Loka - 22

434 74 2
                                    


Lampu di dalam kamar Mark sudah dipadamkan sejak beberapa jam yang lalu, namun kedua matanya belum juga bisa terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Lampu di dalam kamar Mark sudah dipadamkan sejak beberapa jam yang lalu, namun kedua matanya belum juga bisa terpejam.


Hatinya gundah.


Bukan karena ini adalah malam pertamanya menempati kamarnya sendiri di rumah baru mereka. Bukan juga karena tugas bahasa Inggrisnya sudah hampir mendekati deadline. Tetapi karena setelah makan malam tadi, dia melihat mobil Jonathan terparkir di depan rumah Hecla. Mark yakin, Hecla pasti mengerjakan tugas bahasa Inggris dari Miss Gemma bersama dengan Jonathan.


Jujur saja, sudah berkali-kali Mark memperingatkan dirinya sendiri untuk tidak berharap banyak. Dia harus tahu diri dengan posisinya sekarang jika dia ingin memperbaiki hubungannya dengan Hecla. Menginginkan perhatian Jonathan hanya untuk dirinya adalah suatu keinginan yang egois, dan Mark memarahi dirinya sendiri karena menyimpan keinginan itu.


Lagipula, dia sekarang sudah punya Jaeha yang menyayangi dirinya luar biasa. Mark bisa merasakan bagaimana tulusnya kasih sayang Jaeha untuk dirinya, untuk Mommy-nya, bahkan untuk Chandra. Mark harus tahu kata cukup.


Seharusnya begitu.


Tapi Mark hanyalah remaja yang baru mengetahui bahwa ayah kandungnya yang selama ini dia pikir sudah meninggal, ternyata masih hidup. Sebaik apapun Jaeha pada Mark, ayah kandung Mark adalah Jonathan. Jauh di dasar hati Mark, dia juga ingin membuat kenangan-kenangan berharga bersama dengan ayah kandungnya.


Lelah dengan pikirannya yang resah, Mark memaksa untuk terpejam. Dia meletakkan salah satu lengannya di atas kelopak matanya yang tertutup.


"Don't be selfish, Mark.... Hecla deserves it most.... Lakukan saja dengan Papa Jaeha...." Mark berkata pada dirinya sendiri.


🌏


Di kamar yang lain, Chandra juga masih terjaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Di kamar yang lain, Chandra juga masih terjaga. Dia masih duduk di depan layar komputer yang menyala terang. Sama seperti Mark, Chandra juga tidak bisa tidur karena merasa gelisah. Kegelisahan Chandra bukan lagi tentang kekuatiran akan hadirnya adik bayi ke dalam keluarga baru Chandra. Percakapannya beberapa hari yang lalu dengan Aji sudah berhasil menghapuskan kekuatiran Chandra itu.


LokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang