiskin itu sehingga Lo mau kasih gue duit. Emang Lo mau kasih gue berapa sih ha? Kalau gue minta lima M emang Lo mampu?"

Mendengar itu Damian langsung terdiam tak percaya karena mendengar perkataan Lily yang benar-benar sudah melukai harga dirinya. Pria itu lalu mengelus dadanya, tak mengira ia bisa bertemu dengan gadis seperti Lily.

Ternyata wajah dan kelakuannya begitu kontras, hati dan wajahnya sangat bertolak belakang sekali. Wajahnya memang cantik seperti bidadari, namun mulutnya sangat pedas dan tak punya hati seperti badarawuhi.

Lantas apa yang mau diidolakan dari orang seperti Lily? Sarah benar-benar sudah salah mengidolakan seseorang.

"Asal Lo tau ya, kucing yang Lo bunuh itu nggak bisa dituker sama duit, dia itu kucing yang udah gue rawat sejak kecil." Tutur Lily.

"Saya bisa mengganti kucing kamu dengan yang baru." Ucap Damian.

Mendengar itu Lily mulai berpikir, ia bisa mengerjai manusia kejam ini sebagai hukuman setimpal.

"Gue mau kucing ini."

Saat Lily menunjukkan foto kucing Ashera pada Damian, Damian sempat tertegun dengan apa yang ia lihat sekarang

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Saat Lily menunjukkan foto kucing Ashera pada Damian, Damian sempat tertegun dengan apa yang ia lihat sekarang.

Pria itu tentu bukan orang yang kurang wawasan, Damian memang tak begitu menyukai kucing, namun ia tentu tahu, kucing jenis apa yang diinginkan oleh Lily. Itu kucing Ashera, kucing termahal dan langka, mencarinya pun akan susah karena kucing tersebut tidak dijual di Indonesia.

"Kalau Lo nggak sanggup beliin gue ini, gue bakalan perkarain masalah ini keranah hukum." Tutur Lily dengan penuh ancaman.
"Dan gue kasih Lo waktu seminggu buat dapetin kucing itu. Kalau Lo udah berhasil dapetin kucing itu, berarti masalah kita selesai. Sesimple itu." Imbuhnya.

Lose ControlDonde viven las historias. Descúbrelo ahora