PART LIMA

4.7K 165 3
                                    

Selamat membaca 👸
Semoga suka dan jangan lupa tinggalkan jejaknya ❤❤

Lapangan siang itu cukup ramai. Ramainya bukan karena pelajaran olahraga, namun sedang ada kegiatan latihan pentas seni bagi anggota ekstrakulikuler tari SMA Tenggara dalam rangka menuju Hari ulang tahun SMA Tenggara yang ke 30 tahun. Tentu saja persiapan harus matang dan para pengisi acara harus meminimalisir kesalahan pada hari H kegiatan nanti.

Disela para siswa yang menonton kegiatan latihan, Arzela memilih untuk berdiri diseberang panggung dan menatap tiang basket yang berdiri gagah dihadapannya kala itu. Bola basket kesayangannya dia lantun kelantai beberapa kali sebelum akhirnya melempar bola orange itu hingga lols kedalam ring. Cewek itu tersenyum samar, lalu kembali melakukannya berkali-kali sampai tiba-tiba kepalanya pengar saat dia mendarat dari sebuah lompatan. Bola basketnya juga meleset, tak bisa masuk kedalam ring karena kesalahanya sendiri.

Arzela berdecak sebal. Dia menatap plester dan kain kasa yang menempel dipunggung tangannya sebagai bukti bekas infus. Mungkin karena belum sepenuhnya pulih, Arzela jadi merasa pengar. Cewek itu lalu berjalan mendekati bola basketnya sebelum seseorang lebih dulu merebut benda bundar itu dari Arzela.

"Tangkap, Mel!" seru Felyn dan melemparkan bola basket itu kearah Melia.

"Ups, untung nggak jatuh," tawa Melia yang berhasil menangkap lemparan dari Felyn.

Arzela tampak tidak suka. Bola basket itu adalah benda kesayangannya yang ayahnya tinggalkan sebelum meninggal. Arzela tidak suka ada orang yang menyentuh bola itu selain dirinya, apalagi untuk urusan yang tidak baik seperti ini. Arzela terus mengejar bola yang dilempar-lemparkan kemana-mana itu. Sampai akhirnya Arzela berhenti dan menatap Felyn dengan tajam.

Felyn yang masih memegang bola basket tampak sangat benci melihat Arzela melototinya. "Gue nggak suka mata lo, anjing!"

"Kembalikan bola basket gue," pinta Arzela dengan baik.

"Lo mau bola jelek ini?" tanya Felyn. "Nih ambil!" Felyn kembali melemparnya kearah Ghana membuat Arzela gagal mengambil bola itu lagi.

"Ambil dong, jelek. Masa gitu aja nggak bisa, cemen lo!" sambung Elisa membuat Arzela semakin kesal. Tapi tak bisa, Arzela tak bisa melakukan apa-apa sebab dia tak punya kekuatan untuk melawan lima orang sekaligus.

"Lyn, balikin sekarang."

Felyn tampak acuh. "Ambil sendiri, bangsat. Ngapain lo nyuruh-nyuruh gue?"

Arzela kemudian berbalik dan mendekati Ghana. Dia ingin merebut kembali bola yang ada ditangan Ghana tepat sebelum cewek itu berhasil melemparnya ke orang lain. Perebutan bola tak bisa terhindarkan. Ghana masih keukeuh menegang bola yang sekarang ditarik oleh Arzela.

"Lepasin, Ghana. Ini milik gue!"

Ghana menggeleng. "Nggak mau."

"Ghan, tolong lepasin."

ZENARZEL [SELESAI✔]Where stories live. Discover now