9. Makan sore

2 1 0
                                    

Bissmillahirrahmanirrahim
Happy Reading!

-


Kini Gabrin maupun Riza sudah di depan gerbang rumah Iva dan menekankan tombol bel rumah.

Ting nong..

Ting nong..

Ting nong..

Di bukalah gerbang tersebut oleh seseorang tak lain adalah Iva sendiri.

"Eh kalian, gue kira siapa! Masuk,"suruh Iva sembari membuka gerbangnya pelan dan menyuruh mereka berdua untuk masuk ke dalam rumahnya.

Mereka berdua pun masuk dan Iva langsung menutup gerbang nya lagi.

Kini mereka sudah berada di ruang tamu dan duduk anteng di sofa.

"Va kita harus ngapain lagi nih,"sahut dari Riza.

Iva menoleh sekilas."Gak ada sih,"ucap Iva dengan santai.

"Lah?"

"Kenapa suruh kita kesini, kalau ga ada mah!"ujar Gabrin menggurutu kesal.

"Kalian nggak mau makan emang?"tanya Iva kepada mereka berdua.

"Hah? maksudnya?"

Iva berdecak karena orang di depannya tidak mengerti."Makan sore di rumah gue. Gue udah masak, kalian duluan aja ke ruang makan. Gue mau kasih tau abang-abang gue dulu."Sembari bangkit dari duduknya dan melenggang pergi.

"Za kita di suruh ma-"

"Gas aja ayok, laper gue,"potong Riza sembari bangkit dari duduknya dan berjalan ke ruang makan.

Gabrin yang melihat itu geleng-geleng saja dan menyusul Riza yang sudah di ruang makan.

"Wiihhh ada kalian ternyata,"sahut dari arah belakang mereka berdua.

Mereka berdua menoleh."Iya nih bang hehe,"balas Riza dengan kekehannya.

Gabrin hanya diam saja Karna ia menjaga imagenya wkwk.

Kedua abangnya Iva pun duduk di kursi yang ada dan juga iva.

"Silahkan di ambil sendiri-sendiri ya,"ucap Iva sembari membuka penutup makanan.

Riza yang paling semangat dan langsung mengambil makanan di depan matanya.

Gabrin hanya geleng-geleng saja dengan tingkah laku sahabat nya itu tak tau malu.

Gabrin hanya menyengir saja, Riza yang melakukannya dia yang malu. Aneh bukan?

Setelah itu mereka semua memakan makanannya dengan hidmat.

(Dimana orang tua nya Iva? Mereka berdua sedang berada di tempat berbeda, maksudnya? Ayah Iva sedang bekerja di perusahaannya, sedangkan ibunya sedang berada di luar negri tepatnya di Singapura tengah menemani pengobatan ibunya, a.k.a neneknya si Iva. Paham kan?)

Beberapa menit kemudian akhirnya makan sorenya selesai.

Kini mereka berlima sudah berada di ruang tamu, nggak sih gak semua cuma mereka bertiga aja tak lain adalah Gabrin, Riza dan juga Iva.

"Yaudah kita berdua pa-"

"Suruh siapa?"potong Iva.

"Hah?"

"Ya gak ada sih, kit-".

"Lebih baik kalian berdua ikut gue,"potong lagi Iva.

Sembari bangkit dari duduknya dan berjalan keluar rumah.

TULUS   [On Going + Revisi] Where stories live. Discover now