Loka - 21

424 78 10
                                    

Sepanjang pembuatan video, Dinda diam-diam memperhatikan interaksi yang terjalin antara anak dan suaminya itu. Hecla yang semula nampak canggung dengan Jonathan, perlahan-lahan kembali bersikap seperti biasa. Mata Dinda bahkan berkali-kali menangkap tawa dari Hecla dan juga Jonathan. Tangannya terkepal disisi tubuh. Sungguh, sejak perpisahannya dengan Jonathan, sudah lama sekali dia tidak melihat Hecla seceria sekarang ini.


Melihat Hecla dan Jonathan membuat Dinda kembali mempertanyakan keputusannya.


Apakah keputusannya untuk bercerai dengan Jonathan sudah benar?


Mata Dinda teralih pada layar ponselnya yang menyala. Dari pop up bar, terlihat bahwa ada pesan masuk dari Abra.


Dokter Abra
Jangan lupa minum vitamin.
Besok jadwal konsultasi.
Jangan terlambat.
See you tomorrow Dinda
😊


Dinda membuang napas pendek usai membaca pesan masuk dari Abra. Pesan-pesan singkat seperti ini tidak pernah absen dikirimkan oleh pria itu. Tidak hanya mengingatkan Dinda untuk meminum vitamin atau jadwal konsultasi mereka, terkadang Abra juga mengirimkan video random yang dia sepertinya peroleh dari media sosial. Jujur saja, video-video random yang dikirimkan oleh Abra itu cukup menghibur Dinda di tengah-tengah pekerjaannya setiap hari.


Apakah boleh Dinda bersikap seperti ini ? Membiarkan dirinya terbuai dengan perhatian-perhatian kecil Abra sementara dia sendiri sudah melarang pria itu untuk jatuh cinta dengannya.


Abra kembali mengirimkan pesan, mungkin karena dia melihat Dinda yang sudah membaca pesan yang dia kirimkan sebelumnya. Tetapi, kali ini Dinda memilih untuk keluar dari aplikasi pesan dan menyimpan kembali ponselnya.


Usai menyimpan ponselnya, kepala Dinda kembali menoleh kearah Jonathan. Sialnya, kali ini Dinda tertangkap oleh Jonathan. Mata mereka saling bertemu dan Jonathan melempar senyumannya.


Anehnya, meski otaknya memberi perintah supaya Dinda memalingkan wajahnya dan tidak balas menatap Jonathan, tetapi dia bergeming pada posisinya. Dia sangat menyukai senyum Jonathan. Senyum yang selalu ia jadikan kekuatan untuk bertahan bertahun-tahun lamanya.


"Bunda.. Bunda.. Lihat deh...  Sudah bagus belum?" pertanyaan Hecla membuat tatapan antara Dinda dan Jonathan pun terputus.


Sambil berdeham pelan, Dinda berpura-pura tenang ketika menerima kamera yang disodorkan oleh Hecla kepadanya. Padahal jantungnya kini berdegup dua kali lebih cepat. Dia merasa gugup karena berpikiran kalau Hecla menangkap basah tingkahnya yang menatap Jonathan tadi.


Dinda menekan tombol play lalu mulai menyaksikan keseluruhan video yang berhasil terekam. Lagu yang dibawakan oleh Hecla dan Jonathan adalah Nothing's Gonna Change My Love for you. Permainan gitar Jonathan memang sangat luar biasa. Apalagi ketika dipadukan dengan suara Hecla yang sangat merdu. Bakat seni Hecla memang menurun dari gen keluarga Suh. Henry juga sama.


"Bagus sekali" Puji Dinda ketika video mencapai akhir. Lagu yang dinyanyikan oleh Hecla membuat Dinda teringat sesuatu.


Dulu....


Jonathan pernah menyanyikan lagu itu. Meski saat itu Jonathan menyanyikan lagu tersebut untuk Nina, tetapi dari sanalah Dinda mengagumi Jonathan. Saat Jonathan mulai memetik gitarnya lalu bernyanyi, pria itu tampak bersinar di mata Dinda.


Sekarang juga rasanya masih sama.


Rasa kagumnya pada Jonathan.


"Nggak mungkin nggak bagus kalau yang nyanyi Aa.." Jonathan ikut menimpali dan bergabung duduk di sofa di sisi Dinda yang lain.


LokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang