Part 15

4.2K 257 3
                                    

Shani dan Ashel pun telah sampai dirumahnya. "Kok bisa sih, itu dulu kan rumahnya Feni." Ucap Shani yang ternyata masih memikirkan perkataan satpam tadi. Ashel pun dibuat tak bergeming, disatu sisi ia pernah mendengar nama Jinan tapi disisi lainnya ia tidak bisa menyimpulkan secepat ini.

Ashel pun membawa maminya ke dalam kamar dan menyuruhnya istirahat. "Mami istirahat aja dulu, Ashel mau keluar sebentar." Ucap Ashel lalu menutup pintu kamar maminya.

~~~

Adel sudah berjalan kesana kemari untuk sekedar mencari pekerjaan. Namun kali ini usahanya belum membuahkan hasil. Adel berjalan gontai entah kemana, hati kecilnya ingin terus mencari namun tubuhnya menolak. Ia sudah lemas berjalan seharian. dirinya juga tidak bisa mengeluarkan uang sembarangan, bahkan hanya untuk kepuasannya saja ia tak bisa.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Adel memutuskan untuk pulang kerumah dengan tangan kosong. "Mau bilang apa ke mami nanti?." was was Adel jika dirinya sudah sampai rumah. "Ah bilang aja udah dapet, biar mami ngga beban." ucap Adel sembari terus berjalan.

~~~

Ashel kini tengah berada di sebuah supermarket. Awalnya ia hendak bertemu dengan teman temannya, tapi mereka masih ada kesibukan. Keranjang belanjaan sudah tergantung di tangan kirinya sedangkan tangan kanannya sibuk memilih. Saat dirasa sudah cukup, Ashel pun mulai mendekat ke arah kasir untuk membayar.

Ashel meletakkan keranjangnya di atas meja kasir. "Totalnya berapa kak?." tanya Ashel. "Totalnya 210.500,00 kak." jawab penjaga kasir. Ashel pun membayar dan mengambil barang belanjaannya.

"Pulang aja deh ya?." Gumamnya yang sudah duduk di dalam mobil. Ashel menyalakan mesin mobilnya dan segera melajukkannya menuju rumah. Saat perjalanan menuju pulang, di kanan jalan, Ashel melihat ada beberapa orang yang berkerumun. Tanpa pikir panjang, Ashel pun menepikan mobilnya ke sebelah kiri. Setelahnya Ashel turun dan menghampiri kerumunan itu.

~~~

Feni sedang duduk di depan rumah kontrakannya sambil menggigiti kukunya. Bulir bulir keringat terlihat di dahi putihnya. "Adel, kamu kemana nak?." Risau Feni tak mendapati anaknya pulang. jam kini sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. "Jangan bikin mami khawatir sayang." ucap Feni sambil menoleh kanan kiri panik.

"Nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan, mohon coba sesaat lagi."

"Nomor yang anda tuju tidak merespon."

Feni terlihat mengusap wajahnya dengan kasar dan menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

~~~

Ashel menelusup masuk ke dalam kerumunan guna melihat apa yang terjadi. sesaat Ashel mengedarkan pandangannya. Betapa terkejutnya Ashel kala melihat ada seseorang yang tergeletak di sana.

"ADELL!!." Histeris Ashel dan langsung mendekati Adel. "Pak, tolong bantuin saya angkat ke mobil saya." mohon Ashel kepada beberapa pria yang ada di sana.

"Yaampun Del, sekian lama kita nggak ketemu. Tapi kenapa sekalinya ketemu harus dalam keadaan kayak gini." ucap Ashel kala mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Sesegera mungkin, Ashel melajukkan mobilnya menuju rumah. Tak lupa juga, dalam perjalanan Ashel menghubungi dokter pribadinya untuk datang kerumahnya.

Sesampainya Ashel dirumahnya, Ashel meminta tolong kepada satpamnya untuk membawa Adel masuk. "Hallo mi, pi, Ashel pulang." ucap Ashel sedikit berteriak. Ashel tak menyadari keberadaan mami dan papinya di sofa ruang tamu. "Hey sayang, kita di sini." ucap sang mami membuat Ashel menengok.

Satpam yang membawa Adel pun turut masuk ke dalam rumah. "Yaampun, ini siapa pak?." ujar gracio dan Shani beranjak dari duduknya dan mendekat. "ASTAGA!!, ADELL!!." Teriak Shani dan menyuruh membawanya ke kamar milik Ashel. Adel pun sudah tiduran di atas ranjang Ashel setelah di periksa oleh dokter.

"Dia hanya kelelahan pak buk dan mungkin dia belum makan dari tadi siang." setelah sedikit berbincang, sang dokter pun pamit pulang. beberapa saat kemudian, Adel mulai menggerakkan badannya dan perlahan membuka mata. "Sssttt, mmhhh." Desah Adel kala merasakan tubuhnya.

"Adel."

DEG!

Adel mengedarkan pandangannya ke sebelah kiri. "Ashel?, tante Shani?." ucap Adel sedikit bergetar. Shani langsung menghampiri Adel dan memeluknya. "Kamu selama ini kemana aja Del, kita di sini kangen sama kamu dan mami kamu." ucap Shani yang mampu membuat Adel terkejut. "MAMIHH!!." Ucap Adel sedikit panik. Pasti maminya sedang khawatir dirumah menunggu kepulangannya. "Aku harus pulang tan, mami sendiri dirumah." Adel yang ingin bangkit pun ditahan oleh Gracio.

"Adel, kamu tunggu di sini. Kamu kasi tau dimana alamat kamu, om sama Ashel bakal jemput mami kamu." ucap Gracio memberikan pengertian pada Adel bahwa keadaannya masih lemah dan perlu istirahat. Adel pun memberikan alamat rumahnya dan dengan segera Ashel dan Gracio menuju kesana.

~~~

Feni yang tengah mondar mandir di dalam rumahnya pun dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Seketika perasaan lega muncul sebelum Feni membuka pintunya.

Ceklek

"Adel, eh," Bukan Adel yang Feni lihat, namun sesosok laki laki dan seorang perempuan yang sepertinya Feni kenali. "Ashel?." ucap Feni sedikit terbata bata. "iya tan, ini aku." Ashel pun menjelaskan tujuan mereka datang ke sini. Seketika tubuh Feni melemas mendengar anaknya tak sadarkan diri dipinggir jalan. Ashel pun mengajak Feni untuk mengajak kerumahnya, karena Adel berada disana.

"Maafin mami Del."

Thanks oll...


Selasa, 21 November 2023

T A K D I R [DELSHEL] ENDWhere stories live. Discover now