-Epilog-❣️

929 123 20
                                    

Sudah hampir 2 minggu Rosie pergi dan sikap Jennie juga sudah mula berubah. Tidak ada lagi Jennie yang hangat, tidak ada lagi Jennie yang ceria dan tidak ada lagi Jennie yang suka tersenyum karena sekarang Jennie sudah menjadi sosok yang pendiam.

Rasa bersalah dan juga rasa rindu yang membuat dirinya mengurungkan dirinya dikamar. Bahkan dia sudah keluar dari dunia Entertainment; meninggalkan semua pekerjaannya sebagai seorang model dan penyanyi solo.

"Bagaimana kondisi Jennie?" Tanya Jisoo yang datang untuk menjemput sang anak.

Limario menghela nafasnya dengan kasar "Semakin buruk. Dia bahkan tidak berbicara sama aku" keluhnya.

"Dia masih terpukul dengan kehilangan Rosie. Bayangkan saja, selama ini dia bersikap kejam kepada Rosie tapi ternyata Rosie adalah anak kandungnya sendiri. Dan setelah dia mengetahui semuanya, Rosie malah pergi. Sebagai seorang Ibu, aku turut merasakan apa yang dirasakan oleh Jennie. Aku tidak dapat bayangkan kalau hal itu terjadi kepada anak aku sendiri" ujar Jisoo merasa iba.

"Aku juga bersalah disini. Andai saja dari awal aku menyadari semuanya, Rosie mungkin tidak akan pergi" lirih Limario.

"Sudah lah Lim. Kamu harus membantu Jennie kembali bangkit. Aku yakin Rosie tidak pernah menyalahkan Jennie atas apa yang terjadi. Rosie masih anak kecil yang begitu polos. Bisa dilihat kalau Rosie begitu menyayangi Jennie jadi dia pasti memaafkan Jennie"

Limario mengangguk singkat "Kamu benar. Aku akan terus disamping Jennie"

"Soal Lalice kamu tenang saja, dia selamat bersama aku" ujar Jisoo.

"Aku tidak khawatir soal Lalice karena aku tahu kamu Mama yang baik untuk Lalice" ujar Limario membuat Jisoo tersenyum.

"Mama" panggil Lalice menghampiri sang Mama dengan menggendong tasnya.

"Semuanya sudah dibereskan?" Tanya Jisoo.

"Sudah Ma" sahut Lalice.

"Sekarang ayo pamitan sama Daddy" ujar Jisoo.

Lalice mendekati Limario "Daddy, Lalice ikut Mama pulang dulu ya. Daddy tolong jagakan Mommy. Kasian Mommy, dia kesepian tanpa Rosie"

Limario menangkup kedua pipi anaknya itu "Daddy pasti menjaga Mommy. Kamu jaga diri kamu ya. Daddy sayang kamu" dikecupnya dahi sang anak dengan penuh cinta.

Setelah itu, Lalice berlalu pergi bersama sang Mama. Untuk sementara waktu, Lalice akan tinggal bersama Jisoo karena Limario sibuk menguruskan Jennie.









Perlahan lahan Limario mendekati Jennie namun wanita itu hanya melamun disamping jendela kamarnya.

"Sayang" panggilnya.

Jennie menatap Limario dengan pandangan kosong "Rosie? Dimana Rosie?"

"J, ikhlasin Rosie ya" bujuk Limario memegang kedua pundak Jennie.

Secara tiba tiba Jennie menepis tangan Limario lalu tangannya lantas menjambak rambutnya "T-Tidak! Rosie tidak mungkin pergi. Rosie tidak mungkin tinggalin Mommy. Rosie, kamu dimana Nak?" Racaunya.

Dengan segera Limario membawa Jennie kedalam dakapannya namun wanita itu terus saja meronta ronta.

"Lepas! Aku mau Rosie! Aku mau anak aku!" Teriak Jennie.

"Cukup Jennie!" Sentak Limario berusaha menyadarkan sang istri "Cukup Sayang. Jangan seperti ini lagi" lanjutnya dengan lirih.

Jennie yang tersadar akhirnya mula menangis dengan terisak "Hiks Rosie pergi, aku kesepian"

Rumah ✅Where stories live. Discover now