Wanita Berjubah

93 18 0
                                    

Hari sudah pagi, matahari mulai terbit. Hongjoong dan Dojoon memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka, di sepanjang perjalanan mereka. Hongjoong hanya diam tak bersuara sedikitpun, Dojoon bertanya langsung padanya. Dia khawatir jika Hongjoong sedang tidak baik-baik saja.

"Apa kau baik-baik saja? Jika lelah mari beristirahat sejenak" Ucapan Dojoon membuat Hongjoong tersadar dari lamunannya. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya seolah menghilangkan semua rasa khawatir yang ada di dalam pikirannya.

"B.. baiklah" Ucapan Hongjoong sedikit terbata. Dia tidak begitu mendengar perkataan Dojoon karena pada saat Dojoon bicara dia sedang melamun memikirkan keberadaan teman-temannya. Hongjoong begitu merasakan sakit di dadanya, ntah mengapa sejak kemarin dirinya selalu di selimuti oleh pikiran negatif. Pada saat yang sama juga dadanya berdegup kencang.

Mereka berdua berteduh di pohon yang cukup besar dan tinggi. Daunnya pun terjangkau lebat untuk melindungi mereka berdua dari sinar matahari. Hongjoong dan Dojoon beristirahat dan tak lama mereka berdua melanjutkan perjalanan. Tidak ada yang janggal sama sekali sampai Hongjoong melihat sosok seorang wanita dengan jubah yang menutupi seluruh tubuhnya sedang berada di balik pohon besar, sebenarnya Hongjoong Ingin mengatakan hal yang baru dilihatnya pada Dojoon, tapi dia urungkan niatnya karena takut mengganggu perjalanan mereka.

"Hmm kira-kira kita bisa pergi ke wonderland tidak ya?" Hongjoong dengan langsung bertanya pada Dojoon. Dari segi fisik sudah Terlihat bahwa Dojoon adalah orang Yang suka dengan petualangan, maka Dari itu dia menanyakan hal itu. Lagi Pula Dojoon berasal dari wonderland.

"Kau sangat ingin pergi kesana ya?" Dojoon melontarkan pertannyaan Yang sudah Hongjoong nanti kan.

"Tentu saja aku mau. Tapi, aku ingin pergi Bersama teman-temanku yang lain" Hongjoong kembali merenung, dia mengingat semua kejadian itu dan sekarang Kesedihan Menyelimuti dirinya.

"Kau akan pergi Bersama teman-temanmu. Liat saja"

"Mingi! Berhenti Mengganggu!!" San mulai kesal pada Mingi yang sedari tadi selalu Mengganggu dirinya. Sepanjang perjalanan mereka selalu Bertengkar. Seonghwa, Yunho dan Jongho sampai muak mendengarnya.

"Berhenti Bertengkar!!" Yunho berteriak tepat di blakang mereka berdua.

"APA!!" Mingi dan San bersamaan berteriak kepada Yunho, Yunho Yang merasa kalah hanya diam dan alhasil membuat Seonghwa serta Jongho tertawa.

Mereka kembali berjalan dengan sesekali berbincang tentang cita-cita mereka saat pulang nanti. Walaupun tidak tau apa Yang akan terjadi Selanjutnya. Tak mereka sadari, ada seorang wanita yang sedang mengikuti mereka. Wanita dengan jubah berwarna serba hitam dan di tanganya Terdapat sebuah tongkat panjang dengan keristal di ke dua Ujungnya.

"Aku menanti kehadiran kalian anak-anak muda" Suara wanita itu Terdengar di telinga Seonghwa tanpa sengaja.

"Berhenti" Seonghwa menghentikan langkah kakinya dan di susul oleh teman-temannya yang lain. Semua bingung dengan Seonghwa, mengapa dia menghentikan langkah kami? Apakah ada Sesuatu yang mereka tidak ketahui?.

"Ada apa, Hyung." Jongho seakan-akan Mewakili teman-temannya yang lain, dia bicara seperti itu Agar suasa tidak terlalu mencengkam.

"Kalian mendegarnya?" Seonghwa buka suara, semua yang ada di sana menggeleng sarkas. Mereka benar-benar tidak tau apa yang sedang terjadi sekarang.

"Tolong jangan bercanda, kita sedang berada di hutan!" San sudah mulai takut. Tubuhnya mulai bergetar hebat, dia takut akan ucapan Seonghwa. Tidak mungkin seonghwa Berbohong kan?

"A... Apa itu?" Dengan tubuh yang kaku Mingi menunjuk kearah balik pohon besar. Terlihat seseorang dengan jubah hitam sedang memperhatikan mereka. Mereka semua Menyadari akan kehadiran sosok Tersebut saat Mingi bicara, Tanpa aba-aba San langsung berlali tak tau arah.

"LARI....!" mereka semua mengikuti arah San berlari, jika mereka kira dengan berlari dapat Terhindar dari sosok Tersebut mereka salah. Sosok itu justru mengejar mereka dengan langkah kakinya yang cepat. Rasa takut semakin Menyelimuti mereka.

"Aku tidak ingin mati...!" Teriakan Yunho menggema keseluruh hutan Neorutopia, Burung-burung Berterbangan seperti menandakan Sesuatu yang buruk akan terjadi. Dan benar saja, mereka semua di hadang oleh pemuda yang sangat mereka tau itu siapa 'Keonhee'

"Hi..." Ucap Keonhee. Setelah itu Sesuatu yang mengejutkan terjadi. Sebuah ledakan yang dasyat membuat mereka yang berada di sana terpental jauh. Seonghwa tidak ingin Kehilangan siapapun lagi. walaupun tubuhnya bergetar hebat, dia berusaha berdiri dan terus berusaha sampai dia berhasil berdiri.

DUAR!!

"Ledakan apa itu tadi...?" Di sela-sela kegiatan berjalan. Hongjoong dan Dojoon mendengar suara ledakan yang begitu besar.

"Aku tidak tau itu, ayo kesana" Dojon berjalan terlebih dahulu dan di susul oleh Hongjoong dari belakang.

Mereka berlari bersamaan sampai pada akhirnya mereka tiba di sumber suara ledakan Tersebut, Hongjoong sangat terkejut melihat Pemandangan di depanya sekarang. Sebagian dari temanya tergeletak tak sadarkan diri, Hongjoong langung pergi Menghampiri mereka dan syukurnya mereka hanya pingsan.

"A... Apa ini?" Tubuh Hongjoong kaku, dia tertunduk di depan teman-temanya. Rasa sakit yang amat luar biasa terukir di hatinya, dirinya merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjaga orang yang dia sayangi.

"Tenanglah..." Dojoon datang menghampir Hongjoong. Dia menepuk pundak Hongjoong untuk menenangkan okun di depanya.

ARGNG....!

Terdengar suara aungan yang bersumber dari arah utara. Mendengar aungan itu Hongjoong jadi teringat sesuatu, Seonghwa tidak ada di sini dan pastinya aungan itu berasal dari amarhnya yang sedang memuncak, Hongjoong berdiri dan hendak berlari menghampiri sumber suara tersebut. Tapi, tangannya tiba-tiba di genggam oleh Dojoon. Dia menatap Hongjoong dengan tajam dan dalam tatapanya itu terpapang jelas jika Dojoon berharap agar Hongjoong menyelamatkan Seonghwa.

"Berhati-hatilah" Setelah mengucapkan kalimat barusan, Dojoon melepaskan genggaman tangan Hongjoong dan membiarkanya pergi ke sumber suara yang berada di sebelah utara.

Dojoon berjalan menghampiri empat orang yang tengah tergeletak tak sadarkan diri. Dojoon mengeluarkan suatu benda dari dalam tasnya. Sebuah pisau kecil dengan Warna merah yang di Hasilkan oleh darah. Dia menatap satu persatu okun di depanya, dia menghampiri San dan menancapkan pisau tersebut tepat di bagian dadanya. Tak lama terdengar suara batuk yang keluar dari mulut San. San terbangun dengan memegangi dadanya yang terasa nyeri.

"Kau sudah sadar, Bangunkan teman-temanmu dan ayo pergi dari sini" Mendengar itu San langsung bangun dengan cepat, tidak seperti San yang biasa nya. Tatapan yang datar di Tunjukan kepada Dojoon.

"Siapa kau...? Kenapa kau tau titik untuk menyembuhkan diriku?" San langsung berdiri dan dengan cepat San langsung mencabut pisau itu dan membuangnya kesembarang arah. Ini benar-benar bukan Choi San.

"Lupakan saja, cepat banunkan teman-temanmu dan Kita harus pergi segera mungkin..!"

TBC....

Maaf updatenya lama 🙏😁

Ceritanya agak belibet jadi mohon di maklumi. Tapi tenang aja, bakalan ada penjelasan di bagian lainnya.

Wonderland ATEEZ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang