102.

15.5K 573 28
                                    

"mas Rony cari apa sih?" tanya Salma pada suaminya. karena sejak tadi, Rony mengorak abrik semua laci yang ada di apartemen.

"lilin sayang" jawab Rony tanpa melihat istrinya. dia terus fokus mencari barang yang sedang di carinya.

"buat apa mas?" tanya Salma dengan muka herannya.

"permen"

"HAH?" Salma terkejut, dia menarik bahu Rony agar melihatnya "mas mau bunuh diri? pake mau makan lilin segala. mas ngga inget ya? kalau mau punya anak? nih lihat perut aku" Salma menarik wajah Rony agar melihat ke perutnya.

"kalau mau bunuh diri, ngapain bikin anak? aku ngga mau ya ngerawat anak sendirian. bukannya ngga mau, tapi kan kamu yang buat, jadi kamu juga harus jaga dia dong. bukannya malah mau bunuh diri dan ninggalin anak istri" Rony hanya melongo mendengar celotehan panjang lebar dari Salma.

"aku tuh-"

"apa? mas Rony mau apa? enggak ya mas, ga ada makan makan lilin. kalau ada masalah itu cerita sama aku, berbagi sama istrinya. ya kalaupun aku ga bisa bantu, setidaknya aku bisa ringanin dengan denger cerit kamu" Salma benar benar tidak memberikan Rony waktu untuk bicara.

Rony tersenyum, lalu membuanv nafasnya pelan. laki laki yang memakai baju lekbong itu mennagkup kedua pipi gembul Salma.

"aku ngga mau bunuh diri sayang. siapa sih yang mau ninggalin istri secantik ini?"

"terus permen lilin maksudnya apa?" tanya Salma dengan wajah gemasnya.

"udah deh, tapi ada nggak lilinnya"

Salma cemberut tampak berpikir, lalu mengangguk sebagai jawban.

"naaahhh, di mana lilinnya?" wajah happy Rony sangat terlihat.

"dapur"

"ayo, tunjukin dimana" Rony menggandeng tangan Salma menuju ke dapur. setibanya di dapur, Salma mengambilkan satu batang lilin untuk Rony.

"nih"

"ini yang aku cari, ayo sini" lagi lagi Rony mengajak Salma ke balkon kamarnya. disana sudah ada beberapa barang yang sudah Rony siapkan.

"mas Rony mau ngapain sih?" tanya Salma "mas Rony ngga ngepet kan? ngga suruh aku jaga lilin kan?"

"makin lama makin ngaco ya pertanyaan mama. papa itu lagi mau bikin gulali, lagian siang hari gini masa mau ngepet, yang ada di timpuk warga kepala bany nya"

"bany?" Salma menaikkan sebelah alisnya.

"baby ony" jawab Rony dengan nada imut menggemaskan.

"hahahah, mau banget di samain kaya babi"

"kalau mama yang nyamain mah, papa oke oke ajah"

Salma mencubit perut Rony sedikit keras "awsh kok di cubit sih?"

"salah siapa papa mama papa mama"

"yee ngga apapa dong, biar terbiasa juga. dan biar terlihat gitu pengusaha mudanya" sombong Rony semabari menepuk dadanya.

"udah sini" Rony menyuruh Salma untuk duduk di kursi dan dia mulai menyalakan lilin dan membakar gula di atas sendok.

"kamu terinapirasi dari mana sih?" tanya Salma.

"lewat tadi di tiktok"

"pantesan, tapi ini ngga bahaya kan?"

"ngghak tau hahha"

"awas kalau keracunan yah" peringat Salma.

"kamu jangan makan, aku aja, soalnya aku lihat tadi bikin ngiler banget" ucap Rony.

wajah serius Rony terus di pandang oleh Salma. ternyata, semakin serius, semakin tampan wajah suaminya.

Salma tersenyum, mengamati wajah yang beberapa tahun ini di lihatnya. wajah laki laki yang bertanggung jawab penuh atas diri dan hidupnya. wajah tegas, yang tidak pernah dia sangka akan menjadi imam dalam rumah tangganya.

saat Salma asik mengamati suaminya, tiba tiba Rony menyanyikan lagu yang mmebuat fokus Salma terbuyarkan.

"es kul kul uni bakwan, es kul kul uni bakwan🎶"

"kenapa tiba tiba es kul kul uni bakwan sih?" kesal Salma.

Rony mendongak, menatap Salma "hahah kenapa sih? orang lagunya terngiang ngiang kok"

"tau deh, udah jadi apa belum itu? kok item?"

gula yang ada di sendok rony pun sedikit menghitam. sebenarnya Rony juga ragu, tapi karena rasa penasarannya, dia sangat yakin jika gulali yang di buatnya sangat enak.

"bentar ya aku cobain" Rony mencolek sedikit yang ada di sendoknya. lalu memasukkannya ke dalam mulutnya.

"emmm"

"apa?"

"enak, rasa sendoknya ada" Rony mulai mendeskripsikan dengan tampang benernya.

"hahhahahahah" Salma tertawa mendengar ucapan Rony.

Rony pun tersenyum melihat Salma tertawa dengan lebar. dia tersenyum sembari mengemut jemari yang sudah dia celupkan ke gulali yang ada di sendoknya.

sederhana, Rony selalu tau cara untuk membuat Salma bahagia dan tertawa.


22.51

MAAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang