Party Of The Year

364 59 3
                                    

Malam minggu telah tiba. Sudah saatnya para penghuni Akinda buat keluar dari sarangnya dan berpesta bersama di ruang TV. Apa daya semuanya anak baik-baik, jadi partynya cuma sampe di ruang TV aja. Malam ini Juna dan Hao jadi manusia pertama yang keluar dari kandangnya buat mengamankan posisi di sofa. Telat dikit mereka nanti cuma dapat jatah di lantai soalnya.

Begitu sampai di ruang TV yang masih kosong itu, Juna sama Hao kaget melihat banyak makanan yang memenuhi meja di ruang TV saat ini. Ada Sushi Tei, Pizza HUT sama Dunkin Donat.

"Chatimenya di kulkas ya"

Juna membaca isi secarik kertas yang terletak di atas meja tersebut.

ia melirik Hao yang keliatan juga masih syok sama sumbangan makanan sebanyak ini.

"siapa ya Hao?" tanya Juna bingung

"kan kita 13 orang nih, bang" Hao mengeluarkan 10 jari tangannya. 3 orang lagi disebutin di mulut aja.

Si Juna ngangguk aja.

"terus Vernon ilang satu"

"tinggal 12" lanjutnya lagi

"elo sama gue berdua, berarti ilang dua" lalu Hao melipat salah satu jarinya, jadi tinggal 9.

"tunggu!" cegat Juna langsung

"13 dikurang 3 mah masih 10, Hao. Kok jari lu ilang satu?" tanyanya heran

"ya kan Bang Ochi udah gue eliminasi langsung, nggak mungkin dia soalnya"

"ohh bener juga lo" jawab Juna sambil ngangguk-ngangguk. Kasian Ochi, raganya belum hadir disini aja udah dibully sama duo chindo ini.

"Dino ilangin juga deh, Hao. Makan sehari-hari aja dia ngirit. Nggak mungkin sanggup beli makanan sebanyak ini" usul Juna ke Hao yang langsung diiyakan oleh yang bersangkutan. Jari Hao tinggal 8.

"si Dika juga bang. Uang kos naik 100 rebu aja dia protes" lanjut Hao bersemangat mengeliminasi kandidat manusia dermawan malam ini yang masih misterius itu.

"ho'oh berarti tinggal 7" sahut Juna

"bang Johan ilangin, Hao. Semalem dia aja minta odol ke kamar gue. Nggak mungkin dia sih ini"

Hao cuma ngangguk dan melipat jarinya lagi. Tinggal 6 kandidat tersisa.

"bang Josh kayaknya juga bukan. Soalnya tadi pas gue balik mobilnya kagak ada"

"bang Wisnu juga sih, mobilnya belum ada di depan" Hao langsung melipat dua jarinya. Sekarang tinggal 4 orang. Syahrez, Willy, Malik sama Booby

"eh gue lupa!" Juna memukul keningnya sendiri

"Booby kenapa nggak lu coret dari awal sih? mana pernah ada cerita nye dia baik hati dermawan gini? Selain si Ochi, dia tuh yang harusnya dieliminasi duluan" omel Juna yang langsung dibalas sama ketawa ngakaknya si Hao. Urusan ngebully orang memang inilah jawaranya.

"tinggal 3 nih" kata Hao nunjukin jarinya yang tersisa tinggal 3. 7nya udah dilipat semua.

"hmmmm" mereka berdua berpikir keras, siapa ya orang misterius ini?

"bang Syahrez kayaknya bukan deh Hao" ujar Juna tiba-tiba

"kenapa gitu bang?"

"dia kan nggak suka donat...." Juna baru sadar ada 2 box Dunkin donat di atas meja. Syahrez kurang suka makan yang manis-manis gitu. Jadi hampir dipastikan bukan dialah orangnya.

"tinggal 2 bang"

"Hao..." panggil Juna ditengah-tengah lagi mikir.

Yang dipanggil diem aja, masih sibuk mikirin siapa orangnya.

Team AkindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang