18.Tentang perasaan

79 4 3
                                    

Vote komen sebelum baca! kalo gak komen vote aja soalnya aku maksa, hehe.

Derlan dan Kenza saat ini sedang berada di sebuah cafe yg cukup ramai dipadati pengunjung terutama para anak-anak muda apalagi para cowok-cowok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Derlan dan Kenza saat ini sedang berada di sebuah cafe yg cukup ramai dipadati pengunjung terutama para anak-anak muda apalagi para cowok-cowok.

Saat memasuki cafe Derlan langsung menuju meja yg dipenuhi cowok-cowok, mungkin mereka semua teman-teman Derlan. Pikir Kenza dalam batin.

"Guys" seru Derlan saat tiba didepan meja tersebut.

"Eh Derlan, lo apa kabar? Lama banget gak ketemu. Kemana aja lo?" tanya salah satu dari cowok-cowok itu.

"Kabar gue baik, gue gak kemana-mana kok cuman pindah sekolah aja. Kalo lo pada apa kabar?" balas Derlan kemudian bertanya balik kepada teman-temannya.

"Kita baik, pantes aja udah gak keliatan lagi disekolah pindah toh dia nya" balas salah satu cowok lainnya. Derlan hanya menyengir kepada teman-temannya.

"Btw, lo bawa siapa Der?" tanya cowok yg pertama kali menyapa Derlan tadi penasaran dengan gadis disebelah Derlan yg menurut mereka sangat cantik dan imut.

"Oh ini Kenza temen sekelas gue disekolah gue yg baru" jawab Derlan melirik Kenza.

"Oh temen apa temen" goda mereka semua.

"Ya temen lah gue sama dia aja baru pagi tadi kenalannya"

"Masa baru kenalan aja udah berani bawa anak orang" celetuk salah satu dari mereka.

"Yaa emangnya kenapa lagian gue udah minta izin juga kok sama abangnya Kenza jadi gue santai aja"

"Wih, udah minta izin toh abis minta izin minta restu tuh. Ya gak?" godanya lagi.

"Yoi, minta restu buat apa nih? Buat jadiin pacar atau jadi bini?" lanjut yg lain.

"Bacot lo pada. Za maaf ya maklum mereka baru aja keluar RSJ jadi mungkin otak mereka masih belum pulih semuanya" ujar Derlan lembut kepada Kenza yg semakin membuat teman-temannya semakin menggoda mereka berdua.

"Dih, lagi ngomong sama dia aja lembut banget lah waktu ngomong sama kita-kita udah kayak orang mau gelut sensitif bener" singgungnya kepada Derlan.

"Iri bilang bos!" balas Derlan ketus. "Za kenalin mereka namanya Denio, Alaska, Bryan, Dito, Agler mereka berlima anggota inti geng gue dan gue ketuanya" lanjut Derlan bangga.

"Sombong amat lu" cibir Kenza. "Tunggu jadi lo punya geng gitu? Namanya apa kalo gue boleh tau?" tanya Kenza kepo.

"Nama geng gue itu Galkas" balas Derlan yg membuat Kenza mengangguk paham.

"Gue gak disuruh duduk nih pegel nih kaki gue" singgung Kenza kepada teman-teman Derlan yg membuat mereka semua gemas dibuatnya.

"Maaf yaa duduk sini disebelah gue" tawar Dito modus.

"Modus amat lu kena tampol Derlan lo lama-lama" celetuk Alaska yg membuat Dito menciut.

"Eh, gak kok canda aja kok Der jangan masukin ke hati" ujar Dito takut-takut, Derlan tak menggubris perkataan sahabatnya itu ia memilih duduk bersama Kenza.

LEANDER (Slow Update)Where stories live. Discover now