Gerbang

96 15 0
                                    

Kyung soo berjalan ke sebuah ruangan yang besar. Ruangan yang di penuhi oleh jam-jam kuno dan sudah sangat lama jam itu berada di sana. Bukan untuk mengambil jam-jam antik, melainkan dia ingin mengambil sesuatu yang sangat berharga bagi dunia.

"Jam pasir ini" Kyung Soo tersenyum bangga saat melihat jam itu yang telah hancur dan hanya tersisa pecahan kacanya saja "Dengan ini semua pintu dimensi akan terbuka dan pada saat itu juga. Dunia Monster, Black pirate dan manusia akan kacau. Dan itu adalah saat dimana Maskman akan mengambil alih dunia"

"Berikan jam itu padaku" Maskman berjalan menghampiri Kyung Soo dan mengeluarkan tangannya, Kyung Soo mengangguk dan memberikan jam pasir itu pada oknum di depanya.

"Aku haus.....!" San tertunduk lemah, tubuhnya bergetar begitu hebat. Sejek kemarin mereka belum makan ataupun minum, tidak ada makanan dan minimum dimanapun. Hanya ada rumput dan pohon yang sudah jelas tidak bisa di makan.

"Kami juga" Mingi dan Jongho juga mengikuti gerakan San. Mereka duduk dan berpura-pura menangis seperti anak bayi yang lapar.

"Lihat itu" Seonghwa menunjuk kearah balik semak-semak yang. San, Mingi dan Jongho hanya menatap Seonghwa. Mereka tidak tau dengan maksud Seonghwa mengatakan hal itu, apakah Seonghwa ingin melakukan sesuatu yang tak wajar?

"Ada apa di situ?" Hongjoong menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung juga dengan ucapan Seonghwa.

"Dengarkan dengan benar. Ada suara air dari balik pohon itu" Seonghwa berjalan dan di susul teman-temanya yang berada di belakang. Saat Seonghwa dan yang lain menerobos semak-semak, tidak ada air di sana. Hanya ada sebuah patung besar dengan ukuran yang sangat tinggi. Sebenarnya mereka kecewa dengan perkataan Seonghwa. Tapi, patung yang berada di depan mereka membuat mereka semua teralihkan oleh patung tersebut dan lupa tujuan awal mereka kemari.

"Bagaima bisa kita tidak melihat patung sebesar ini dari sana" Yunho sangat tidak menyangka akan adanya patung sebesar ini di hutan Neorutopia. Bagaima bisa patung sebesar ini tidak mereka lihat tadi? Jika di hitung jarak mereka juga tidak terlalu jauh dari tempat ini.

"Apa mungkin.........." Semua pandangan tertuju pada Hongjoong, mereka menatap dirinya penuh dengan tanda tanya.

"Apa?" Hongjoong sedikit kaget dengan perkataan Teman-temanya. Mereka mengucapkan hal yang sama dalam waktu yang sama juga.

"Santai saja......" Hongjoong mengelus dadanya yang berdegup sangat kencang "Mungkin ini adalah jalan menuju negri Wonderland"

"Jangan bercanda, tidak mungkin patung kusam ini adalah jalan untuk menuju negri wonderland" Seonghwa masih tak percaya. Dia menguap lebar dan membalik badanya bersiap untuk berjalan pergi dari tempat ini.

"Jika kau tidak percaya yaudah...!" Hongjoong memutar bola matanya dan pergi kearah yang berlawanan dengan Seonghwa.

"Hey....! Berhenti Bertengkar kawan-kawanku" San berjalan mendekati Seonghwa dan menariknya pergi ke arah Hongjoong, begitupun sebaliknya. Yunho berjalan menghampiri Hongjoong dan menariknya kearah Seonghwa.

"Ayo saling minta Maaf" Jongho menarik kedua tangan temannya itu dan memaksa mereka untuk Berdalaman. Dengan hati yang penuh percaya diri Jongho merapatkan keduanya.

"Aku minta Maaf" Hongjoong dengan tidak ikhlas menyalami tangan Seonghwa. Begitupun Sebaliknya.

"Aku memaafkanmu" Seonghwa tersenyum jahat pada Hongjoong, jika kalian kira ini sudah selesai kalian salah besar!.

