7. Di Pasar

2 1 0
                                    

Bismillah

Masih berada di dalam pasar, sedari tadi kedua laki-laki tak lain adalah Gabrin dan Riza

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Masih berada di dalam pasar, sedari tadi kedua laki-laki tak lain adalah Gabrin dan Riza.

Kini mereka bertiga tengah berada di tempat buah-buahan, setelah membeli sayur beralih ke buah.

Sekarang Iva sedang menawari harganya kepada penjual.

Gabrin dan Riza yang melihat Iva yang seperti ibu-ibu, hanya bisa diam saja melihat. Tugas mereka hanya membawa belanjaannya saja.

"Ibu gak bisa kurang apa harganya?"tanya Iva kepada ibu penjual buah.

Ibu penjual tetap menggeleng."Tidak bisa, sudah dari sananya,"ujar ibu penjual itu.

Iva hanya menghela napasnya pelan."Yaudah deh Bu, beli satu bungkus aja,"balasnya pasrah.

Ibu penjual itu langsung membungkus pesanan Iva ke dalam keresek hitam.

Setelah itu diberikan kepada Iva dan Iva langsung membayarnya.

"Terimakasih sudah ke sini,"ucap ramah ibu penjual itu.

"Iya Bu,"balas Iva sembari tersenyum.

Setelah itu Iva pun pergi dari tempat itu, ia akan membeli daging.

Gabrin maupun Riza hanya mengikuti saja dari belakang.

"Mau kemana lagi Va?"tanya dari Riza dan di angguki Gabrin.

Iva menoleh sekilas."Mau beli daging,"balasnya sembari melangkahkan kakinya ke tempat penjual daging.

Gabrin maupun Riza pasrah aja mengikuti Iva kemana pun.

Sesampainya di tempat penjual daging, Iva yang langsung basa basi ke penjual daging. Biasa lah ya!

Keduanya hanya diam saja melihat Iva yang mulai tawar menawar lagi.

Iva terus menerus menawar biar harganya di turunin, tapi tetap di balas tidak bisa oleh penjualnya.

Gabrin dan Riza sudah duduk di kursi yang ada, ia cape berdiri sedari tadi.

Gabrin yang meminum minumannya sedari tadi membelinya ketika Iva membeli sayur.

Dan Riza yang tengah mengipas-ngipas mukanya karena panas dengan tangannya.

"Nih mau gak minum, biar seger!"sahut Gabrin kepada Riza sembari memberikan satu minuman.

Riza yang melihat itu langsung mengambilnya
"Thanks Gab!"balas Riza sembari meminum minuman yang di berikan Gabrin.

Gabrin hanya mengangguk saja dan Kembali meminum minumannya.

"Za lama amat si Iva nawarnya!"celetuk Gabrin sembari melihat Iva yang tengah tawar menawar.

"Hehe biasa cewek mah gitu, kalau pergi ke pasar selalu nawar, gak tau biar apa!"ucap Riza yang melihat Iva di sana.

Beberapa menit menuggu Iva yang sedang menawar, akhirnya sudah juga.

"Yuk lah kita pulang aja, cape gue!"imbuh Iva.

Keduanya menoleh ke arah Iva.

"Oke deh, tapi lo baru aja beli tiga bahan!"ujar Riza.

"Gapapa biar nanti gue nyuruh Bibi aja,"balasnya sembari melangkah kan kakinya keluar dari pasar.

Keduanya hanya mengikuti Iva dari belakang.

___

Kini mereka bertiga sudah di dalam perjalanan ke rumah.

Karena jarak pasar ke rumah lumayan dekat tapi jauh, ya gitulah.

Gabrin yang tengah membawa dua keresek hitam berisi sayur dan buah.

Sedangkan Riza membawa satu keresek hitam yang berisi daging.

Iva yang tidak membawa apa-apa.

Sesampainya di rumah Iva, ketiganya masuk ke dalam perkarangan rumah Iva dan masuk kedalam rumah Iva.

Iva yang membuka pintu rumah nya dan memasuki Langkahnya ke dalam dan di susul oleh keduanya.

"Simpan aja di dapur, gue mau ke kamar,"sahut Iva sembari melenggang pergi ke kamarnya.

Keduanya hanya mengganguk pasrah dan berjalan ke arah dapur.

Dan di taruhlah bahan-bahan itu ke atas meja dapur.

Setelah itu keduanya pergi keluar rumah, tapi terhenti oleh sahutan seseorang tak lain adalah Iva.

"Mau kemana kalian,"panggilnya sembari mendekati keduanya.

Keduanya membalikan badannya.

"Ya mau pulang lah Va,"balas Riza dan di angguki Gabrin.

"Siapa yang nyuruh kalian pulang hah!"ujarnya sembari bersedekap dada.

"Kan udah selesai hukumannya,"ucap pelan Gabrin.

Iva menggeleng kan kepalanya."Belum,"ucapnya itu.

"Lah kok belum, emang ada lagi?"tanya Dari Riza.

"Pokonya ada, nanti sore kalian kesini lagi ya. Awas kalau gak kesini, gue bogem satu-satu."Setelah mengatakan itu Iva langsung berjalan ke arah kamarnya.

"Emang dia berani ngebogem kita,"imbuh Riza tak percaya.

"Iya ya aneh tuh anak,"timpal Gabrin heran.

Setelah itu mereka berdua melanjutkan langkahnya ke luar rumah Iva.

Mereka berjalan menuju rumah Riza dan memasuki perkarangan rumah tersebut dan masuk ke dalam rumah itu.

Seperti biasa mereka berdua ke ruang khusus atau biasa disebut bescame dan memasukinya.

Gabrin yang duduk di sofa dengan selonjoran kakinya karna capek terus berjalan, sedangkan Riza yang sudah rebahan di lantai yang ada kasur tipis, dengan memaikan ponselnya.

Gabrin yang duduk di sofa dengan selonjoran kakinya karna capek terus berjalan, sedangkan Riza yang sudah rebahan di lantai yang ada kasur tipis, dengan memaikan ponselnya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

See you

TULUS   [On Going + Revisi] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora