Part 3

14 5 0
                                    


Follow, vote dan komen
Dulu ya sebelum baca supaya gak lupa ❤️

Typo ! Tandai ya :)

(⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)

_HAPPY READING_

*****

Kini nampak seorang gadis yang tengah menangis didalam perpustakaan.

"Kenapa si nasib aku gak seberuntung kamu, kenapa semua orang becin sama aku, mereka gak sayang ! Kenapa ?" Monolognya yang terdengar amat pilu.

___

Setelah mendengarkan ketiga sahabat nya bercerita kini sosok pria bertubuh jangkung itu pun berjalan menghampiri karibnya.

Mereka berdua pun berjalan beriringan, saling melontarkan candaan, tangan yang bergandengan dan tak lupa mata yang tak bisa lepas memandang satu sama lain.

Terlalu fokus berjalan, lelaki jangkung itu pun tak sengaja tertabrak oleh siswi yang tengah berlari.

"Woy..." Teriaknya tak terima, ini pertama kalinya ada siswi yang menabrak dirinya.

Sekilas seorang siswi itu pun menoleh ke arah nya dan menyatukan kedua telapak tangannya, sebagai simbol permintaan maaf.

Lelaki itu pun sejenak terdiam tatkala melihat wajah sang gadis, mencoba mengingat- ingat dan yah akhirnya cuek.

"Udah ka lagian gak sengaja tuh anak, kayak nya dia lagi buru-buru deh sampe bisa nabrak kamu, coba deh lihat." Ucap mawar, ya gadis itu adalah mawar.

Mawar yang baru saja merusak mood Azka yang tengah mendengar kan cerita.

Seketika itu juga Azka, lelaki itu menoleh kembali ke arah belakang dan ya benar adanya seperti nya gadis tersebut nampak sedang terburu-buru.

"Yaudah yuk ke kelas." Ajak Azka, ia kembali menggandeng tangan mungil mawar.

Sudah sangat lumrah perlakuan Azka terhadap mawar yang belagak seperti kedua pasangan kekasih, tapi pada nyatanya mereka hanya sahabat masa kecil yang sudah ditakdirkan untuk bersama.

Brak...

Suara pintu yang terdengar dipaksa untuk terbuka. Dibalik sana terdapat gadis asing yang belom pernah mereka jumpai sebelumnya.

Banyak mata yang memandang kearah dirinya, siapa lagi kalau bukan Hilya.

Ya pelaku itu adalah Hilya.

Kejadian itu mampu mengundang mengusik ketenangan para penghuni perpus, ada yang memandang sinis kearahnya, dan ada juga yang tak peduli.

"Lo anak baru ya ?" Tegur salah satu siswi yang sedang memilih buku.

"Iya, aku anak baru ." Ucapannya sopan, agak takut karena tatapannya yang begitu tajam.

"Ingat ya, jangan mentang-mentang Lo anak baru jadi masuk ke sini seenaknya ajah." Ucapannya memperingati.

"Oh ya, gue kakak senior Lo nama gue Sarah." Ucapannya seraya pergi.

Azka's ( He Is My Brother's Best Friend )Where stories live. Discover now