08 - Berita Pagi

270 33 1
                                    

Harry menatap heran sahabatnya. Sejak bertemu Hermione pagi ini gadis itu tampak diam dan seperti sedang memikirkan sesatu. Harry mengenal Hermione sejak umur mereka masih begitu muda dan dia hapal betul bagaimana tabiat gadis itu, seperti saat ini. Biasanya jika Hermione diam dan nampak serius dia pasti baru saja mengalami hal yang membuatnya harus berfikir keras dan yang membuat Harry penasaran apa sebenarnya yang telah gadis itu alami.

"Hermione?"

"Ya?" Hermione menjawab cepat dengan ekspresi terkejut membuat Harry makin yakin bahwa gadis itu pasti sedang memikirkan sesatu saat ini.

"Kau baik-baik saja?" Harry bertanya, penasaran sekaligus khawatir.

Hermione menghela nafas berat. Dia mengulum senyum dan mengangguk "aku baik-baik saja, memang ada apa?" Hermione tau kalau Harry pasti curiga padanya, tapi dia masih belum ingin memberitau tentang apa yang dilihatnya bersama Malfoy semalam. Dia belum bisa memastikan dengan jelas dan setaunya pintu the cember of secret hanya bisa dibuka dengan menggunakan bahasa ular dan Harry adalah satu-satunya orang yang dia tau bisa melakukanya selain Voldemort, meski kemampuan itu sudah hilang bersama dengan musnahnya Voldemort, Harry masih bisa menggumamkanya sama seperti Ron.

Teka-teki baru dan Hermione tak tau jawaban seperti apa yang akan dia dapatkan nantinya. Hermione hanya berharap itu bukanlah hal yang buruk.

"Ohya Harry, apa kau sudah mendapatkan bibit vernatium gelida?"

Hermione mengalihkan topik, Harry menyadarinya namun dia tetap menjawab. Lebih baik menunggu sampai Hermione yang memberi tau sendiri padanya.

Harry mengangguk "Greengrass memiliki tanaman itu di rumahnya dan langsung meminta peri rumahnya mengantarkanya ke Hogwarts kemarin."

Hermione mengangguk mendengar jawaban Harry. Dia mendengar bahwa para bangsawan pureblood suka sekali merawat tanaman-tanaman sihir di rumah mereka, jadi bukan hal aneh mendengar Greengrass memiliknya. Tapi tunggu dulu, jika Greengrass memiliknya kemungkinan Malfoy juga pasti memilikinya. Hermione mendengus keras karena baru menyadari hal itu.

"Ada apa?" Harry bertanya ketika melihat perubahan mood Hermione. Cemas karena mungkin saja ini adalah 'hari' gadis itu karena biasanya mood Hermione suka berubah-ubah dan dia bisa lebih menyeramkan dari Voldemort jika marah.

"Hai Harry, hai Hermione," Sapa Ginny. Gadis Weasely itu mendudukan diri di samping Harry dan meletakan bukunya. Sepertinya baru saja selesai mengikuti kelas ramuan, terlihat dari sampul buku bertuliskan potion yang dibawanya.

Ginny mengedarkan pandangnya "di mana Ron? Aku tidak melihatnya." aneh melihat keabsenan kakanya disaat makan siang seperti ini. Biasanya pemuda itu sedang menyantap ayam panggang kesuakaanya dengan rakus saat ini.

"Dia langsung pergi setelah menghabiskan sepiring paha ayam. Sekarang mungkin sedang membantu profesor Babbling menerjemahkan bahasa rune kuno diruanganya," jawab Hermione.

"Detensi lagi? bukankah dia juga kena detensi di kelas tranfigurasi." Ginny tak habis fikir dengan kakanya yang satu itu. Ron memang terkadang suka ceroboh.

Harry hanya mengedikan bahunya dan tersenyum kecil. Teringat penyebab Ron bisa terkena detensi saat kelas tranfigurasi. Ron yang ingin mengtransfigurasi Hermione menjadi kucing tak sengaja mendapat dorongan dari Nevill yang ceroboh sehingga mantarnya nyasar ke arah profesor McGonagall. Akibatnya profesor tranfigurasi itu jadi memiliki buntut kucing di bokongnya.

"Ohya, apa kalian sudah dengar berita hari ini?" Ekspresi Ginny tiba-tiba berubah menjadi serius membuat Hermione dan Harry menatap lekat gadis Weasley itu kini.

Ginny yang melihat reaksi penasaran kekasih dan sahabatnya mendengus kecil. Sepertinya mereka belum tau apapun tentang hal yang sedang terjadi saat ini "Azkaban dihancurkan dan semua tahanan termasuk pelahap maut telah melarikan diri."

Seakan baru saja mendapat sambaran petir, baik Hermione maupun Harry sama-sama membelakakan mata terkejut. Apa yang dikatakan Ginny seperti tembakan bagi Harry. Mendengar kata pelahap maut membuatnya kembali teringat akan satu nama. Voldemort, tidak mungkin kan mereka berencana membangkitkan mahluk tanpa hidung itu lagi.

Sementara Hermione terdiam, fikiranya semakin kacau. Apa lagi ini? setelah insiden the cember of secret, sekarang berita tentang pelahap maut yang kabur.

Pantas saja pagi ini hampir semua murid tampak bergerombol dan membicarakan sesuatu yang serius dan juga terdapat banyak anak yang memegang daily prophet.

"Kejadianya sebenarnya tiga hari yang lalu. Kementrian berusaha menutupinya agar masyarakat tidak resah, tapi tiba-tiba pagi ini beritanya sudah menjadi sampul utama daily prophet." Ginny masih menjelaskan panjang lebar. Seperti biasa jika ada berita besar seperti ini gadis itu lebih banyak bicara.

Hermione tau, ini pasti ulah Rita Skeeter. Wanita itu pasti berubah menjadi bentuk animagusnya, kumbang dan menyusup ke kementrian. Wanita itu memang tidak ada kapoknya. Tapi bukan itu yang penting, sekarang, semua tahanan di azkaban telah bebas dan berkeliaran saat ini terlebih para pelahap maut yang sudah susah payah dicari auror sampai ke luar negri.

"Menurut kalian siapa yang sudah menghancurkan azkaban dan membebaskan para tahanan?"

Pertanyaan yang Ginny lontarkan tidak langsung terjawab karena pintu aula tiba-tiba terbuka. Sosok kepala sekolah Minerva McGonagall dan para staf guru masuk ke dalam ruangan diikuti para murid yang seharusnya masih mengikuti kelas saat ini. Sepertinya berita tentang insiden di azkaban sudah diketahui kepala sekolah.

Pintu aula kembali tertutup dengan Filch dan kucingnya berjaga di depan ruangan. Profesor McGonagal berdiri di atas podium dan mulai membuka suara.

"Attention please!"

Tak ada lagi suara yang terdengar. Semua murid memilih diam dan mendengarkan apa yang hendak dikatakan kepala sekolah di waktu yang tiba-tiba ini.

"Kalian pasti sudah tau tentang berita pagi ini. Azkaban telah dihancurkan dan semua tahanan terbebas. Berita itu memang benar, jadi mulai saat ini sampai masalah ini selesai sekolah memutuskan untuk meniadakan jadwal kunjungan hongmade dan jam malam hanya berlaku sampai jam 8 tepat kecuali para prefek yang bertugas..." aula kembali gaduh dengan berbagai protesan dan keluhan. Tentu saja, penambahan peraturan mendadak ini membuat mereka kesal, terlebih dengan jadwal kunjugan hongmade yang ditiadakan untunk sementara atau mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama. Semua tahanan kabur dan ada begitu banyak dari mereka, mungkin satu bulan tidak akan sanggup menangakp sebagian "semua ini pihak sekolah lakukan demi keselamatan semua murid. Karena itu saya berharap para murid bisa mematuhi aturan baru ini dan tidak mencoba untuk melanggarnya."

Hermione bisa menangkap raut kekhawatiran dari wajah profesor McGonagal. Perang membuat mereka menjadi sosok yang lebih berhati-hati akan sesuatu dan insiden kali ini bukanlah hal kecil yang tidak perlu dikhawatirkan.

"Kementrian sudah tau duluan, tapi kenapa Kingsley tidak memberi tau kita? Orde bahkan sudah tau."

Harry, Ginny dan Hermione langsung menoleh ke arah Ron yang entah sejak kapan sudah duduk di samping Hermione. Sepertinya pemuda itu masuk bersama gerombolan murid tadi.

"Mereka tidak ingin kita khawatir, Ron," ujar Harry. Ron mendengus.

"Yang benar saja. Kita sudah menjadi bagian dari orde sejak beberapa bulan lalu. Apa mereka tidak menganggap kita sebagai anggota?" Ron tentu saja kesal. Mereka adalah orang yang memiliki peran paling besar saat perang dulu, tapi sekarang mereka seolah dianggap tidak ada.

"Ron, sikapmu seperti anak kecil. Mereka hanya tidak ingin membuat kita khawatir, N.E.W.T akan segera tiba, mereka pasti tidak ingin berita ini mengganggu fokus belajar kita," kata Hermione, berusaha membuat Ron mengerti. Tapi seperti biasanya, Ron yang memiliki tingkat paling kecil untuk menahan emosi tidak akan bisa dengan gampang dihentikan.

"Hermione benar, Ron. Dad bilang mereka sebenarnya ingin memberitau kita, tapi mum melarangnya karena tidak ingin fokus kita terganggu." Ginny menimpali. Membantu Hermione meredahkan emosi yang nampaknya sudah mencapi ubun-ubun Ron.

"Tetap saja..."

"Ron, sudahlah." Harry merasa pusing. Fikiranya kacau, berbagai kemungkinan-kemungkinan buruk seketika hinggap diotaknya. Apapun yang berhubungan dengan pelahap maut sudah pasti akan membawa hal yang buruk.

To Be Continued

ᴛʜᴇ ʟᴀsᴛ ғɪɢʜᴛ ↬ᴅʀᴀᴍɪᴏɴᴇ ✓Место, где живут истории. Откройте их для себя