Sekarang ini seorang pemuda beriris mata coklat emas sedang berjalan untuk bertemu teman dekat nya
"Disini ya tempat nya?"ucap pemuda itu,dia tampak mencari cari teman nya Ya,gempa Gempa sekarang sedang berada di sebuah taman yang berdekatan dengan gedung kematian solar.
Gempa mencari cari dimana taufan berada,dia melihat di sekitar tidak ada taufan Gempa mengambil handpone nya di saku celana nya dan membuka aplikasi hijau WhatsApp
Dia membuka kontak bernama [Upaann☆]. Ya itu taufan Dia mulai mengetik di chat nya
"Fan,aku udah sampai di tempat nya,kamu dimana?" sudah terkirim Tapi tiba tiba ada pesan yang menyebal kan terjadi
"Paketan anda telah habis Hubungi 123****"
"Siall!! Kenapa habis di waktu saat aku keluar??"keluh nya Gempa belum sempat mendapat jawaban dari taufan karna kuota ponsel nya baru saja habis
Tap Tap Tap
Gempa merasakan ada seseorang yang berjalan kearah nya Awal nya dia tidak berani untuk melihat kebelakang
Puk
Seseorang itu menepuk bahu gempa dan membuat gempa sedikit terkejut
"E-eh!? Aduh,kamu bikin kaget aja!"ucap gempa pada seseorang yang pasti nya ia kenal
"Gem,ikut gw Gw mau bilang sesuatu sama lo.." ucap orang itu yang di ketahui identitas nya sebagai teman gempa
"Tapi.. aku lagi nunggu taufan"
"Taufan bilang dia ga jadi ketemu lu,jadi gw yang nemuin lo"ucap teman gempa untuk menyakin kan gempa
"Bener?"ucap gempa memastikan
"Iya,udah ayo ikut gw"ajak nya Gempa akhir nya menuruti teman nya ini dan menjawab dengan anggukan Teman gempa berjalan kearah gedung tua itu dan menuju kebelakang gedung itu
"Eh..? Kita ngapain kesini? Disini bahaya"gempa merasa ada yanh aneh dari teman nya Mengapa dia mengajak gempa ketempat ini? Bukan kah dia tau bahwa ini tempat kematian solar?
Teman gempa hanya berdehem dan tidak mempedulikan gempa Seketika gempa mengingat mimpi nya lagi..
"Kau..? Kau bukan salah satu dari pembunuhan ini kan..?"gempa menghentikan langkah nya Saat teman nya berjalan lalu mendengar ucapan gempa,itu membuat nya menghentikan langkah nya juga
Sekarang mereka berada di belakang gedung tua dan hanya berdua..
Dia berbalik badan dan menatap gempa dengan ekspresi yang sulit di artikan Dia tersenyum 'psycho' Cukup membuat bulu kuduk gempa berdiri saat melihat senyuman teman nya itu,aneh..
"Kamu kenapa!?"gempa mulai takut dan panik,gempa mulai berjalan mundur tapi teman nya berjalan mendekati gempa Semakin lama langkah teman nya semakin cepat dan..
"Kau sudah tau dari mimpi itu ya~?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