"Apa....! Kau juga harus minta Maaf padaku" Hongjoong melepas paksa tangannya dari Seonghwa, Seonghwa yang kesal akan kelakuan Hongjoong memajukan dirinya pada Seonghwa, dia menatap Hongjoong dengan marah. Mereka berdua berdiri berhadap-hadapan dan hanya selisih satu senti saja.

"Lihat ini!" Hongjoong dan Seonghwa menghentikan Pertengkaran mereka dan lebih memilih untuk melihat Mingi yang sekarang sedang berada di bawah patung besar tersebut.

"Ada apa?" Yunho menghampirinya dan di susul oleh yang lainya. Saat sampai di Sana Mingi menunjukkan sebuah lingkaran dengan bentuk jam pasir yang di kelilingin oleh delapan kompas yang memiliki Warna berbeda.

"Ini lubang apa?" Jongho menunjuk sebuah lubang berbentuk lingkaran yang berukuran tidak terlalu besar, Sama Persis dengan bentuk kompas yang mereka bawa.

"Berikan kompas itu" Mendengar perkataan yang keluar dari mulut Hongjoong. San yang membawa kompas itu buru-buru mengambilnya dari saku celanya.

"Ini" San memberikan Kompas itu dan langsung di terima oleh Hongjoong. Hongjoong metakan kompas tersebut dan ternya muat. Tapi tidak ada yang terjadi.

"Aneh" Seonghwa berjalan menghampiri Hongjoong dan mengotak-atik kompas tersebut. Tak di sangaka saat dia memutar kompas tersebut kearah utara, sebuah angin Berhembus kencang dan patung besar tadi perlahan mulai Berputar di iringi oleh munculnya patung-patung kecil yang memutari mereka.

"A... Apa ini?" Yunho sangat kagum dengan pemandangan ini.

"Akhirnya kalian sampai" Mereka semua menoleh bersamaan ke sumber suara yang baru saja mereka dengar.

"K.... Kau? Bukankah Kau orang yang saat itu berada di dermaga?" Mingi mulai sulit untuk menggerakan tubuhnya, saat ini dia merasa sangat tidak baik-baik saja. Orang yang saat itu menghilang begitu saja dari Hadapnya kini berada di depanya.

"Dasar bodoh! Kita sudah bertemu dia waktu kita ingin mengambil kompas ini. Kau lupa ya?" San memukul kepala Mingi, sedangkan yang di pukul hanya tersenyum malu.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Hongjoong menatap Oknum di depanya yang tak lain adalah Black pirate.

"Selamat datang di dunia kami" Black pirate tersebut menundukan kepalanya untuk hormat kepada Hongjoong dan yang lain "Ayo berangkat. Yang lain sudah menunggu kalian"

Jongho bingung dan ingin menananyakan soal ini. Tapi dia urungkan niatnya itu karena tidak ingin membuat sebuah masalah. Lagipula dia tidak ingin banyak bicara. Pada akhirnya mereka semua ikut dengan Black pirate tersebut, walaupun ragu tapi mereka harus yakin karena pada saat itu Black pirate membantu mereka untuk mendapatkan kompas itu.

"Jika gerbang ini menuju negri black pirate dan kompas ini adalah kuncinya, lalu di mana jalan dan kunci untuk pergi ke Wonderland?" Batin Hongjoong, dia benar-benar pusing memikirkan hal ini.

"Lepaskan aku...!" Yeosang selalu memberontak saat dirinya di bawa oleh kawanan prajurit.

"Raja Vreon sudah menunggumu pangeran" Ucap salah satu penjaga.

"Argh!! Lepaskan aku!" Yeosang terus Berteriak. Dia tau apa yang ingin ayahnya lakukan pada dirinya. Ayahnya sudah bekerja sama dengan Maskman dan ingin menggunakan Yeosang sebagai alat untuk mereka menghancurkan dunia. Maka dari itu Yeosang Memutuskan untuk pergi dari Wonderland dan sahabatnya yaitu Wooyoung juga ikut pergi karena lelah selalu di perintah oleh ayahnya. Mereka ingin kebebasan.

"Wooyoung, tolong aku" Air mata Meluncur begitu saja dan melewati pipinya.

TBC.....

Wonderland ATEEZ [ End ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora