'Secret Psychopath - IST'

dalang

H̳a̳y̳ a̳l̳l̳! m̳a̳k̳a̳s̳i̳h̳ b̳u̳a̳t̳ y̳a̳n̳g̳ u̳d̳a̳h̳ b̳a̳c̳a̳ c̳e̳r̳i̳t̳a̳ i̳n̳i̳! m̳a̳a̳f̳ k̳a̳l̳o̳ a̳d̳a̳ b̳a̳n̳y̳a̳k̳ t̳y̳p̳o̳, d̳a̳n̳ s̳e̳l̳a̳m̳a̳t̳ m̳e̳m̳b̳a̳c̳a̳!! ♡
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•
.
•

˚₊· ͟͟͞͞➳❥ "𝑺𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕 𝑷𝒔𝒉𝒚𝒄𝒉𝒐𝒑𝒂𝒕𝒉"【𝑰𝑺𝑻】*ೃ༄

Hening, saat ini hanya itulah yang terasa bagi mereka. isakan kecil terdengar di ruangan itu.

Ice tidak banyak berkata, ia hanya diam setelah melihat kondisi adiknya itu. Dendam? sudah jelas.

"Gw curiga sama Supra." Ice masih memandang mayat Solar didepan yang sudah jelas kematiannya pasti sangat sadis.

"Kenapa harus Supra?" Kini Blaze yang angkat bicara, sedari itu lelaki ini hanya diam, ia tidak berani angkat suara di saat situasi nya seperti ini.

"Bisa aja Supra pura-pura seolah dia di targetkan juga kan? Kita gak tau mana yang bener, tapi udah pasti dugaan gw kalo Supra yang bunuh Sol."

"Ice, jangan main nuduh gitu." Taufan menatap Ice, ia tidak ingin situasi di sini semakin menegang.

"Udah jelas kan kak? Waktu Solar nemenin Ryn keluar tiba-tiba aja Supra ikut pergi dengan alasan yang kurang meyakinkan menurut gw." Ice masih tetap mempertahankan jawabannya, dia sudah benar-benar yakin jika Supra pelakunya.

Semua saling melirik satu sama lain, tidak ada pilihan lain kan? daripada semakin banyak nyawa yang hilang mending harus salah satu disalahkan.

"Fine, untuk kali ini gw percaya Ice. Gw gak bermaksud nuduh Supra, tapi untuk jaga-jaga mending jangan terlalu biarin Supra dekat sama kita." Hali kini mengalihkan pandangannya ke teman-temannya, dan terakhir ia menatap ke arah Taufan.

"Kita harus kubur mayat Sol."

"Perlu di laporin ke polisi?" Frost menatap Hali.

"Gak, gw takut kalo di laporin ke polisi urusannya makin panjang dan malah kita yang bakal disalahin."

"bisa kita kubur mayat Sol ama Glac disamping mayat Thorn..?" Ucap Gempa lirih.

"Ide bagus, lebih baik gitu aja." Hali mengangguk tanda bahwa ia menyetujui saran Gem.

Semua akhirnya setuju untuk mengubur mayat Sol dan Glac di samping kuburan Thorn. Sekarang siapa lagi yang akan menjadi korban? Yeah, kita tidak tahu.

【Rumah Sopan】

"Ryn, ayolah! ceritain!" ara, kakak keduanya itu mengguncang tubuh adiknya berkali-kali, ia sangat penasaran dengan hal yang sebenarnya terjadi.

"Engga tau!! aku udah lupa aelah!!" Ryn menggelengkan kepalanya, ia benar-benar lupa apa yang terjadi.

"Eh? bisa gitu? Emang apa yang terakhir kali terjadii? yang kamu inget gitu Ryn" kini Vina yang bicara, dia duduk disamping adiknya, berharap adiknya itu menjawab pertanyaannya.

"Seingat ku.. aku sama kak Sol ke super market, terus.. aku disuruh milih snack sama kak Sol! abis tuh apa ya..?" Ryn tersenyum kaku pada dua kakaknya.

"kebiasaan!! padahal baru beberapa jam lalu udah lupa!" Ara mencubit pelan pipi Ryn, ia kadang jengkel jika adiknya ini selalu lupa akan suatu hal padahal jelas itu baru beberapa jam lalu.

"beneran lupa? coba inget baik-baik" Vina menatap datar Ryn, ia tidak terlalu jengkel. Kenapa? karena dia sendiri terkadang suka lupa menaruh barang yang dia pinjam.