Bissmillah
Di ruang husus terdapat dua orang yang tengah tertidur, satunya tidur di lantai dan satunya tidur di sofa. Siapa lagi kalau bukan Gabrin dan Riza
Jam menunjukkan pukul 14.20 Wib, mereka masih tertidur dengan keadaan yang berbeda.
Gabrin pun menggeliat karna badan pegal, ia tertidur di sofa. Ia membuka matanya dan menguap.
"Hoaamm."Sembari menutup mulutnya dan merentangkan kedua tangannya.
Ia mengucek matanya dan melihat jam dinding, ternyata sudah hampir sore.
Ia bangkit dari duduknya untuk membangunkan Riza yang tertidur di lantai.
"Za bangun heh,"ujarnya sembari menggoyangkan lengan Riza pelan, setelah itu bangkit dan duduk lagi di sofa.
Mata Riza yang tadi tertutup kini terbuka perlahan, ia bangun terus duduk dan menguap.
"Hoaaam, hm.. jam berapa nih!"ucapnya sembari merentangkan kedua tangannya dan menggaruk pipinya yang tidak gatal.
"Udah hampir sore nih Za , gue-"
Belum sempat mengucap eh telponnya berdering. Gabrin langsung membuka ponselnya, siapa yang menelepon.
Ayah is calling....
Ternyata ayahnya yang menelepon, pasti untuk menanyakan keberadaan dirinya sudah sampai belum.
Ia pun menekan tombol hijau nya ke atas untuk mengangkat panggilan dari ayahnya itu.
['Assalamualaikum'] -ayah Haifan
['Waalaikumussalam'] -Gabrin
['Udah sampai tujuan Gab?'] -ayah Haifan
['Alhamdulillah Yah sudah, ini juga lagi di rumah Riza'] -Gabrin
['Syukurlah, kapan pulang Gab? Ayah mau bicara penting!''] -ayah Haifan
['Hm.. kalau besok boleh, soalnya Gabrin mau sekalian nginep! Boleh kan yah?'] -Gabrin
['Hm.. kamu ini! Yasudah boleh, tapi harus pulang ya!'] -ayah Haifan
['Yaiyalah Yah pasti pulang, sekarang Gabrin tutup ya telpon nya, assalamualaikum!'] -Gabrin
['Iya waalaikumussalam'] -ayah Haifan
Tut.. Tut..
Sambungan terputus oleh Gabrin. Lalu, memasukan kembali ponselnya kedalam saku celana.
"Siapa Gab?"tanya Riza.
"Ayah gue Za,"jawab Gabrin dan diangguki oleh Riza.
Riza pun merangkul pundak Gabrin dan berkata,"sekarang kita mandi dulu, dan nanti sore ke rumahnya si Iva lagi."Setelah mengatakan itu Riza bangkit dari duduk nya dan berjalan keluar.
YOU ARE READING
TULUS [On Going + Revisi]
Teen FictionMenceritakan tentang Persahabatan mereka yang tulus, Persahabatan mereka sudah lama sekali dari sekolah TK, karena sebuah janji yang di ingkar, persahabatan mereka menjadi rusak karena seseorang. Tulus dalam hal pertemanan, persahabatan, juga tulus...