21 - Hewan Pengusir Mantra

219 30 0
                                    

Mantra itu hampir menabrak tubuh Graphorns, membuat hewan tersebut mengeluarkan suara keras agresif. Tapi hewan itu sama sekali tidak pergi beranjak, sementara Draco berada tepat di sebelah tubuhnya, terlindungi dari mantra yang hampir mengenainya.

Murid-murid terkejut, begitu pula Hagrid yang rasanya jantungnya hampir melompat keluar karena kaget dan juga khawatir. Dia melirik sekilas pada hewan di belakangnya, mata Graphorns menatap garang dan tubuhnya bersikap waspada, tapi hewan itu sama sekali tidak menyerang Draco Malfoy yang berada sangat dekat dengannya.

Para murid mulai kacau, saling melihat dengan ekspresi wajah mengeruh pada teman-teman mereka, sebab kilatan cahaya mantra itu berasal dari arah gerombolan murid. Semuanya mulai bersikap waspada, begitu pula dengan golden trio yang kini sudah mengenggam tongkat masing-masing.

Hermione melirik ke arah Draco yang kini sudah keluar dari balik tubuh Graphorns. Pemuda itu mengelus kepala hewan tersebut yang menunduk padanya seolah memang minta dibelai. Merasa ada yang tengah memandanginya, Draco menolehkan kepala, mengetahui bahwa Hermione Granger lah orang itu.

Ekapresi khawatir terpampang jelas di wajahnya, Hermione tidak bisa menyembunyikan bahwa dia memang sedang cemas, pada siapa yang melemparkan mantra itu dan pada Malfoy yang dijadikan target.

"Berkumpul semua, jangan ada yang pergi lebih dulu, semuanya berjalan sama-sama kembali ke Hogwarts, aku akan beri tau kepala sekolah tentang insiden ini. Semuanya! Mulai berjalan!"

"Dan Harry, apa bisa aku minta tolong agar kau dan Ron membawa Graphorns ke pondokku, aku akan segera menghubungi Mister Scamander untuk menjemputnya setelah mengatakan masalah ini pada kepala sekolah," Kata Hagrid meminta bantuan.

Harry segera membalas dengan anggukan tanpa keraguan atau keberatan, tapi Ron malah melemparkan tatapan ngeri pada pria setengah raksasa itu. Mereka melihat Hagrid mengawal para murid yang berjalan bergerombol, matanya mengawasi dengan serius dan teliti, tidak membiarkan satu orangpun berpisah dari gerombolan.

Hermione hendak menghampiri Draco, tapi teman-teman Slytherin pemuda itu sudah lebih dulu menghampirinya, jadi Hermione mengurangkan niatnya dan beralih pada Harry dan Ron. Melihat Harry yang tengah melakukan pendekatan pada Graphorns.

Sementara itu, Draco berjalan pergi diiringi pertanyaan khawatir dari teman-temannya. Sejenak, Draco melihat ke belakang, pada Granger yang sedang menyaksikan Potter berinteraksi dengan Graphorns. Draco tau bahwa sebelumnya gadis itu hendak menghampirinya, tapi sepertinya saat melihat teman-temannya sudah lebih dulu tiba di dekatnya, gadis itu mengurangkan niat dan beralih pada Potter dan Weasley. Draco menghela nafas pelan. Memalingkan kepala, berlalu dari hutan bersama teman-temannya.

Tanpa Draco sadari, Theo sejenak melihat interaksi kecil antara dirinya dan sang gadis emas Gryffindor. Menyadari bahwa ada sesuatu di antara mereka, tapi Theo tidak bisa menebak dengan pasti tentang apa sesuatu itu.

Theodore Nott menghembsukan nafas pelan, menyimpan hal itu untuk dia selidiki nanti, karena Theo tau, jika dia bertanya pada Draco, dia tidak akan mendapatkan apa-apa selain kerlingan mata jengah dan kata-kata dinginnya.

Semua orang kecuali trio emas Gryffindor telah pergi. Harry berhasil meluluhkan Graphorns dan melakukan pendekatkan pada hewan tersebut. Harry, Ron dan Hermione pun membawa Graphorns ke pondok Hagrid.

"Bukankah itu aneh saat mantra mengenai tubuhnya dan hewan ini tidak mengalami dampak apa-apa," ujar Ron dengan alis berkerut kebingungan. Menatap Graphorns yang sedang di tuntun Harry.

"Itu bukan hal aneh jika itu Graphorns, Ron," kata Hermione, mengambil alih fokus Ron, ekspresi wajahnya masih mengeruh penuh tanda tanya dan heran. Hermione mengakat alis"kupikir kau mendengar penjelasanku tadi, Ron."

