Part 65

2.1K 138 2
                                    

Kini Aldo dan juga Feni sudah sampai di rumah dari membeli perlengkapan yang mereka perlukan. Barang barang tersebut langsung mereka bawa ke ruang bawah tanah. Agar pengeksekusian nanti tidak ada kendala.

Mereka melihat kedua sandraannya sedang terkulai lemas dengan mata terpejam. Entah mereka tertidur atau pingsan, Feni dan Aldo tak peduli sama sekali.

Setelah menata semua barang belanjaannya, mereka berdua kembali naik ke atas. Menuju kamar masing masing untuk mandi dan berganti pakaian.

Lalu terlihat ada seorang yang berhenti di depan rumah Gracio. Terlihat orang itu menggunakan pakaian berwarna merah dengan
Logo toko yang baru saja Feni dan Aldo singgahi. Ia clingak clinguk seperti sedang mencari sesuatu.

Selang beberapa lama, orang itu kembali menghidupkan motornya, melaju kembali ke jalanan dan hilang dari sana.

"Tuh kan Do, dia mencurigakan." ucap Feni dengan memicingkan matanya. Aldo hanya mengangguk setuju dengan hal tersebut.

Memang tadi Aldo sempat bercerita kepada Feni bahwa karyawan di toko tersebut sedikit mencurigakan. Dan benar saja, orang itu sampai mengikuti mereka hingga pulang ke rumah.

"Fiks, jangan ditunda. Nanti malam harus beres semuanya."







Malam pun tiba, Feni meminta anggota keluarga yang lain untuk keluar sebentar. Sedikit tidaknya mereka tidak mendengarkan teriakan dari mana pun. Kalau bisa, mereka yang lain mengawasi kondisi di sekitar. 

Sedangkan Adel dan Ashel pergi kedai terdekat untuk menemani Ashel. Siapa tau Ashel menginginkan sesuatu jadi bisa gerak cepat. 

Kembali lagi dalam keadaan di rumah, di mana Feni dan juga Aldo sudah menggunakan pakaian khususnya. Mereka berdua berjalan beriringan menuju ke ruang bawah tanah. 

Jujur saja ini adalah pengalaman pertama Feni untuk melakukan hal seperti ini. Feni tak ingin ada yang kedua kalinya. 

Melihat kedua sanderanya yang masih terkulai lemas, menimbulkan kecurigaan dari mereka berdua. Apa mereka sudah menyerah bahkan belum mendapatkan siksaan yang sesungguhnya?

Ketika Aldo memeriksa keadaan mereka, benar saja, mereka berdua sudah tidak bernafas lagi. Aldo menyentuh kulit mereka dan masih merasakan hangatnya tubuh mereka. Jadi bisa disimpulkan bahwa mereka berdua belum lama meninggalnya. 

Tak ingin membuang waktu lebih lama, Aldo dan Feni mulai menyiapkan sebuah bak besar. Yang kemudian mereka isi dengan cairan asam yang baru mereka beli. 

Menuangkan hingga mencapai rata rata dari bak tersebut. Sembari menunggu Feni yang menuangkan cairan, Aldo mendekat ke arah Jinan dan mulai membuka ikatannya satu per satu. 

Mengangkat tubuh tersebut lalu di letakkan di dekat Feni. 

Feni yang sudah selesai dengan tugasnya pun menoleh ke arah bawah. Menatap tajam tubuh yang sudah tergeletak itu. Mengerti akan maksud Aldo meletakkan mayat itu di dekatnya, Feni mulai membuka pakaian Jinan satu per satu. 

Aldo memutuskan untuk membuka ikatan tali di tubuh Cindy. Setelah feni selesai, ia mengakatnya dan langsung di letakkan secara perlahan ke dalam bak tersebut. 

Dengan kuatnya zat asam tersebut, dengan sekejap tubuh Jinan sudah tak berbentuk lagi. Bahkan sebentar lagi akan bercampur dengan cairan asam tersebut. 

"Oke, tinggal satu lagi dan selesai semuanya." ucap Aldo lalu meletakkan Cindy di dekat Feni lagi. Aldo memilih untuk menjauh menuju sebuah meja.

Feni melakukannya dengan cepat. Ia sudah muak dengan semua yang ia lakukan. Sudah tidak ada harapan lagi untuk di akhirat nanti. Yang terpenting sekarang keadaannya kian membaik, walau harus berkorban sedalam ini.

Di celupkannya tubuh Cindy maka dari itu berakhirlah semua tugas mereka. Kini mereka membereskan semua barang barang mereka. Membuang cairan asam tersebut ke tempat khusus yang sudah mereka sediakan. 

Sedangkan keadaan di luar rumah berjalan dengan kondusif. Adel yang tengah sibuk melayani Ashel di kedai tersebut. Sibuk menghabiskan makanan yang Ashel pesan. 

Ponsel mereka berbunyi secara bersamaan, pesan masuk dari Feni meminta mereka untuk kembali masuk ke dalam rumah. 

Akhirnya Feni bisa menghirup udara segar setelah beberapa waktu menyekap dua orang tersebut. Yang di mana itu membebani Feni. 

T A K D I R [DELSHEL] ENDWhere stories live. Discover now