New friends

133 24 2
                                    


~*~

Selama dikelas tidak ada hal yang buruk, guru-guru sedang ada rapat untuk membahas ujian yang akan dilaksanakan semua murid-murid dalam hitungan beberapa minggu.

Semua murid perempuan langsung menyerbu meja Supra dan mengajak kenalan serta berfoto. Hal itu mengundang tatapan sinis dari Solar sendiri.

"ck! kepopuleran ku bisa turun gegara tu bocah. Mana style dia mirip gw lagi!" Solar memegang erat pulpen hitamnya, ia lalu memukulnya ke meja berkali-kali.

"paan sih, gitu doang iri lebay banget lo sol" Ucap Ice sambil memakan bekalnya.

Solar melirik ke arah Ice yang sedang makan. Tampak sekali Ice sangat santai memakan bekal yang dibuatkan kakak nya, tetapi itu diwajarkan oleh Solar. Toh, sekarang juga lagi jamkos.

"emang gpp makan?"

"gpp, kita ga sempet sarapan juga tadi. lo mau?" Ice melirik Solar, setidaknya semoga hal itu bisa membuat mood buruk adiknya hilang.

"dih, ogah ba-" Belum juga menyelesaikan perkataannya tiba-tiba Taufan memasukkan 3 buah biskuit ke dalam mulut Solar.

"Hahah!! ayo makan! perutmu masih kosong sedari tadi!" Taufan tertawa melihat adik kecilnya yang keselek gara-gara upan, memang kakak yang baik hati.

"uhuk! uhuk!! apa-apaan lo!? cih!" Solar memalingkan wajahnya dari Taufan, ia sangat benci jika kakaknya itu bersifat seperti itu didepan umum.

"pfft, lo kek bocil yg ngambek Sol" Ice tersenyum tipis melihat kelakuan kakak nya dan Solar.

"HAHAH!! DENGERIN TUH KATA ICEE!!" Taufan memukul punggung Solar dan setelah itu berlari kabur, ia tau jika masih disana pasti Solar bakal membalasnya.

Solar hanya menghela nafas kasar itu sudah kejadian normal di hari-hari mereka.

Bel istirahat berbunyi, semua murid langsung pergi keluar kelas. Ada yang ke kantin, ada yang ke lapangan, ada yang ke perpus, dan ada yang ke taman.

Solar malas untuk keluar kelas ia lebih memilih untuk memainkan ponselnya dikelas. Saat ini yang berada di kelas hanya dia dan Glacier.

"em.. hai" ucap seseorang yang duduk dibelakang Solar. Solar melirik sekilas orang tersebut.

"to the point. ada apa?" ucap Solar sambil memainkan ponselnya.

Glacier sedikit menundukkan kepalanya, dipikirannya orang didepannya itu hanya mirip style nya aja sama Supra. Toh, ternyata sifatnya gak beda jauh.

"boleh berkenalan?" Glacier memberikan senyuman hangat nya, senyuman itu sangat mirip dengan senyuman Gempa.

"Solar."

"Aku Glacier! Salam kenal, Solar" Glacier tersenyum kaku pada Solar.

"hm."

~~~~~~~

"shhtt! itu disana! jangan terlalu berisik!"

"okeh! sesuai aba-aba! satu.."

"dua.."

"TIGA!!" Sebuah balon berwarna warni di letuskan di depan Hali. Siapa pelakunya? tentu saja TTM :v

"ANJ- WOY!! AWAS LO SEMUA!!"

Taufan tertawa terbahak-bahak, ia lalu mengajak Thorn dan Blaze menjauh dari sana. Supaya? supaya tidak disengat oleh listrik.

"kak Hali penakut banget" Thorn tertawa sambil berjalan di tengah-tengah Taufan dan Blaze.

"Tapi jangan macem-macem tauk ama Gledek! dia itu bener-bener serem kalo dah serius!" Ucap Blaze sambil memakan bakpao yang di pegangnya.

"hahah, sekarang kita kemana? bosen banget.. oh! ke bangku taman itu yhok!" Taufan menunjuk bangku taman didepan mereka yang lumayan panjang.

"ogah, disana ngebosenin!" Blaze memalingkan wajah nya, ia memang membenci hal yang sangat membosankan.

"yaudah sih, yhok Thorn!!" Tanpa aba-aba Taufan langsung berlari menarik tangan Thorn dan Blaze sambil tertawa.

"HEH!! PELAN-PELAN YA ALLAH!!"

Disekolah ini, mereka memang terkenal sangat jahil. Tetapi mereka sangat dekat, bisa dibilang mereka sudah bersahabat sejak kecil.

Taufan memejamkan matanya sambil tersenyum, ia menikmati angin ditaman itu. Thorn menatap Taufan, bocah polos itu, sejak kecil selain orang tuanya sendiri ia hanya menuruti dan mengagumi 2 orang saja. Gempa dan Taufan, mereka berdua selalu menasehati Thorn jika ia salah pada suatu hal.

"Taufan" ucap Thorn disampingnya.

"hum?" Taufan menatap Thorn sambil tersenyum.

"Janji ya, kita bakal selalu sahabatan sampai kita lulus! bahkan lebih dari itu!" Thorn mengangkat dua jari kelingkingnya sambil tersenyum polos.

Blaze dan Taufan saling tatap-tatapan setelah Thorn berkata itu.

"hahah, gw janji Thorn! lagipun siapa yang bisa bikin TTM pisah selain TTM itu sendiri kan!?" Blaze tersenyum sambil menautkan jari kelingkingnya dengan Thorn.

"Iya, kita bakal bareng terus." Taufan juga menautkan jari kelingkingnya. Dan pada saat itu, mereka bertiga membuat janji persahabatan.

Semua tertawa bersama, memang nya siapa yang bisa menghancurkan persahabatan TTM?

"sudahlah, ayo kita ke kantin! disini ngebosenin banget!" Blaze berdiri dari bangku tersebut dan berjalan lebih dulu.

"Kak fan duluan aja, Thorn mau ke toilet bentar"

"jangan lama-lama ya?" Taufan berjalan menyusul Blaze dibelakang.

Thorn berdiri dan pergi dari taman itu, arah mereka ber 3 berlawanan. Blaze dan Taufan ke kiri sedangkan Thorn ke kanan.

"mau kemana Thorn?" ucap Blaze sambil melirik Taufan.

"heee, dia ke toilet katanya."

"oh" Blaze dan Taufan melanjutkan perjalanan dengan obrolan ringan sambil menunggu Thorn.

Cklekk

Pintu toilet di buka oleh Thorn. Hal pertama yang ia lihat adalah gelap, benar-benar gelap.

"eh.. apa lampunya mati..? kok ga bisa nyala.." ia berkali-kali menekan saklar lampu, tetapi hasilnya tetap saja tidak ada.

"yaudah, lagipun Thorn uda ga tahan
.." Thorn melangkahkan kaki nya memasuki salah satu kamar mandinya, tetapi langkah nya dihentikan karena suara pintu yang tertutup.

"... Pintunya..?" Thorn membalikkan badannya dan mencoba membuka pintu didepannya.

"astaga.. siapa yang menguncinya sih!?" ia sangat ketakutan, kenapa? satu, Thorn phobia kegelapan dan kedua, Thorn juga phobia ruang sempit.

Baiklah, kata Gempa jika disituasi seperti ini tidak boleh panik dan harus tetap tenang. Thorn mencoba menghela nafas pelan dan mulai berusaha tenang.

"iuh! bau!!" ia menutup hidungnya dengan dua jari, bukannya tadi tidak ada bau bangkai? kenapa tiba-tiba saja ada bau seperti ini?.

Thorn berjalan mendekati aroma itu, semakin dekat aroma itu semakin menyengat.

Glep.

"A-apa ini..? banyak banget.." Thorn berjalan mundur beberapa langkah, dan tanpa disadari ia menginjak sepatu orang lain dibelakangnya.

"dh tau lo? ck. ini harusnya lebih menarik.."Orang itu mengayunkan pisaunya sambil tersenyum.

Thorn? Dia hanya bisa diam membeku disana.

"mau ngapain..? a-aku ga salah apa pun.." Thorn melangkahkan kakinya mundur, berusaha menjauhi orang itu.

"Gausah kebanyakan bacot, muka polos lo bener-bener bisa nipu banyak orang."

Orang itu menutup mulut dan hidung Thorn, dan memberikan obat bius pada Thorn.

"a-akh.. lepas brengsek!" pandangan Thorn semakin lama buram, tenaganya pun semakin habis karena memberontak pada orang dibelakangnya.

"Let's start this game."






*****

'Secret Psychopath - IST'Where stories live. Discover now