"Penjelasan apa?" Tanya Ron polos.

Hermione mendengus keras dan memutar bola mata jengah "tentu saja Graphorns. Dengan kulit ungu keabu-abuan yang lebih keras daripada kulit naga. Itu bisa mengusir sebagian besar mantra," ucap Hermione mengulang kembali ahkir penjelasannya tadi.

Ron segera membuka mulut, membentuk bulat seakan mengatakan "oh" tanpa suara. Hermione hanya bisa mendengus kesal.

"Menurut kalian siapa yang melemparkan mantara pada Malfoy? Aku melihat cahaya merah, pikirku itu cruciatus," Kata Harry yang telah selesai berurusan dengan Graphorns. Mereka bertiga kembali berjalan menuju castle.

"Kupikir seseorang mungkin membenci Malfoy sehingga menyerangnya," kata Ron tanpa simpati, terlihat begitu santai. Yah, dia tidak perduli pada Malfoy atau apapun yang menimpa ferret pirang menyebalkan itu.

"Cruciatus dilarang di dunia sihir apa lagi di Hogwarts, siswa biasa tidak mungkin berani menggunakannya hanya karena dendam," kata Hermione, menyangkal dugaan Ron. Dia menggeleng, mengira itu bukan jawaban yang tepat.

"Siapa yang tau." Ron mengangkat bahu tidak perduli.

Hermione beralih pada Harry, menyadari sahabatnya yang satu itu hanya diam saja "bagaimana menurutmu, Harry?" Tanya Hermione meminta pendapat, sedikit berharap tanggapan Harry akan lebih logis dari Ron.

Harry menggeleng lemas "aku tidak tau Hermione," kata pemuda berkaca mata itu. Hermione menatapnya prihatin, dapat melihat kegelisahan di mata zamurd Harry.

"Ayo ke ruang transfigurasi, Hagrid membawa yang lain ke sana. Kita bisa tau siapa pelakunya jika yang menanganinya kepala sekolah," Ajak Hermione. Dia berjalan lebih dulu diikuti Harry dan Ron kemudian.

Saat tida di sana, Hermione melihat murid-murid Gryffindor dan Slytherin yang mengikuti kelas Hagrid hari ini, tampak masuk bergantian ke dalam ruang kelas transfigurasi. Tampaknya Hagrid telah menjelaskan apa yang terjadi dan kepala sekolah sedang melakukan sesuatu untuk mencari si pelaku.

Hermione mencari keberadaan Malfoy di antara murid-murid di sana, tapi yang bisa dia temukan hanya teman-teman pemuda itu saja. Parkinson, Zabini, Not dan Greenggras.

"Hagrid, bagaimana?" Tanya Harry begitu dia tiba di depan Hagrid yang sedang mengawasi anak-anak.

Hagrid beralih pada tiga murid favoritenya yang baru saja tiba, pria setengah raksasa itu lantas menghembsukan nafas berat dan kemudian menggeleng. "Kepala sekolah tampaknya agak sedikit keras karena situasi ahkir-ahkir ini. Tapi tampaknya belum menemukan siapa yang melemparkan mantra tadi," ucap Hagrid memberi tau.

Hermione memperhatikan murid-murid lainnya, mereka tampak berbisik satu sama lain, Hermione tidak tau pasti, tapi dugaannya pasti tidak jauh-jauh dari kejadian yang baru saja terjadi.

Ada seseorang di sekolah ini yang menyimpan dendam dan sangat berbahaya. Kutukan cruciatus yang dilemparkan tanpa ragu tadi, sangat buruk, begitu mulus seolah orang itu sudah berulang kali melakukannya. Jika orang itu adalah bagian dari pelahap maut, kenapa Malfoy? Kenapa orang itu mengincar Malfoy dan bukannya Harry, Ron atau Hermione. Mereka adalah dalang utama dari kekalahan pihak hitam. Apa karena penghianatan Malfoy di ahkir perang?

Hermione menghela nafas berat. Dia lagi-lagi berfikir terlalu keras hanya karena Draco Malfoy.

To Be Continued

A/n

Ada yang bisa nebak kira-kira siapa si pelaku ini?
Kalian bisa jawab random, kali aja ada yang bener~

Btw, mulai sekarang aku bakal up sehari 2 bab lagi.🎉

ᴛʜᴇ ʟᴀsᴛ ғɪɢʜᴛ ↬ᴅʀᴀᴍɪᴏɴᴇ ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora