2. Hampir saja tersesat

6 4 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak, okey!
Walaupun pun cuman baca aja hehe..

Bissmillahirrahmanirrahim

Sedari tadi pemuda itu belum sampai pada tujuannya, ia merasa salah jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedari tadi pemuda itu belum sampai pada tujuannya, ia merasa salah jalan.

Tapi yang dikatakan Pria baruh baya tadi katanya arah kesini, tapi malah nyasar yang ia lewatin banyak sekali pepohonan kaya hutan.

Apa ia di bohongi oleh pria baruh baya itu? Tetapi ia terus melanjutkan langkahnya, tidak mau berpikir negatif dulu.

Beberapa menit kemudian, pemuda itu melangkah semakin tidak ada jalan sama sekali.

Merasa salah jalan, pemuda itu langsung membalikan badannya dan memutarkan langkah yang tadi ia lewati.

"Apa gue di bohongin kali ya?"pikirnya itu.

Srek!

Pemuda itu berhenti, mendengar suara di arah semak-semak. Ia waspada takutnya hewan buas ataukah hantu? Mana ada siang-siang ada hantu pikirnya.

Ia pun mendekatkan diri ke arah semak-semak, jiwa keponya meronta-ronta, walaupun ia laki-laki tapi punya rasa penasaran.

Ia terus melangkahkan kakinya pelan kearah semak-semak tersebut dengan berkeringat dingin dan panas, karena ini siang hari.

Pemuda itu menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan pelan.

Tangannya mulai mendekati semak-semak itu, sembari matanya melihat ke arah depan dengan intens, ia tidak takut. Sambil merapalkan doa di dalam hatinya.

Tangannya sudah mendekat, ia sudah memegang dedaunan dan langsung membukanya dengan pelan dan dengan jantung yang berdegup kencang.

"HAAA,"teriak seseorang yang ada dalam semak-semak itu.

Pemuda itu pun sama halnya menjerit kaget.

"HUAAAA, SETAANNN!"teriak pemuda itu dengan memenjamkan matanya dan berlari terbirit-birit dari tempatnya.

Orang itu tergelak tawanya."Hahahha,"tawanya sembari menyusul pemuda itu berlari.

"HEEHH NAPA LARI, INI GUEEEE RIZAAAA, temen lo!"teriak orang itu sembari mengejar pemuda tadi.

Pemuda itu pun lantas berhenti berlari dan membalikan badannya.

"Hihh ternyata lo, ngagetin ajaa!"kesal pemuda itu kepada orang dihadapannya.

Orang itu menyengir tanpa dosa."Hehe.. sengaja Gab,"balasnya dengan kekehan.

"Kok lo tau gue ada di sana,"tanya pemuda itu sambil menunjuk.

"Ya taulah! tadi gue liat lo ke arah sini, ya gue langsung nyusulin lo lah. Kok lo kesini mau kemana coba? lo gak liat itu ada plang nya, jalan buntu!"jawab orang itu dengan menunjukan jarinya ke arang plang di ujung pohon.

__________________
STOP, JALAN BUNTU!
----------------------------

Pemuda itu langsung melihat apa yang di tunjukan orang itu, dan ia sontak melotot dan menganga.

"Eh iya ya, kok gue kagak liat ya! Perasaan tadi kagak ada deh,"imbuh bingung pemuda itu sambil menggaruk lehernya tak gatal.

"Lo sih ngelamun pasti. Untung gue ngikutin lo, kalau gak lo bakal tersesat dah,"ucap orang itu tak habis pikir.

Pemuda itu hanya cengengesan saja."Ya maap, tadi kata bapak yang ada di sana, jalannya arah kesini. Gue di bohongin kali ya!"kata pemuda itu.

Orang itu menghela nafasnya pelan."Ya lo di bohongin Gab, lo nanya ke orang stres. Dia itu orang yang selalu menyesatkan manusia, tapi ya gitu deh,"balas orang itu sembari menunjuk bapak-bapak yang masih duduk terdiam di arah sana.

"Tapi ya Za, dia tadi ngejawab salam gue. Berarti dia gak sesat Za, tapi ko gitu ya! aneh,"imbuh pemuda itu dengan tak habis pikir juga.

Hampir dirinya tersesat di dalam hutan, kalau gak ada sahabatnya yang ngikutin pasti dia sudah tersesat pikirnya.

Orang itu menghela napasnya pelan lagi."Ya gitu deh, kaya tadi gue ngomong. Yaudah deh mendingan lo ke rumah gue, daritadi lo nyariin alamat rumah gue kan?"tanya orang itu.

"Lo kenapa gak nelpon gue aja, malahan nanya ke bapak itu,"lanjut orang itu.

Pemuda itu baru sadar, kenapa gak nelpon aja dari tadi. KENAPA BARU INGAT? pikirnya tak habis pikir.

"Eeh ho'oh lah, kenapa gue kagak nelpon lo,"ucap pemuda itu dengan cengiran.

Orang itu menggeleng pelan."Geblek lo Gab! Yok lah ke rumah gue, tapi kesana dulu ya! soalnya mobil gue ada di sana,"ucap orang itu sembari menunjuk ke arah timur.

Pemuda itu mengangguk saja sebagai jawaban.

Pemuda itu tak lain bernama Gabrin Hafifah Mujzain dan sahabatnya yang bernama Ariza El Fasya.

Gabrin dan Riza sekarang sedang menuju ke parkiran yang ada mobilnya berada.

___

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Maaf ya Chapter ini juga pendek heheh...
See you!!

TULUS   [On Going + Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang