Gelap, saat ini itulah yang dirasakan sang empu. Dia mencoba membuka matanya perlahan dan menetralkan cahaya yang masuk, kepalanya pusing akibat dipukul sebelumnya.
"eh.. akh.. s-sakit" Glacier berusaha memegang kepalanya, dia merasakan ada cairan aneh di kepalanya.
"huh?" Lelaki itu berdiri dan becermin, yang pertama ia lihat ada darah di kepalanya yang tak henti menetes.
"sht.. ini harus diobati.. bisa-bisa aku kehabisan darah." Glacier kemudian memegang knok pintu kamar mandi, keras tapi tetap dia coba.
"dikunci? sialan.. masa harus teriak?" Lelaki itu berjalan mengelilingi kamar mandi yang terkesan cukup luas. Pandangan pertamanya adalah pada sebuah bak mandi yang cukup besar.
Ia melangkahkan kakinya ke arah bak mandi tersebut dan menemukan sesuatu. Sebuah kertas tepatnya.
"Kertas..? tapi.. susah ngambilnya." Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Glacier memilih untuk masuk ke bak mandi tersebut.
"Kertas apaan ni?" Lelaki itu mengambil kertasnya kemudian membacanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deg
Otak Glacier membeku beberapa detik. Apa orang yang membunuh Thorn salah satu di antara mereka..? apa masih ada korban berikutnya? atau memang ada yang berkhianat diantara mereka.
srek byurr
"AKH!! P-PANAS!!" tiba-tiba shower di atas bak itu mengeluarkan air yang sangat panas. Seperti air yang masih mendidih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Darah segar semakin menetes dari kepala Glacier, air panas itu membuat kulit tubuh Glacier terasa sangat terbakar.
"S-SUPRA!!! AKH.. MATIKAN S-SHOWER NYA..!!" Tubuh Glacier serasa terkunci oleh rasa sakitnya. Bagaimana tidak? Glac, orang yang terbiasa di situasi tempat yang dingin dan sejuk disiram air panas yang sangat mendidih.
srek
"AKH!! S-SAKIT!!" Sebuah pisau kecil menancap di pergelangan tangan Glacier, tepatnya di nadinya. Hal itu sontak membuat sang empu kembali meringis kesakitan.
Glac sudah tidak kuasa menahan sakitnya, matanya perih, kepalanya pusing, tubuh nya sangat sakit.
Ditambah sebuah pisau yang sekarang sudah terkena nadi nya, sepertinya ia sudah tidak ada kesempatan hidup lagi.
