4. Tentang Gabrin

3 2 0
                                    


Bissmillah

°°Gabrin Hafifah Mujzain, dia berumur 19 tahun, berkuliah di Universitas Lambang kesatuan (ULK) yang ada di Jakarta Utara, dia dari keluarga yan serba berkecukupan, mempunyai orangtua yang selalu mendukungnya apapun itu°°

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

°°Gabrin Hafifah Mujzain, dia berumur 19 tahun, berkuliah di Universitas Lambang kesatuan (ULK) yang ada di Jakarta Utara, dia dari keluarga yan serba berkecukupan, mempunyai orangtua yang selalu mendukungnya apapun itu°°

°°Dan juga mempunyai adik perempuan, yang bernama Larin Mujzain Hafifah masih berumur 16 tahun. Kedua orangtua dia bernama Haifan Mujzain & Ningsih Hafifah°°

°°Dan dia anak pertama dari dua bersaudara, dia tinggal di Jakarta Utara, sebelumnya dia sudah tinggal di Kota Jakarta Utara dulunya. Lalu, pindah ke kota Bandung, karena ada kejadian tak terduga, alhasil mereka pindah kembali ke kota Jakarta Utara°°

Prinsip dia hanya:'Jangan pernah melihat kebelakang, lihatlah apa yang didepan'

Itulah prinsip seorang Gabrin Hafifah Mujzain.

°°Mempunyai sifat yang berbeda-beda kepada orang yang ditemuinya°° you know ya!!

POV Gabrin

Sekarang gue masih di rumah Riza, sahabat gue.

Sedari tadi gue dan Riza masih aja duduk anteng di ruang tamu, mengobrol ringan lah, merasa bosan gue ajak Riza aja keluar, daripada duduk di ruang tamu terus.

"Za, keluar yuk! Bosen daritadi duduk terus,"sahut gue dengan nada kesal. Ya memang gue tuh lagi kesel sama Riza, Riza tuh kalau di rumah sedikit bicara.

"Yaudah." Tuh kan apa kata gue juga, Riza malah langsung pergi gitu aja keluar rumah, ninggalin gue.

Dan gue pun ikut menyusul Riza keluar rumah."Malah ninggalin,"ucap gue yang udah di samping Riza.

Idih! Cuma cengengesan aja si Riza tanpa menjawab ucapan gue.

Gue dan Riza kini tengah berjalan-jalan didekat komplek, tak jauh dari rumah Riza pastinya.

Tiba-tiba Riza berhenti dan gue pun ikut berhenti lah.

"Ikut gue yok, ngerjain seseorang!"ujar Riza tiba-tiba.

Seseorang? Wah maksudnya apaan nih, si Riza. Ngerjain katanya? Gak ngerti gue, lalu gue pun nanya balik.

"Ngerjain siapa, maksud lo!"ucap gue.

"Lo tau Gab? Si Itu yang dulu suka ngerjain kita berdua waktu masa SMA dulu!"kata Riza.

"Siapa?"ucap gue agak lupa, dan beberapa detik kemudian gue tiba-tiba ingat."Ohh.. Si Iva maksud lo?"lanjut gue sedikit teriak lah.

Riza mengangguk."Iya.. gimana? Ikut?"ucapnya.

"Ya.. ikut lah Za, kapan lagi 'kan? Gue ngerjain dia balik hehe..,"imbuh gue dengan semangat 45.

Dan setelah itu gue dan Riza berjalan kearah salah satu rumah yang berwarna abu-abu, ternyata itu rumahnya Iva, teman masa SMA gue dulu.

Iva dulu suka ngerjailin gue dan Riza, dia tuh anaknya suka jail dan cerewet kata gue mah sih.

___

___

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Part nya pendek ya? YAILAH PENDEK, AUTHOR DAH GAK ADA IDE LAGI!!
APA MAU APA? HAH? canda wkwk:)


Part ini hanya tentang Gabrin, gimana? Seru tidak? Tapi, nanti juga ada lagi, POV lainnya.

See you:)

TULUS   [On Going + Revisi] Onde histórias criam vida. Descubra agora