II

2.3K 204 17
                                    

"Sunghoon, bangun!!"

Wonwoo menepuk pipi Sunghoon untuk membangunkannya. "Hoon."

Sunghoon membuka sedikit matanya saat tidurnya sedikit terusik karena tepukan di pipinya. "Apa hyung?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

Wonwoo menarik tangannya saat Sunghoon sudah membuka matanya. "Kita sudah sampai, cepatlah bangun!" ucapnya seraya keluar dari mobil dengan tas Sunoo juga Sunghoon yang berada di tangannya .

Sunghoon diam sebentar, memperhatikan sekeliling lewat kaca mobil. Benar, mereka sekarang sudah berada di parkiran gedung apartemen yang ia tinggali dengan, Sunoo.

Menurunkan kaki Sunoo yang berada di pahanya dengan pelan. Ia merenggangkan tubuhnya yang terasa sedikit kaku. Tangannya bergerak akan menepuk pipi Sunoo tetapi terhenti karena suara berat Wonwoo yang menginstrupsi gendang telinganya.

"Jangan kau bangunkan adikku, Park Sunghoon!"

Sunghoon menjauhkan tangannya dari Sunoo. Menghela nafas pelan sebelum ia menurunkan kursi tengah supaya ia tidak kesusahan untuk turun. Ia menggendong Sunoo ala koala untuk turun dari mobil.

"Duluan saja, aku akan menemui seseorang sebentar," ucap Wonwoo yang diangguki oleh Sunghoon.

Sunghoon berjalan masuk dengan Sunoo yang berada di gendongannya. Ia berhenti di depan lift yang tertutup.

"Kau, Park Sunghoon? idol terkenal itu?"

Pertanyaan seseorang dari sampingnya membuat Sunghoon menoleh. Ia melihat wajah lawan bicaranya yang tampak asing di pengelihatannya. Ia juga dengan cepat menyembunyikan wajah Sunoo di ceruk lehernya.

Sunghoon mengangguk. "Iya, dan apakah kau penggemarku?" Sunghoon bertanya dengan asal.

Lawan bicaranya menggeleng tanda penolakan. "Tidak, tapi adikku iya," jawabnya.

Sunghoon mengangguk kepalanya tanda mengerti. Setelah itu hanya diisi keheningan sampai pintu lift terbuka dan ia masuk dengan seseorang itu.

"Kau akan kelantai berapa?"

Sunghoon menoleh kembali, "23," jawabnya.

Seseorang itu mengangguk, menekan tombol angka 23 dan tidak lama kemudian pintu lift tertutup dan lift mulai naik ke lantai yang dituju.

Ting

Sunghoon segera berjalan keluar dari lift saat pintunya terbuka, juga tidak lupa memberikan kata terima kasih juga selamat tinggal pada seseorang tadi.

Ia mengetikkan pin apartemen dengan sedikit kesusahan karena Sunoo yang berada di gendongannya. Ia menghela nafas lega saat berhasil mengetikkan pinnya meskipun beberapa kali harus salah.

Sunghoon membawa Sunoo ke kamarnya, membaringkannya di kasur yang berada di pojok kamar. Setelah itu ia melepaskan jaketnya dan menaruhnya di keranjang pakaian kotor.

"Sunghoon."

"Nee Hyung? wae?" Sunghoon berlari keluar kamar saat suara Wonwoo menginstrupsi pendengarannya.

"Ini tasmu." Wonwoo menyerahkan tas Sunghoon dan Sunoo kepada sang pemilik. "Ini, makanan dari kakek." Wonwoo juga memberikan 2 kotak makanan yang terbungkus plastik hitam pada Sunghoon.

Sunghoon menerimanya, "Terima kasih, Wonwoo Hyung," ucapnya dengan tersenyum manis hingga memperlihatkan dimple di pipi kanannya.

Wonwoo balas tersenyum, "Aku pulang dahulu. Jaga adikku dengan baik!"

"Pasti."

Sunghoon mengantar Wonwoo sampai depan pintu apartemen. Setelah Wonwoo masuk ke lift, Sunghoon segera menutup pintu apartemen dan pergi ke dapur untuk menaruh makanannya.

SECRET Where stories live. Discover now