39 Rahasia Ara

491 57 11
                                    

Hampir sejam lebih Ayana masih ada didalam kamar Ara, mencoba mencari informasi dari Ara langsung. Para saudara Ara dan ketiga sahabatnya masih setia menunggu Ayana diruang keluarga.

Beberapa dari mereka melakukan aktivitasnya masing-masing, kecuali para Abang tetua dan juga ketiga sahabat Ara yang masih memikirkan cerita Ayana tadi.

'Cklek'

Suara dari lantai atas mengalihkan perhatian mereka yang ada diruang keluarga mengalihkan atensinya kearah Ayana yang menuruni tangga ikut bergabung dengan saudara Ara dan sahabatnya yang lain. Ayana mendudukkan dirinya disamping Ayla setelah Dino pindah duduk di karpet bersama ketiga adik bungsu Ara.

"Gimana keadaan Ara Na?" Tanya Ayla tak sabaran.

"Bentar, gue ambilin minum dulu buat Ay–"

"Ngga usah Bang, takut ngerepotin.." Tolak Ayana memotong ucapan Mashiho.

Hyunsuk tersenyum melihat sikap sahabat adiknya ini, "Ngga ngerepotin kok Na,, Ayla, Dino sama Reza juga sama-sama disuguhin minum kok tadi." Ujar Hyunsuk.

"Ohh,, gitu.. Hmm,, yaudah ngga apa-apa, maaf ya.." Balas Ayana merasa sungkan.

Mashiho tersenyum menganggukkan kepalanya, "Santai aja Na.." Setelah itu Mashiho beranjak menuju ke dapur untuk membuatkan minuman untuk Ayana.

"Jadi, Ara gimana Na?" Tanya Dino.

"Huftt,, bentar ya, nunggu ngumpul semua dulu baru gue cerita.." Ucap Ayana yang diangguki semuanya.

"Diminum dulu Na, pasti haus kan lama nemenin Ara dikamar." Ujar Mashiho memberikan minuman yang ia siapkan tadi.

"Makasih Bang,," Setelah berterimakasih, Ayana langsung meminumnya.

Ayana menghela nafas panjang sebelum memulai cerita.

"Ara udah ngga apa-apa, dia lagi tidur sekarang setelah dia ceritain semuanya ke gue,," Kata Ayana membuat mereka merasa sedikit lebih lega mendengar keadaan Ara saat ini.

"Apa yang Ara ceritain ke lo?" Tanya Jihoon.

Flashback on..

"Dia ngga mau nyerah Ya, dia bilang dia ngga akan berhenti sebelum dia berhasil balikan sama gue,, hiks hikss.." Ucap Ara.

"Bentar Ra, awalnya gimana? Kenapa lo bisa cekcok sama Vino digudang?" Tanya Ayana yang masih mencerna ucapan sahabatnya ini.

"Pulang sekolah tadi, gue nyuruh Ayla, Dino sama Reza ke lobby duluan soalnya gue mau piket nyapu kelas dulu biar besok pagi udah rapih dan bersih Ya,,"

"Terus.."

"Terus, setelah gue selesai dan nutup pintu kelas, dari arah belakang ternyata ada Vino yang daritadi nungguin gue tanpa gue sadarin. Dia narik gue paksa bawa gue ke gudang belakang sekolah. Gue udah nolak, berusaha berontak dari dia tapi tenaganya kuat banget Ya, cekalan tangannya kuat banget narik gue sampai gue kewalahan ngikutin langkahnya."

"Sampai gudang dia minta gue buat balikan lagi dan gue tolak. Gue udah jelasin ke dia kalo gue udah ngga ada perasaan lagi sama dia, gue udah berusaha kasih dia pengertian buat berhenti dan stop gangguin gue, gue udah bilang gue cape, kalo diikutin terus menerus juga lama-lama gue risih Ya, gue jadi ilfeel sama dia. Selama sekolah pun juga jadi ngga nyaman, gue mau ngapa-ngapain juga ngga bebas karna selalu dipantau sama dia.."

"Gue harus gimana Ya, gue capee,, hiks,, hikss..."

"Oke,, ssttt... Tenang dulu ya, udah berhenti nangisnya biar nanti gue ikut bantu ngomong sama dia buat jauhin lo dan berhenti ngejar-ngejar lo.." Tenang Ayana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Step-Brothers [TREASURE OT-12]Where stories live. Discover now