108.

16.7K 647 34
                                    

Salma sedang menyusui anaknya, sedangkan Rony terus fokus menghadap laptopnya. selain mengerjakan tugas, Rony juga menyelesaikan tugas kantor.

Salma tidak mengganggu Rony sama sekali, jika dia sedang membutuhkan sesuatu, dia selalu melakukannya sendiri. meskipun sudah di beri teguran oleh Rony, agar Salma merepotkannya.

"oewekkk owekk owekk" Shenna menangis, Saat nen Salma terlepas dari mulutnya. Salma memang sengaja melepasnya, karena dia kebelet pipis.

"kenapa Sal?" tanya Rony yang ada di belakangnya, posisi Salma tadi tidur membelakangi Rony, memberi asi pada anaknya.

"belet pipis mas" jawab Salma. saat sudah di bawah, Salma mengangkat anaknya ke dalam gendongan.

"di bawa kemana?" tanya Rony.

"di kasih mama, aku belet pipis"

"lah kan ada aku di sini Sal"

"mas kan lagi sibuk, biar sama mama aja" jawab Salma.

"engga, udah mau selesai kok, biarin di sini aja sama aku, biar mama istirahat"

akhirnya Salma menurut, dia kembali meletakkan anaknya ke kasur, lalu meninggalkan suami dan anaknya ke kamar mandi.

Shenna terus menangis, mencari nen mamanya yang terlepas tadi. Rony meletakkan laptopnya, lalu mengambil Shenna ke dalam gendongannya.

"anak papah"

"anak cantik papah nangis kenapa sayang? hm" Rony mencium pipi anaknya dengan penuh sayang.

"ssstthh bentar yah, mama lagi ke kamar mandi" ucap Rony sembari mondar mandir menggendong putrinya.

"kamu cantik banget sih, kaya mamah. tapi wajahnya kok mirip papah ya, papah menang banyak ini"

Rony terus berdiri menimang anaknya, sedangakn Salma setelah dari kamar mandi dia menuju ke dapur. berkali kali menyusi anaknya, membuat perutnya sering lapar.

Salma menyendok nasi, lalu mengambil lauk yang masih tersisah. Salma mengambil air dingin yang ada di kulkas, saat hendak kembali ke kamar, Salma malah duduk di meja makan.

Salma memakan makanannya dengan nikmat, dia tidak perduli dengan jam yang sudah menunjukkan bahwa ini malam. Salma terus mengunhah dengan nikmat makanan yang ada dalam mulutnya. bahkan sampai dia menambah dua kali.

"kenyaaaangg" ucap Salma setelah menelan suapan terakhirnya.

"pantesan lama" ucap Rony ketika dia mendapati Salma tengah makan.

"hehe maaf ya mas, aku laper banget soalnya" ucap Salma dengan tampang rasa bersalahnya.

"iya ngga papa sayang, udah kenyang?"

"udah, asi di minum sama Cena jadi laper terus" ucap Salma sembari berdiri untuk mencuci piringny.

"sabar ya, nanti kalau Cena udah ngga nen kamu bisa tenang"

"aku ngga papa kok, aku malah seneng, Cena nen nya banyak. biar makin gembul dia"  Salma meletakkan piring yang sudah di cucinya ke rak, lalu menghampiri Rony dan meminta Shenna untuk di gendongnya.

"mana mas" Rony pun memberikannya pada Salma.

"dia cantik banget ya Sal, kaya kamu"

"iya dong, siapa dulu ibunya, Salma" jumawa Salma di depan Rony membuat Rony melototkan matanya.

"yee tapi dia lebih mirip ke aku"

"huh, aku cuma mesin potokopinya aja ini"

"iyalah, Tuhan tau siapa yang bekerja dengan keras"

"kerja keras?" Salma bertanya dengan heran. mereka berdua saling bercakap sembari menuju kembali ke kamar.

"kerja keras bikin dia" jawab Rony sembari menarik turunkan alisnya.

"heeeeehh, selalu aja"

Salma kembali menaruh anaknya di atas kasur, namun saat di taruh Shenna kembali menangis. bahkan saat di beri nenen pun, Shena tetap menangis.

"gimana ini mas" Salma semakin panik.

"sini biar aku gendong" Rony meminta anaknya.

Saat Shenna sudah berada di gendongan Rony, Rony pun mengayun dengan pelan.

"anak papa mau apa sih? kok nangis mulu dari tadi"

"mau apa sayang?"

"mau papa nyanyiin nggak?"

"mau yaaaah"

"dengerin nih, ini lagu kesukaan mama kamu" Salma menyatukan alisnya.

"es kul kul chicken tahu, es kul kul chicken tahu"

"hahah apaan sin mas, chicken tahu"

"ini lagunya si uni"

"uni siapa? tanya Salma.

"uni bakwan, dia jual chikcken tahu, tapi ga ada chicken nya"

"hahahah, serius aku ga tau yang kamu maksud"

"ituloh yang dia kayang di timbangan"

"oh hahahhahaha iya iya, hahahaha astaga ya Allah"

tanpa mereka sadari, Shenna sudah diam sejak mereka membahas tentang uni bakwan.



17.55

MAAFWhere stories live. Discover now