Hidup atau mati

139 23 0
                                    

Semakin di biarkan, semakin kencang juga gedoran pada pintu tersebut, awalnya hanya ketukan biasa. tapi semakin lama ketukan itu berubah menjadi sebuah gedoran. Bahkan, salah satu dari mereka berusaha untuk membuka pintu dengan cara mendobraknya.

"Ayo pergi dari sini... Aku takut" Jongho memegang tangan Hongjoong dengan erat, tubuhnya bergetar hebat. Hampir saja dia menangis, tapi dia berusaha untuk kuat dan menahan air matanya.

"Tidak ada pilihan lain selain menghadapi mereka, walaupun harus mati. Setidaknya kita sudah berusaha bukan?" San berdiri, Ntah mengapa sekarang pikirannya berubah menjadi dewasa. San yang awalnya selalu takut kini berubah menjadi Pria yang penuh ambisi.

"Mulailah berlatih dari sini, San" Wooyoung Tersenyum seraya menatap San. San memang bingung dengan tatapan Wooyoung, tapi dia tidak peduli... Sekarang hanya ada dua pilihan dalam hidupnya, Hidup atau mati.

"Aku tidak terlalu yakin soal ini, tapi baiklah! Ayo angkat jangkarnya" Hongjoong membantu Jongho berdiri, Ucapannya membuat semangat semua yang ada di sana.

"Delapan membentuk satu tim" Yeosang berdiri, dia menatap tajam ke arah pintu yang sekarang hedak terbuka karena dobrak kan tanya semakin keras.

"Seonghwa Hyung akan selalu bersama Kita" Yunho berdiri di iringi Mingi yang juga ikut berdiri. Mereka bertujuh sudah mengumpulkan tekat mereka, Mereka tidak sedang melawan Manusia melainkan sebuah penyihir.

"Untuk yang kedua kalinya ya? Tidak apa-apa" Mingi menyeringai.

"Baiklah sologan kita adalah, delapan membentuk satu tim" Hongjoong berteriak, mereka semua ikut berteriak mengulang kata-kata Hongjoong.

"Delapan membetuk satu tim!!" Mereka semua bersorak dan pada saat yang sama pintu terbuka, Oneus sudah berada di hadapan mereka sekarang dengan tatapan penuh amarah dan tentunya tidak lupa senjata yang mereka bawa sangatlah Tajam dan mematikan.

"Hey, Halateez! Apakah kau masih memantau mereka bertujuh?" Ucap seorang wanita dengan tudung yang menutupi seluruh wajahnya.

"Tidak perlu repot-repot memantau mereka, Eden dan Maddox Sudah berada di sana. Hanya tinggal menunggu pertemuan mereka" Ucap Halateez dengan santainya. Dia beranjak pergi dan menyisakan wanita bertudung yang sedang menatap langkahnya.

"Ikuti saja tanggal mainnya" Ucapnya mengejek Halateez yang sedang berjalan menjauhinya.

"Berhenti mengikuti kata-kataku, Gahyeon!"

"Bla bla bla"

Bruk

"Argh!!" Hongjoong Menggerang, dia memegang hidungnya yang perlahan mengeluarkan darah. San yang mengetahui itu langsung berlari dan membantu Hongjoong untuk berdiri. Denga perlahan ia membopong tubuh Hongjoong ke tepi ruangan.

"Hyung, kau beristirahatlah Sebentar" Ucap San, tubuh San memang terlihat kelelahan. Tapi dia ingat dengan perkataan Wooyoung. Maka dari itu dia harus berusaha untuk melawan mereka dengan sebaik mungkin.

"Awas Jongho!!" Yunho mendorong tubuh Jongho. Walaupun tersungkur, tapi setidaknya Jongho terhindar dari serangan keonhee. Dia begitu lincah saat menyerang dengan tubuh tingginya.

"Sangatlah mustahil melawan mereka!! Kita hanya menggunakan Kayu dan alat seadanya. Sedangkan mereka, mereka menggunakan pedang yang tajam dan ilmu sihir" Jelas Mingi. Memang benar apa yang di katakan oleh Mingi. Mereka hanya menggunakan alat yang mereka temui untuk bertarung. Berbeda dengan Oneus, mereka menggunakan ilmu sihir dan juga Pedang yang tajam.

"Ha...ha.. itu resiko kalian berhadapan dengan kami" Ucap Ravn, orang yang menggunakan jubah putih dan mata yang berwarna biru pekat. Dia adalah pemimpin dari Oneus.

Wonderland ATEEZ [ End ]Where stories live. Discover now