Flashback on...
Sore itu saat Arzan dan Reyhan sudah buang hajat dan akan kembali ke bis, dari sudut mata Arzan melihat dengan jelas Ryan, Amar dan dua perempuan yang ternyata adalah Indah dan juga Syaqil pergi berjalan ke arah belakang kampus mereka berempat tampak mencurigakan sehingga muncullah rasa penasaran pada benak Arzan.
Arzan menyuruh Reyhan untuk kembali ke dalam bis sedangkan Arzan bilang jika ada perlu sebentar dengan seseorang. Arzan mengikuti mereka dengan perlahan hingga ia melihat mereka berhenti di halaman belakang kampus Arzan menyimak pembicaraan di belakang tembok kampus.
"Kenapa lo suruh gue kesini?" tanya indah kepada Ryan yang masih menatapnya.
"Indah gue suka sama lo" ucap Ryan dengan penuh ketulusan.
Deg
Jantung indah berhenti berdetak dan setelah beberapa detik berdetak kembali.
"Jadi apa yang lo mau dari gue? Tanya indah menatap wajah melas Ryan.
"Gue mau lu jadi pacar gue" ucap Ryan dengan jelas dan penuh kepercayaan.
Deg
Jantung indah berhenti berdetak saat mendengar kalimat itu.
Tidak menyangka cowok yang terlihat alim dan baik ternyata berani mengajak pacaran."Kalau lu belum bisa jawab, nanti malam temui gue di lantai 5!" Ucap Ryan dengan penuh keseriusan.
Indah berpikir 2x jika ia bertemu dengan Ryan nanti malam, ia takut jika indah menolak tawaran itu Ryan akan melakukan sesuatu.
"Baik gue mau jadi pacar lo, tapi tolong sembunyikan ini dari temen temen gue" ucap indah dengan wajah terpaksa.
"Serius lo?" Tanya Ryan tidak percaya namun dalam hatinya begitu senang.
"Iya" jawab indah singkat, terpaksa namun setidaknya telah membuat Ryan bahagia.
Maaf gue bohong sama lo, gue gak cinta sama lo yan karena di hati gue ada seseorang yang sampai detik ini gue masih mencintainya (batin indah).
Lalu bagaimana dengan Amar yang mengajak Syaqil.
Ternyata Amar dan Syaqil telah berpacaran sejak lama, namun mereka merahasiakan hal ini sehingga hanya mereka berdua saja yang mengetahui hubungan aslinya.
"Qil gimana kalau nanti malem kita ketemuan di taman?" Ajak Amar kepada Syaqil yang sedang di pangku diatas betisnya.
"Ya mau dong" ucap Syaqil dengan penuh semangat.
Mereka berempat berkumpul
"Mar ,tolong rahasiakan tentang ini, jangan sampai Arzan dan yang lainnya mengetahui" pinta Ryan membisikkan ke telinga Amar.
"Santai broo, gue yakin rahasia ini aman" celetuk Amar sambil menepuk bahu Ryan.
Flashback off
Arzan termenung di balkon kamar hotel nya memikirkan sesuatu yang sangat di luar dugaannya. Selama bertahun tahun Arzan mengenal sahabatnya adalah orang yang baik dan tidak pernah melakukan maksiat.
Bahkan Arzan pernah membuat surat perjanjian yang mana isi dari perjanjian tersebut adalah:
1. Anggota geng brigapura dilarang untuk berzina contohnya berpacaran.
2. Melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangannya.
3. Geng ini didirikan untuk membantu sesama manusia bukan untuk berbuat keburukan.
Itulah isi perjanjian yang telah di buat Arzan sejak 1 tahun yang lalu setelah pertemuan antara Arzan dengan temannya.
Kini Arzan sangat kecewa dengan ke dua sahabatnya karena telah melanggar perjanjian dan menyembunyikan kebenaran darinya.
"Zan lagi ngapain?" Ucap Reyhan yang berdiri tepat di belakangnya.
Arzan menoleh dengan raut wajah yang masih kecewa, "gak papa lagi lihat pemandangan" ucap nya ada kebohongan.
"Lu baik baik aja kan?" Tanya Reyhan.
"Iya, cuma ada sedikit masalah" ujar Arzan yang melihat ke langit langit yang gelap.
"Eh lu liat Amar sama Ryan gak, setelah gue keluar dari kamar mandi dua anak tu sudah tak ada lah" ujar Reyhan dengan wajah kebingungan.
"Gak tau" ucap Arzan singkat padahal sebenarnya ia tau jika kedua temannya sedang berpacaran di lantai 5.
"Padahal gue mau ajak main catur, kalau sama lo gimana?" Ajak Reyhan kepada Arzan.
"Kalau lu ngajak ya mau" Arzan tersenyum tipis dan mereka masuk ke dalam kamar memainkan alat catur nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAPI GENGSI
Teen FictionKisah ini bermula saat dirinya bersekolah di SMA. Awalnya ia belum pernah jatuh cinta dengan laki-laki manapun, lalu Tuhan mendatangkan seseorang yang sangat berharga tapi bukannya bahagia ia malah menderita dalam artian mencintai terlalu dalam. Key...