tiga belas

839 72 5
                                    

"kalau di Korea sih kayaknya memang udah mewajarin hamil diluar nikah,coba kalau di Indonesia....behhh!!jangankan satu desa,satu provinsi juga kayaknya bakal tau kalau orang itu hamil tanpa suami"

"Di Indonesia kak,kalau dapet gosip baru langsung nyebar keseluruh universe dalam jangka waktu semenit"

"Hidup di Indonesia itu berat Sangat untuk orang sepertiku kak huhu,seluruh rakyat Indonesia itu dah macem dokter meskipun TK aja gak lulus,mereka bisa bedain mana yang perawan dan mana yang gak perawan melalui kantung matanya kak...kantung mata item dikit langsung di katain udah bobol masa kak,padahal kan itu hasil begadang ngawinin jerapah sama gajah"

"Terus nih ya kak,orang disana juga manusia julied sejagat raya...ketikanya pedes-pedes cem wasabi.perkara jalan aja udah dijulidin kak,ada jalan bebek lah,jalan monyet lah!...makanya kalau lagi mudik ke indo kaga pernah jalan gue"

"Terus?"

"Ngesoot"

Roseane terbahak kecil mendengarkan cerita dari sahabatnya dita yang berasal dari Indonesia.

Sebenarnya juga roseane tidak mengetahui dengan jelas alasan dita tinggal ke korea.
Karena sudah dua tahun selama menjadi tetangganya,si dita hanya mengandang diri di dalam apart sambil mengurusi peliharaannya disana.

Perempuan itu tidak kuliah dan tidak bekerja juga sih.

Pernah sekali rose menanyakan alasan dita tinggal di Korea mempunyai tujuan apa.
Dita menjawab bahwa Jakarta sering kebanjiran dan memutuskan untuk ngungsi ke Korea.

Memang sedikit aneh sih,tapi itulah kenyataannya.

Sepertinya dita hanya manusia kaya yang gabut seperti Jungkook.
Dengar-dengar sih,dita bukan orang Sembarangan di negaranya,dia merupakan keturunan raja di daerah Bali,tempat kelahiran perempuan itu.

ian bilang Bali itu sangat indah dan menyenangkan.
rose jadi sangat penasaran dan berdoa agar secepatnya bisa liburan kesana.

"Btw udah pernah ke dokter belum kak selama hamil?"tanya dita,mencabuti bunga-bunga liar yang tumbuh cantik di taman rooftop.

Mereka berdua memang tengah menikmati udara pagi yang dingin dari atas rooftop.

"Belum dit,nanti sore kayaknya"rose menunduk kemudian menyentuh daun-daun segar yang terasa dingin dipenuhi embun-embun pagi.

"Lah?jadi selama hamil tiga bulan ini belum sama sekali ke dokter kak?debaynya bagaimana eta?!"balasnya sedikit berseru.

"Debay itu apa?"tanya rose yang tak paham.

"Bayi"

"Ouh....gak kok dit,kandungan aku baik-baik aja meskipun cuman minum nutrisi dari susu hamil"

"Bakalan jadi bayi hebat itu anaknya kak rose"

"Amin"rose mengukirkan senyuman lebar atas pujian-pujian dita untuk anaknya.

"Aku kira semua orang bakalan jijik sama aku dit...rupanya aku udah salah jauh,orang-orang terdekat aku termasuk kamu malah semakin baik dan gak ilfiel sama sekali atas kejadian besar yang aku alami"

Dita tersenyum simpul dan menjawab.

"Kak...semua orang pasti pernah punya kesalahan,bahkan orang baik sekalipun.
Lagipula apa yang terjadi sama kak rose itu hanya sebuah kecelakaan dari Tuhan,ini bukan murni keinginan kak rose...kak rose perempuan baik-baik aku percaya"Dita menggenggam tangan rose menguatkan.

"Tuhan akan menggantikan kebahagiaan berkali-kali lipat kepada Kaka atas apa yang udah kak rose lewati selama ini"

Rose mengangguk cepat dengan mata yang kembali berembun.

my illegitimate child [jaerose]Where stories live. Discover now