fourty five

4 0 0
                                    

tidak ada yang membuat ku candu, selain melihat senyumanmu.”

~Arzan Navindra

“Sejauh apapun kamu pergi aku akan selalu menunggu mu disini.”

~Arzan Navindra

🥀🥀🥀

Arzan memperhatikan Naya dari kejauhan kira kira jaraknya sekitar 5 meter. Melihat senyuman Naya membuat dirinya merasa semangat dalam menjalani hari, ia tidak tau bagaimana jika sudah tidak satu sekolah lagi dengan Naya apakah ia bisa melihat Naya lagi atau tidak.

Reyhan yang memerhatikan sejak tadi, menggeleng paham dengan yang sedang di pikirkan Arzan.

"Sampai kapan lu mau disini, gue udah kayak cacing kepanasan nih" ujar Reyhan yang tidak bisa menahan panasnya matahari.

"Sampai bosan" ujar Arzan.

"Kalau di pikir pikir mah lu gak bakal bosan apalagi kalau tentang Naya" celetuk Reyhan

Naya merasa jika Arzan sedang memperhatikannya, ia merasa risih takut jika perasaannya itu akan kembali.

"Gisel pindah tempat yu, gerah disini mah" ucap Naya sembari membereskan peralatan tulisnya.

Gisel yang tau maksud Naya mengangguk setuju, asal ia tidak mau melihat Naya sedih lagi.

"Loh kok pindah" ucap Arzan dengan sangat kecewa.

"Nah itu artinya lo harus turutin permintaan gue, please ya gue udah mau pingsan nih hampir 1 jam gue disini nemenin lu" ujar Reyhan membuat Arzan mengikutinya pasrah.

Saat jam istirahat Naya dan squad Tinkerbell sedang makan jajanan di kursi depan kelasnya.

"Bentar lagi pendataan siswa yang mau melanjutkan ke PTN nih, kalian pada mau kemana? Tanya Naya.

"Insyaallah UGM, kalau nggak dikasih UGM ya UNPAD" ucap Hana sambil memakan jajanan nya.

"Gue IPB deh kayanya" ucap Syaqil.

"Kalau gue UI" ucap Gisel sambil memainkan ponselnya.

"Wah sama dong UI, nanti bareng ya" celetuk Naya dengan senang.

"Emang kamu mau masuk jurusan apa?" Tanya Gisel.

"Insyaallah pendidikan dokter sel, kalau you?" Tanya Naya kembali.

"Wah orang dalem nih pasti keterima, pengen nya psikologi sih"ucap Gisel.

"Aamiin semoga keterima di PTN impian ya" Naya mengaminkan ucapan mereka.

"Iya biar kalau lu stres bisa datang ke gue, gratis loh gak bayar khusus buat sahabat gue tercintah." Ucap Gisel menunjukkan tangan nya membentuk sebuah love.

"Gak ah ogah, yang ada malah nambah gila di obatin sama lo mah" ucap Indah.

Arzan dan teman temannya duduk di samping tempat mereka. Naya merasakan kehadiran Arzan membuat ia kembali tidak nyaman.

"Eh gue mau ke kelas ya" ucap Naya meninggal kan mereka berempat.

Gisel tau jika pindah nya Naya disebabkan karena adanya Arzan di dekatnya.

Arzan yang melihat Naya seperti menghindari nya hanya tertunduk pasrah, padahal tujuan mereka duduk disini karena ingin melihat lebih dekat pasangan nya itu.

Apakah ia membenci ku (batin Arzan).

CINTA TAPI GENGSI Where stories live. Discover now