7

663 5 0
                                    

Kai baru saja keluar dari ruang VIP sebuah restoran bersama seorang pria disampingnya.

"Bos mampir kantor gak?" Tanya pria dengan kacamata.

"Gak, jangan lupa serahin berkas berkas tadi ke pak Presdir ya Ric!"

"Oke bos."

Kedua lelaki itu berpisah menuju mobil masing masing. Kai menyandarkan punggungnya pada kursi kemudi sembari memijat mijat kening. Dia mengambil hp lalu menelfon nomer kekasihnya

"Hallo kak."

"Sayang kakak kangen banget, dimana sekarang?"

"Di apartment kakak"

"Serius sayang?"

"Hu um."

"Okee kakak kesana ya."

"Hu um."

"Udah makan siang belum, kakak bawain ya."

"Udah kok kak, kakak cepetan kesini aja."

"Oke sayang."

Kai dengan cepat menyalakan mobil dan meninggalkan area parkir restorant. Rasa penatnya seketika berubah menjadi semangat. Masalah client berbelit belit yang memenuhi kepalanya segera tergeser dengan hal yang akan dia lakukan kepada Lily di apartmen nanti.

Ahh tentu tidak munafik bukan, apalagi yang akan dilakukan jika berdua saja dengan kekasih hati di apartment pribadi yang sepi. Kai sudah mempersiapkan semua hal untuk hidup bersama Lily, termasuk membeli sebuah hunian mewah untuk tinggal bersama nanti saat mereka sudah menikah.

Awan hitam mulai bergelayut manja, mengiringi perjalanan Kai menuju apartment miliknya. Tak memakan waktu lama Kai sudah sampai pada tempat yang dia tuju. Saat membuka pintu, tak dijumpai sosok yang dia cari. Kai segera melangkah menuju kamar utama dan benar saja, Lily tengah meringkuk membelakanginya.

Kai melepaskan dasi dan menggulung lengan bajunya sampai siku lalu naik ke atas ranjang. Kai meraih tubuh Lily dari belakang dan mendekapnya erat.

"Ehhm kakak." Lily mambalikan badanya menghadap Kai.

Kai segera menyambar bibir peach kekasihnya itu, disesapnya lembut disertai pilinan dan lumatan pelan. Kedua tangan Lily berusaha mendorong dada Kai untuk menjauh.

"Kaakk..."

Kai tak menghiraukan penolakan dari kekasihnya, dia masih tetap menikmati bibir bak wine yang memabukkan itu. Dia perlahan berganti posisi di atas mengungkung Lily. Ciuman lembutnya berangsur turun ke leher jenjang wanita sexy dibawah kuasanya itu.

"AhhH kakk."

Desahan yang lolos dari mulut Lily membuat nafsu Kai semakin tak terbendung. Nafas yang memburu didorong oleh hasrat yang menggebu.

"Hmm Kakak gak mau!" Tolak Lily sembari terus mendorong tubuh Kai dengan kedua tanganya.

Kai tersenyum simpul "Ssssssstttt." Kai meraih kedua tangan Lily lalu menguncinya di atas kepala dengan tangan kirinya.

"Kamu gak kangen sama kakak?" Ujar Kai sembari menikmati lekuk tubuh indah sang kekasih, Lily memakai kaos Oblong miliknya dan itu terlihat sangat sexy.

"Iya tapi jangan."

"Jangan berhenti ya?" Bisik Kai di samping telinga Lily.

Kai kembali menautkan bibir mereka. Tangan kananya mulai menelusup ke dalam kaos dan berhenti pada benda padat nan kenyal di dada yang ukuranya sangat pas di telapak tangan Kai. Lily memakai bra tanpa tali sehingga mempermudah Kai untuk menyingkirkan penghalang itu. Dia meremas bulatan itu lembut serta memainkan pucuknya yang mulai mengeras.

TERJERAT PESONA SAUDARAWhere stories live. Discover now