fivety one

4 0 0
                                    

“Ada sebuah perasaan yang tidak bisa saya gambarkan dengan kata-kata, maka dari itu hari ini saya berikan sebuah hadiah sakral yang hanya diberikan untukmu yaitu sebuah pernikahan.”

~Arzan Navindra

***

Tidak terasa waktu begitu cepat, sekarang tiba lah di hari-H waktu yang sangat ditunggu tunggu oleh semua orang.

Naya dengan gaun pengantinnya duduk di dalam kamar sembari menangis, karena hari ini adalah hari dimana ia menerima status barunya sebagai seorang istri.

Tidak menyangka jika jodohnya adalah pria yang pernah ia kagumi sejak dulu. Naya tersenyum mengingat pertama kali bertemu dengan Arzan.

Mempelai pria, penghulu dan wali nikah sudah berada ditempat. Arzan dengan perasaan yang berdebar karena status nya akan berubah menjadi seorang suami.

"Bagaimana apakah sudah siap nak Arzan" ucap wali nikah yang berada di hadapannya.

"Saya siap" ucap Arzan begitu lantang.

Wali nikah membaca:

Bismillahirrahmanirrahim Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binti (Naya Alfira Vernandez ) alal mahri (seperangkat alat sholat) hallan. Artinya: “Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu, putriku (Naya Alfira Vernandez) dengan mahar (alat sholat) dibayar tunai.

Arzan menarik nafas dalam-dalam lalu melafalkan kalimat sakral dengan lantang dan semangat.

Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq." Artinya: "Saya terima nikah dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah."

"Bagaimana para saksi?"

"SAH" ucap mereka serentak.

"Alhamdulillahi rabbil Al-Amin"

Arzan mengeluarkan air matanya, ia terharu setelah selesai mengucapkan kalimat akad.

Setelah akad, barulah resepsi di mulai. Panggung megah yang terletak di lapangan bola menjadi sorotan warga, banyak tamu undangan dari luar kota yang datang untuk menyaksikan acara pernikahan anak dari keluarga Ariesandy dan Vernandez. Bahkan para pejabat pun mereka undang.

Naya gadis itu datang dengan beberapa orang yang mendampinginya. Senyum gadis itu mengembang saat melihat wajah Arzan tepat di depannya.

Arzan menggandeng tangan Naya lalu membawanya berjalan menuju panggung.

Kali ini waktunya pemasangan cincin kedua pengantin, Naya memasukkan cincin perak ke jari manis suaminya begitu pun suaminya memasang cincin ke jari manis istrinya lalu mencium tangan Naya.

Setelah itu Arzan membacakan doa sambil meletakkan tangannya diatas kepala sang istri, lalu Arzan mencium kening Naya. Pipi Naya memerah  karena malu  adegan ini di tonton oleh ribuan orang.

"Cie cie kiw kiw" ucap teman Arzan yang menyaksikan adegan itu, begitu pun squad Tinkerbell yang merasa baper melihatnya.

"Selamat ya Naya semoga sakinah mawadah dan warahmah" ucap Hana memeluk erat tubuh sahabatnya.

"Samawa kak Naya" ucap Kiara menatap senang Naya.

"Cie pengantin baru nih" ucap Amar sambil menjabat tangan Arzan.

"Cie yang jomblo kapan nyusul nih" celetuk Arzan.

"Bulan depan nih doain ya" Amar tersenyum tipis.

"Selamat broo, nanti gue kasih tau gaya nya buat nanti malem" bisik Reyhan sembari memeluk Arzan.

"Okeh siap siap" ujar Arzan terkekeh.

"Akhirnya kawin juga lu" ucap Asyraf sambil menggendong anak nya.

"Lu kapan nyusul nya Amar, Ryan? Gue udah nih" ucap Arzan mengobrol bersama sahabat lamanya.

"Insyaallah Minggu depan, doain ya semoga lancar" ujar Ryan sambil memakan hidangan yang disajikan.

"Aamiin" ucap mereka dengan kompak.

Sekarang kita berada di sesi lempar bunga oleh pengantin.

Dalam hitungan satu dua tiga....

Bunga itu di lempar dan indah yang berhasil menangkapnya.

"Cieeeee indah, semoga nular aamiin" ucap Naya dan di tertawai oleh yang lainnya.

CINTA TAPI GENGSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang