Part 12

9 3 1
                                    


Follow, vote dan komen
Dulu ya sebelum baca supaya gak lupa ❤️

(⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)

_HAPPY READING _

*****


Seperti yang sudah Moza katakan kepada Hilya bahwa selepas pulang sekolah ia akan pergi menjenguk nya dirumah.

Tepat setelah bel terakhir berbunyi dirinya langsung melenggang pergi menuju rumah sahabatnya, Hilya.

Tak perlu menunggu lama pas sekali ketika Moza sampai di Halte dekat sekolah bus angkutan umum pun datang dengan cepat jadi ia tak perlu capek-capek untuk menunggu lagi.

Moza pun berjalan masuk dan mencari tempat duduk yang kosong, tapi naas seperti nya ia harus berdiri sampai tujuan karena tak ada bangku kosong yang tersisa.

Kejadian seperti ini sudah sering Moza alami, pernah juga ia sampai merelakan tempat duduknya untuk seorang nenek-nenek.

Citttt....

Baru saja bus itu setengah jalan tiba-tiba berhenti mendadak sehingga membuat para penumpang terkaget dan sempoyongan hampir tumbang.

"Astagfirullah..." Ucap seorang ibu-ibu yang tengah menggendong anaknya.

"Heh mau cari mati Lo." Tegur supir itu kepada seorang pemuda yang sudah menghalangi jalannya.

Penasaran dengan sang pelaku kini Moza pun menoleh ke kaca depan, ia pun mengerutkan keningnya.

"Kayak gak asing ." Gumamnya.

"Woy minggir." Seru sang kernet,

"Mas didalam ada teman saya suruh dia keluar."

Mendengar suara bariton itu Moza pun seketika terkaget "itu kan kak Azka."

"Moza cepetan turun Lo." Seru bocah Azka dari luar sana.

"Permisi, permisi...." Kata Moza yang berjalan menyusuri lautan manusia itu.

Tepat ketika Moza keluar dari bus itu Azka pun memarkir kan motor nya kembali agar tidak menghalangi bus tersebut.

"Neng lain kali kondisiin pacarnya." Tegur kernet bus tersebut.

Mendengar ucapan kenek bus tersebut membuat Moza menggeram kesal, ia pun kemudian berjalan menghampiri Azka.

Bersamaan dengan melenggang nya bus angkutan umum tersebut.

"Mau apa kamu ?" Tanyanya dengan nada sewot.

"Gak usah banyak bacot cepetan naik."titahnya.

"Gak mau." Seraya pergi meninggalkan Azka .

Azka pun mengikuti Moza dari belakang sambil menuntun motor nya, mengingat kejadian tadi membuat Moza tak henti-hentinya mendumel tak karuan.

"Keras kepala banget si Lo jadi orang cepetan naik, kasihan sahabat Lo dirumah udah nungguin." Seketika membuat Moza menghentikan langkahnya.

Azka's ( He Is My Brother's Best Friend )Where stories live. Discover now