Finding The Truth

420 62 24
                                    

"Lo duluan deh"

"ah kok gue bang?"

Udah 15 menit berlalu baik Ochi maupun Junior belum ada yang berani ngetok pintu rumahnya Malik. Seperti janjinya pada Wisnu malam itu, Ochi beneran datang ke rumah Malik untuk mencari bukti bahwa Mr. X yang dicurigai oleh mereka semua memang benar Malik lah orangnya.

Hari ini Ochi datang nggak sendirian, dia bawa asisten. Bukan Booby atau Dino tapi Junior. Sebenarnya Junior juga nggak mau kayak dua tuyul lainnya, Cuma Ochi ngancem mau manggil setan dan gangguin Junior selama masih tinggal di kamarnya Vernon. Kan kamar si bule letaknya persis disebelah kamarnya Ochi. Junior yang lebih takut sama setan dibanding Syahrez, akhirnya ngalah. Dengan terpaksa dia mengikuti si Maung ke rumah Malik siang ini. Junior nggak tau aja, setan yang dimaksud si Ochi adalah Ochi sendiri. Iya, dia kan kadang kayak setan kelakuannya.

"arrgh! Ribet lu!" gerutu Ochi sebal.

Akhirnya ia melangkah duluan ke depan pintu rumah Malik. Si Junior ngikut dari belakang. Meskipun sebenarnya Junior masih takut-takut keluar rumah kayak gini. Takut ada yang ngeliat dia dan nyebarin itu di sosial media. Kan Junior ceritanya lagi hiatus~

Pria bermata sipit itu menatap Junior sejenak sebelum mengetuk pintu rumah Malik. Sejujurnya Ochi juga deg-degan. Takut ketahuan mau ngacak-ngacak kamarnya si Malik. Hahaha

Sementara itu Junior memberikan kode dengan matanya untuk Ochi segera mengetuk pintu kayu berwarna coklat tersebut.

Si Maung menarik nafasnya sejenak lalu,

*Tok-Tok-tok*

Ia mengetuk pintu itu pelan. Dan tentu saja belum ada jawaban dari dalam.

"lagi bang" usul Junior dari balik badan Ochi

*Tok-Tok-Tok*

Ochi mengetuk sekali lagi dan kali ini sedikit lebih keras dari yang sebelumnya.

Nihil. Masih tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam rumah Malik.

"nyokapnya berubah pikiran kali bang? akhirnya ikutan ke Bandung?" Junior mulai khawatir kalau-kalau tidak ada orang di rumah ini.

Ochi menggeleng kencang, "kagak. Gue udah nanya dia tadi. Dia bareng si Bina doang" ujarnya bersikeras.

"bokapnya?" tanya Junior lagi

"weekend gini bokap Malik biasanya pergi hiking"

Junior menatap Ochi takjub, "tau-tauan banget lo?" sebagai teman dekat Malik, baru kali ini Junior tau kalo ayahnya Malik suka hiking.

Ochi menjitak kepala Junior pelan, "taulah! Anak-anak kosan sering pergi sama bokapnya dulu"

"HAH?Maliknya ikut bang?!" Junior masih nggak nyangka, pertemanan di Akinda udah sedekat itu.

"Kagak. Dia nggak suka hiking. Soalnya di gunung nggak bisa tebar pesona. Takutnya malah kunti yang kebawa pulang" jawab Ochi asal yang berbuah geplakan dari Junior.

"HUSSSH"

"Ngomong apasih lo bang!" ia bergidik ngeri sendiri mendengarnya.

"terus ini gimana nih?" Ochi mendadak senewen karena pintu rumah Malik tak kunjung ada yang membukakan. Baru juga ngetok 2 kali Chi : )

"hmm" Junior bergumam pelan. Ikutan mikir sama Ochi apa langkah selanjutnya yang akan mereka ambil jika ternyata memang rumah ini sedang tidak ada penghuninya.

"coba ketok sekali lagi deh bang. Kalo nggak ada suara juga, yaudah kita balik..." usul Junior ke Ochi dan dibalas anggukan oleh pria itu.

"yaudah deh, mau gimana kan namanya juga udah usaha..." ujarnya putus asa. Gampang banget putus asanya. Heran.

Team AkindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang