chapter 3

130 7 0
                                    

Oke , continue

🥀🥀🥀🌹

    Seberapapun dalam luka yang harus di terima Junkyu ,dia masih diam di ruangan yang penuh dengan kegelapan.
Luka yang ada di tubuh nya tidak seberapa di banding luka mental nya , Junkyu menenggelamkan wajahnya di antara dia kaki nya dan memeluk dirinya sendiri.
Dia menangis sejadi jadinya di saat itu , kejadian itu jujur buat Junkyu frustasi.

"Kenapa lu jahat banget sama gw sih Doy?"tanya Junkyu menangis.
  
Terdengar pintu terbuka dan terlihat sosok laki laki datang sembari membawa makanan ,minuman dan juga obat obatan.

"Junkyu."panggil nya tapi Junkyu memilih untuk diam saja sembari menenangkan dirinya agar tidak menangis berkelanjutan.

"Apa bang ?"tanya Junkyu singkat.
    Jihoon yang mendengar hal itu pun cuman tersenyum tipis dan duduk di samping nya sambil mengaduk bubur yang dia siapkan.

"Junkyu,adik ku harus makan banyak agar gak sakit."ucap Jihoon tersenyum sambil menyuapi Junkyu,tapi Junkyu menyingkirkan muka nya.
Jihoon pun yang tau hal itu cuman menghela nafas saja ,dia juga tidak bisa memaksakan Junkyu buat makan bubur nya.
  
Di sela mengaduk, keadaan hening seketika tidak ada yang memulai pembicaraan satu sama lain.
Karena keadaan jadi canggung Jihoon menghela nafas sambil berpikir bagaimana cara agar Junkyu tersenyum.
Tiba tiba terlintas di pikiran membuat Jihoon tersenyum seketika

"Jun , bagaimana kalau kita jalan jalan ke pantai saja."ucap Jihoon tersenyum.

"Benaran?"tanya Junkyu sedikit tersenyum sambil melihat Jihoon ,sang Abang tersenyum dan mengangguk melihat balasan sang Abang , Junkyu pun langsung memeluk Jihoon.

"Makasih Abang , Junkyu sayang Abang."ucap Junkyu tersenyum sambil memeluk Jihoon yang  di balas pelukan hangat oleh sang Abang.
   Setelah beberapa lama mereka melepaskan pelukan tersebut menjadi sebuah kebahagiaan.
Memang dari dulu Junkyu punya impian buat pergi ke pantai bersama sekeluarga sebelum ada Doyoung.
Tapi harapannya pupus ketika Doyoung di lahirkan ,ibu nya mereka meninggal dunia dan papah nya memilih untuk pergi dan menikah lagi tapi tidak tau siapa yang di nikahkan oleh sang papah.

"Abang."panggil Junkyu membuat Jihoon menengok ke arahnya sambil tersenyum.

"Ada apa ?"tanya Jihoon penasaran.

"Jika Junkyu pergi karena penyakit Junkyu bagaimana?"tanya Junkyu sedikit tersenyum
  Pertanyaan yang Junkyu berikan kepada Jihoon membuat nya sedikit terkejut. Tanpa sadar pipi Jihoon mengalir kan air mata , melihat hal itu membuat Junkyu sedikit terkejut

"Abang nangis ?stop jangan nangis lagi."ucap Junkyu langsung menghapus air mata Jihoon.

"Makanya jangan bicara seperti itu ,Abang gak mau kamu pergi. Kalau kamu pergi Abang sama siapa ?"tanya Jihoon yang masih menangis.
  
Junkyu yang lihat itu sedikit terkekeh,Abang nya kelihatan sangar sama orang lain tapi kalau sama dia sudah kaya bayi.
Tapi ketawa kecil nya itu berhenti seketika,jujur Junkyu juga takut karena penyakit nya apakah dia bisa sembuh?

"Abang."panggil Junkyu.

"Iya apa ?"tanya Jihoon

"Jika papah nikah lagi sama perempuan lain ,pasti anak nya sudah seumuran sama Doyoung."ucap Junkyu tersenyum.
  Jihoon mengenyitkan matanya dan mencoba berpikir bentar ,maksud Junkyu papah mereka nikah sama seseorang yang sudah kotor?sungguh menjijikan jika Jihoon membayangkan nya.

twins (Jihoon , Junkyu dan doyoung)|Tahap Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang