00

505 30 0
                                    

Jaegar tertawa kencang, tangannya meraba cermin yang menampilkan pantulan wajahnya.

Oh? Dia terlihat lebih muda dari terakhir kali dia berkaca.

Jaegar menyentuh wajahnya yang mulus tanpa keriput. Ini wajahnya ketika dia masih berusia 20 tahun. Tahun kedua dia menjadi mahasiswa di sebuah universitas swasta elite. Masa-masa di mana dirinya menjadi lelaki yang sangat bodoh.

Jaegar kembali tertawa kencang. Merasa lucu dengan kejadian yang menimpanya. Tapi diam-diam hatinya memanjatkan syukur tanpa henti.

Bibir tebal Jaegar membentuk senyum miring, matanya berkilat, "Ini akan menjadi balas dendam terbaik dari yang terbaik!" Serunya.

Hari itu Jaegar habisnya dengan menertawakan takdirnya.

Takdir yang membawanya kembali ke masa lalu. Takdir yang membuat Jaegar bersumpah atas nama mendiang ibunya bahwa dia akan membalaskan rasa sakit yang dia derita selama berpuluh-puluh tahun.

Saat ini Jaegar berumur 20 tahun, tetapi jiwanya tetap lah seorang lelaki berusia 75 tahun. Sebagai sosok yang sudah melewati puluhan tahun berjalan di atas lumpur panas, Jaegar tidak akan membiarkan dirinya kalah di masa ini.

Tidak lagi.

Sudah cukup dirinya menjadi orang bodoh yang hanya diam ketika dimanfaatkan.

Jaegar akan menyingkirkan mereka yang telah membuatnya menderita.

||||||||

Hay hay~~

Kita ketemu lagi. Kali ini aku bawain cerita yahhh kek gini lahhh, baca aja oke?

Happy reading semuanya!!!

Bye bye~~

CLOSED DOORWhere stories live. Discover now