-3-🎉

813 142 61
                                    

Hanya suasana hening menemani Rosie yang sekarang lagi memakan sarapannya bersama sang Daddy.

"Gue keluar. Pastikan lo bersihin rumah ini dan jangan kemana mana!" Tegas Jeffri menyambar kunci mobilnya lalu berganjak pergi dari sana meninggalkan Rosie.

Buru buru Rosie kekamar dan bersiap siap untuk kerumah Ahjumma Jung.








"Shhh" ringis Rosie ketika Ahjumma Jung mengobati luka cambukan dipunggungnya.

Ahjumma Jung bahkan sudah meneteskan air matanya ketika melihat luka itu. Hatinya benar benar sakit ketika melihat bukti penderitaan yang dilalui oleh Rosie selama ini.

"Ahjumma jangan sedih" ujar Rosie membuat Ahjumma Jung tersentak.

"Maafkan Ahjumma karena tidak bisa membantu kamu"

Rosie membalikkan badannya sehingga kini dia sudah berhadapan dengan sosok wanita yang membantunya itu "Ahjumma ngomong apaan si. Sekarang juga Ahjumma sudah membantu Rosie. Bantuan dari Ahjumma ini sudah cukup berharga untuk Rosie. Terima kasih ya" ujar Rosie dengan tangan mungilnya yang memegang tangan Ahjumma Jung.

Ahjumma Jung mengelus pipi Rosie "Wajah kamu hampir seperti Mommy kamu"

"Ohya? Rosie mau tahu soal Mommy. Bisa Ahjumma menceritakan soal Mommy kepada Rosie?" Pinta Rosie dengan antuasis.

Ahjumma Jung mengangguk "Waktu itu usia Mommy kamu masih 21 tahun ketika dia bersama Daddy kamu pindah disamping rumah Ahjumma ini. Mommy kamu cantik loh. Pipinya gembul persis seperti mandu. Dia juga akrab banget sama Ahjumma. Dia sering kesini ketika Daddy kamu keluar bekerja. Tapi-"

Ahjumma tidak melanjutkan kata katanya karena dia sudah terisak kecil.

"Tapi kenapa?" Khawatir Rosie.

Ahjumma Jung menggeleng "Sepertinya Ahjumma tidak bisa ngomong sama kamu soal ini"

"Ahjumma, tolong ceritakan semuanya. Rosie mohon" pinta Rosie dengan sedih.

Wanita menghela nafasnya dengan kasar dan tersenyum miris "M-Mommy kamu sering kesini dengan luka persis seperti kamu. Dia juga dipukul sama Daddy kamu"

Rosie terdiam. Tatapannya kelihatan kosong namun matanya sudah berkaca kaca "J-Jadi Daddy tidak mencintai Mommy?"

"Mommy kamu terpaksa menikah sama Daddy kamu gara gara hutang keluarga Mommy kamu"

Rosie meneteskan air matanya "Hiks kenapa Daddy kejam?" Isaknya.

Ahjumma Jung membawa Rosie kedalam dakapannya "Rosie yang sabar ya. Suatu hari nanti kebahagiaan Rosie pasti datang untuk menjemput Rosie"

Rosie sesenggukan "Hiks apa Ahjumma punya foto Mommy? Dirumah tidak ada foto Mommy. Daddy membuang semuanya sebelum Rosie bisa melihatnya"

"Sebentar" Ahjumma Jung bangkit dan berjalan kekamarnya.

Tidak butuh waktu yang lama, dia kembali dengan membawa satu foto seorang wanita.

"Ahjumma menyimpan foto ini karena Ahjumma sudah menyayangi Mommy kamu seperti anak Ahjumma sendiri" jelas Ahjumma Jung.

Rosie mengelus foto itu "Woahh Mommy keren!"

"Sekarang Ahjumma memberikan foto itu untuk Rosie" ujar Ahjumma Jung membuat Rosie tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sekarang Ahjumma memberikan foto itu untuk Rosie" ujar Ahjumma Jung membuat Rosie tersenyum.

"Terima kasih Ahjumma! Rosie senang banget! Rosie akan terus memeluk foto ini setiap malam!" Ujar Rosie

"Ahjumma, Rosie pulang dulu ya. Rosie harus bersih bersih rumah. Nanti Daddy marah" pamitnya bergegas kembali kerumahnya.




*

Clikk

Clikk

Flash dari camera terus saja kelihatan dan terlihatlah sosok Jennie yang lagi posing didepan sang photographer. Untuk kali ini, Jennie mendapat job sebagai model untuk menghiasi majalah yang akan diluncurkan diberbagai negara.

Jenniefer Ruby Kim. Siapa yang tidak mengenali sosok soloist dan juga model terkenal ini? Jennie mempunyai fandom yang cukup setia bahkan Jennie mempunyai impak yang cukup besar untuk industry hiburan.

Namun dibalik dirinya yang sering dikagumi oleh ramai orang itu, tersimpan kekosongan didalam hatinya.

Kekosongan dihatinya itu sudah pasti bukan untuk Jeffri namun ianya adalah untuk anak kandungnya. Walaupun mantan suaminya bilang kalau anak mereka sudah meninggal, dia tetap saja seakan yakin kalau anaknya itu masih hidup namun dia ragu untuk kembali kerumah mantan suaminya.

"Jennie-ssi?" Panggilan dari sang photographer membuat Jennie tersadar dari lamunannya.

"I-Iya Oppa?"

"Sudah selesai. Fotonya sempurna. Kamu sudah bisa pulang"

Jennie sontak membungkuk kepada para staff yang bekerja bersamanya itu "Terima kasih atas kerja keras kalian" sopannya yang langsung dibalas senyuman dari yang lain.

"Eon, aku mau ganti baju terus aku harus buru buru pergi ya. Aku sudah janji sama Lalice untuk menjemput dia pulang dari sekolah" ujar Jennie kepada sang manager.

"Baiklah Jen" sahut sang manager.


*

Rosie mengusap keringat dipelipisnya. Bocah ini baru saja selesai membersihkan rumahnya itu dan sekarang dia benar benar capek.

Ingin sekali dia istirahat namun dia harus segera ke restaurant untuk membeli makan siang sebelum sang Daddy pulang.

Dengan langkah mungilnya, Rosie berjalan keluar dari perkarangan rumah setelah selesai mengunci pintu rumahnya itu.

"Rosie" sapa seorang bocah laki laki yang menghampiri Rosie.

"Loey" balas Rosie.

"Rosie mau ke restaurant?" Tanya Loey. Satu satunya bocah yang sudi berteman dengan Rosie.

"Iya. Rosie harus beli makanan untuk Daddy sebelum Daddy pulang" sahut Rosie.

"Kebetulan sekali Loey mau kesana. Ayo kita kesana bersama"

"Ayo!"

Rosie bersyukur. Walaupun dia mendapat perlakuan yang buruk dari sang Daddy, dia tetap dikelilingi oleh orang orang baik yang sudah menjadi sandarannya.
















Hurmmm alurnya tidak seru kah? Apa aku harus unpub saja? 🙃

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hurmmm alurnya tidak seru kah? Apa aku harus unpub saja? 🙃


Semoga ketemu lagi di tahun depan ya🗿


  Tekan
    👇

Rumah ✅Where stories live. Discover now