🥀45. ££¥¥^^^

298 45 5
                                    

"Aduh-aduh anak papah, nenennya kuat banget. Pelan-pelan sayang, nanti tersedak. " Ujar Aldebaran pada sang anak, membuat Andin terkekeh pelan.

"Persis kayak kamu mas. " Canda Andin, membuat Aldebaran tertawa pelan.

"Emang iya? Saya kayak Rakha? Hhmm? " Tanya Aldebaran, membuat kedua pipi Andin merona.

"Sayang! " Panggil Aldebaran dengan senyum manisnya

"Apa? " Jawab Andin menatap wajah sang suami.

"Emang saya kuat? " Ucap Aldebaran ambigu.

Andin menghela nafas, lalu mengangguk. Lebih baik Dirinya 'Iyakan' dari pada sang suami bertanya terus.

"Jelas dong saya kuat, buktinya Qilla sama Rakha. Aldebaran gitu lhoo! " Ucapnya Bangga. Dasar Aldebaran

"Terserah kamu lha mas. " Gumam Andin pelan sangat pelan

Kini ketiga anak manusia itu sedang berada di kamar, tadi setelah Qilla berangkat bersama Rafael. Aldebaran pamit ke ruang kerjanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sementara Andin dan Rakha memutuskan untuk ke kamar saja.

Setelah pekerjaannya selesai, Aldebaran pantas langsung menyusul sang istri dan anaknya yang berada di kamar. Dan berakhir lha ketiganya di dalam kamar.

Tingg!.

Bunyi pesan masuk yang berasal dari ponsel Aldebaran, membuat pokus sepasang suami-istri itu terbuyar.

"Ponsel kamu bunyi, mas. " Ucap Andin memberitahu, langsung saja Aldebaran meraih ponselnya yang berada di nakas sisi tempat tidur.

"Rafael? " Gumam Aldebaran.

"Siapa mas? " Tanya Andin dengan tangan yang masih sibuk mengelus rambut Rakha.

"Rafael, sayang. " Jawab Aldebaran membuat kening Andin berkerut.

RafaelNjing🙄🥴

|• Al rasanya gue pengen nangis! 😭•| 07.12
|• Mimpi apa gue semalam😌•| 07.13

|• Kenapa?🤨•| 07.14
|•Ketemu mantan luh? Heleh gelayy😏•| 07.14

|• Bukan bego👊😡•| 07.15
|•AldebaranNjing🤬🤟•| 07.17

|• Ehh, kok luh jadi marah sih? 😌🤨•| 07.19
|• Canda Raf, hahahah👋🤣•| 07.19

|• Kagak lucu anjirr! 🥱😒•| 07.21
|• Awas luh baran!! 😑🤬•| 07.22

>>>>

"Kenapa mas? " Tanya Andin bingung, saat mendengar tawa Aldebaran yang sangat menggelegar sampai-sampai membuat tidur putranya terganggu.

Aldebaran mulai menceritakan tentang chat berisi pesannya dan Rafael tadi. Sontak saja Andin tertawa pelan, dengan tangan memukul pundak Aldebaran.

"Parah ihh kamu! "

"Ya habisnya dia datang datang ngechat kayak gitu!"
Bela Aldebaran yang tak mau di salahkan oleh sang istri.

Rakha menggeliat pelan dalam tidurnya, akibat mendengar suara sang papah. Dengan sigap Andin langsung menepuk-nepuk pantat berisi milik Rakha.

"Ssssttt..... Tidur lagi sayang, tidur lagi. Hmmm, iya papah berisik banget sih adek pengen tidur pah. " Ucap Andin membuat Aldebaran tersenyum

"Iya-iya papah minta maaf ya adek, sekarang adek tidur lagi hhmm... Anak pinter anak sholeh. " Ucap Aldebaran pelan di telinga Rakha.

"Maas! " Tegur Andin.

"Iya maaf, sayang. "

Hening..... Keduanya sibuk melihat wajah Damai milik Rakha. Hingga Andin tersadar sesuatu.

Tangan kanan Andin penyentuh tangan besar milik Aldebaran
"Mau makan lagi, mas? " Tanya Wanita itu, di balas gelengan kepala oleh sang suami

"Tadi kan sarapannya kamu sedikit, jadinya sekarang harus makan lagi. Jangan gini dong mas, nanti kamu bisa sakit. Makan ya? Aku masakin yang lain deh, kamu mau apa? "

"Engga nafsu. " Jawab Aldebaran

"Nanti sakit lho. " Dengan lembut dan penuh kasih sayang, tangan kecil itu mengelus rambut hitam milik sang suami. Membuat Aldebaran tersenyum dengan mata terpejam. Kapan lagi dirinya bisa bermanja-manja dengan istri cantik nya ini.

"Yank." Panggilnya pelan dengan mata terpejam.

"Hhmmm? Kenapa mas? " Tanya Andin

"Pengen makan Mie, boleh nggak? "

"Mie?.... " Dengan cepat kepala Aldebaran mengangguk

"Boleh kan, udah lama saya nggak makan mie. "

Dengan berat hati Andin menyetujui permintaan sang suami.
"Yaudah aku buatin dulu. Pake telor nggak? " Tanya Andin

"Boleh, telornya yang setengah mateng ya. Terus jangan lupa pake cabe rawit yang banyak. " Rekues nya.

Dengan perlahan Andin menidurkan rakha di tempat tidur, setelahnya wanita itu menaruh bantal guling bayi di kedua sisi tubuh rakha. "Jagain anaknya, jangan di nangisin. Lagi tidur, nantinya rungsing. " Pesan Andin saat bangkit dari tempat tidur.

"Siap nyonyah besar. " Balas Aldebaran membuat Andin tersenyum.

"Awas aja kalau aku denger Adek nangis, habis kamu. "
Ancam si ibu dua anak itu sebelum keluar dari kamar.

"Mamah kamu galak banget Nak sama papah. " Curhat Aldebaran kepada sang bayi.


ENJOY⚡💃

Note : Bab ini pendek karena di bab kemarin
BANYAK siders sedih sekaliiii :(

Jangan siders doang😭😭.... Apa susahnya coba
Buat vote (Teken tombol bintang⭐). Setidaknya kalau tidak komen jangan siders!!!! 🙃😭

APA MUNGKIN KALIAN UDAH BOSEN SAMA CERITA INI?
KALAU UDAH BOSEN KOMEN YA! BIAR AKU TAMATIN NIH CERITA!......SOALNYA PERCUMA AKU UP KALAU KALIAN UDAH BOSEN SAMA ALUR CERITANYA😭🙃

"Dilalang cidelc aunti, bamana talau
Cilla nilang lagi toh😭😭"
_Qilla_

Tote nang banyak toh, bial Cilla tenang. Hihihi, otee💃💃
Inet toh petan Cilla⚡🙃

AYO AYO JARI JEMPOLNYA BISA YUK, DI GERAKIN BUAT TEKEN TOMBOL BINTANG YANG DI POJOK ⭐

IKUU IKUU IKUU IKUU...IKU ATUH TANGAN NYA DI AJAK BUAT KOMEN!!!.....

JANGAN SIDERS YA, AKU SEDIH LHOOO😭😭!
KALAU AKU SEDIH NGGAK ADA YANG BELIIN BALON🙃

Kisah Cinta Kita (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang