Part 21

4.3K 260 14
                                    


Pandangan Olla menatap lurus ke arah jalanan yang sudah sedikit sepi. Fokus ke jalanan dan sesekali mendengar intrupsi dari Jessi mengenai lokasi tempat tinggalnya.

"Salam kenal ya Olla." Olla yang mendengar itu pun hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu Jessi pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan melihat jam.

"What, La, Anterin aku pulang ya?." Olla yang memang berangkat dengan Jessi pun mengiyakan permintaannya. "Bisa jalan?." Karena Olla melihat Jessi yang kesusahan turun dari kasur itu. "Bisa kok. Udah mendingan juga." Mendengar itu, Olla pun hanya menuntunnya menuju keluar rumah sakit.

"Ini lurus aja La, abis itu ada perempatan kamu belok kiri aja. Rumah aku paling ujung." Sepertinya sedikit lagi sampai ketika mendengar ucapan dari Jessi. Olla pun hanya mengangguk.

Olla berlari kecil mengitari mobil Jessi dan membukakan pintu sebelah kirinya. "Yuk keluar." Ucap Olla yang mengulurkan tangannya. Jessi pun dengan senang hati menerima uluran tangan itu.

Jessi pun memencet bel rumahnya, berharap maminya masih terjaga menunggu kepulangannya.

Ceklek

Benar saja, sesosok wanita paruh baya membuka pintu rumah dengan raut wajah yang sedikit panik. Seketika raut itu memudar, kala melihat anaknya yang sudah pulang. Namun alis dari wanita itu bertaut ketika melihat seseorang di sebelah anaknya.

Ingin mendapat jawaban, Jessi dan Olla pun di suruh masuk terlebih dahulu.

Kini wanita itu duduk di sofa dengan di depannya ada Jessi dan Olla duduk bersebelahan. Jessi paham dengan suasana hati Olla, maka dari itu Jessi memutuskan untuk duduk di sebelah Olla.

"Jadi gini mi," Jessi pun menjelaskan apa yang terjadi kepada dirinya dan memperkenalkan Olla ke maminya. "Astaga, sekarang kakinya masih sakit nggak sayang?." Terlihat raut khawatir itu muncul kembali. "Udah nggak kok mi." Mendengar itu, maminya menghembuskan nafas lega.

"Kamu Olla, makasi banyak ya udah bantuin anak saya." Olla melirik ke arah mami Jessi yang mengulurkan tangan di hadapannya. "Oh iya, sama-sama tan." Ucap Olla seraya menjabat tangan itu. "Kenalin nama tante..."

~~~

Adel sedang menyetir mobilnya menuju rumah Ashel. Tak ada percakapan dari mereka berdua. Hanya diisi dengan radio yang di putar di dalam mobil. Adel sesekali melirik ke arah Ashel, ternyata dia menguap.

"Kamu ngantuk Shel?, tidur aja. Nanti kalau udah sampai aku kasi tau." Ashel menggeleng. "Nggak Del. Maksud aku nggak tau." Terdengar kekehan pada kalimat terakhirnya. Adel pun tersenyum melihat tingkah Ashel.

Setalah menempuh jarak yang menghabiskan 20 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai. Adel menoleh ke arah kiri guna memastikan perkiraannya. "Ah bener kan, udah tidur anaknya." Gumam Adel dan langsung turun dari mobilnya.

Adel berlari kecil menuju pintu sebelah kiri lalu membukanya. "Kasian kalau aku bangunin." Setelah mengatakan itu, Adel menggendong tubuh Ashel yang tertidur menuju ke dalam rumah.

"Eh Del, Ashel-nya kenapa?." Adel yang mendengar suara Shani pun menoleh dan mengatakan "nggak apa apa kok, cuma ketiduran aja." Ucapnya sepelan mungkin agar Ashel tidak terusik.
Mulut Shani pun membentuk huruf O dan sedikit menganggukkan badannya.

Kini Adel pun menaiki lantai dua dan menuju ke kamar Ashel. Diletakkan nya Ashel di atas tempat tidurnya. "Itu bajunya gimana?, mau ganti tapi nggak berani." Karena Adel tidak mau mengambil resiko membuat jantungnya tidak aman, Adel memutuskan untuk membiarkan Ashel seperti itu.

Adel pun menarik selimut hingga menutupi bagian leher Ashel. Lalu ia beranjak dan mematikan lampu kamar Ashel dan menggantinya dengan lampu tidur. Setelah itu, Adel keluar dari kamar Ashel dengan menutup kembali pintunya dengan rapat.

Sampai di kamar, Adel memutuskan untuk mandi setelah itu ia akan memakai sedikit skincare yang ia miliki. "Hah, mulai besok aku udah mulai kerja." Helaan nafas berat terdengar dalam ruangan itu. Semoga hari esok adalah hari keberuntungan bagi Adel. Semoga!.

~~~


Seorang wanita terlihat menggeleng kala melihat anak gadisnya yang masih tertidur. Ia berjalan mendekat jendela dan menyingkap korden yang menutupi kaca.

Seketika cahaya pagi memenuhi ruangan itu dan berhasil mengusik putri tidur tersebut. Tubuhnya sedikit menggeliat dan perlahan membuka matanya.

"Aduh, anak gadis mami kok belum bangun sih?." Ashel yang mendengar suara itu pun segera mendudukkan dirinya dan bersandar di headboard kasur. "Aku ngantuk banget mi." Ucapnya dengan mata yang masih tertutup.

Lalu Ashel teringat akan sesuatu, ia ingat terakhir kali berada di dalam mobil bersama Adel. Lalu netranya beralih menatap tubuhnya dan terlihat pakaian yang ia kenakan kemarin malam. "Ah, ternyata dia nggak berani lebih dari itu." Batin Ashel dan ia sedikit tersenyum.

"Heh kenapa, baru bangun udah senyum-senyum aja," ucap shani yang melihat anaknya senyum sendiri. "Ih mami kepo deh." Ashel pun beranjak dari kasurnya dan berlari menuju kamar mandi, tak ingin melihat wajah maminya yang ia kerjai.

Melihat putrinya yang sudah masuk ke kamar mandi, Shani pun memutuskan untuk turun menemui Feni yang ia tinggal sebentar untuk membangunkan Ashel. Baru saja Shani keluar dari kamar sang anak dan menutup kembali pintunya, dari kamar sebelah keluarlah sesosok yang sudah rapi dengan pakaiannya.

"Astaga Adel, udah siap aja kamu." Adel yang mendengar itupun hanya bisa tersenyum saja. "yaudah, kamu masuk gih ke kamarnya Ashel. Tungguin dialagi mandi tadi." Adel pun hanya mengangguk dan mulai masuk ke dalam kamar.

Adel mendudukkan dirinya di tepi ranjang Ashel yang berwarna pink. Jauh dari kamar Adel yang terkesan tidak terlalu berwarna cerah.

Ceklek

Terlihat Ashel yang keluar dari kamar mandi dan mengibas-ngibaskan rambutnya. Adel yang tak sengaja melihat itu pun menjadi diam membeku. Entah kenapa, rasanya itu menghipnotis Adel. Ashel pun sedikit terkejut dengan adanya Adel di dalam kamarnya.

Namun Ashel memperhatikan arah pandang Adel,

"Betah banget Del liatinnya." Kekeh Ashel dalam hatinya.

"Del, kok bengong sih." Adel yang mendengar itupun langsung membuang tatapannya ke segala arah. Ashel pun semakin dibuat tersenyum melihat Adel yang gugup. Tak ingin membuang waktu, Ashel memutuskan untuk memakai baju kerjanya.

Tapi sebelum itu,

"Kamu mau ini nggak Del?."


Thanks oll...


Tandai typo...



Senin, 27 November 2023

T A K D I R [DELSHEL] ENDWhere stories live. Discover now