Part 15

7 2 1
                                    


Follow, vote dan komen
Dulu ya sebelum baca supaya gak lupa ❤️

(⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)

_HAPPY READING _

*****

Krekek....

Suara pintu terbuka seorang pria berbaju hitam itu berjalan kearah kasur yang dimana disana terdapat seorang wanita sedang berbaring dan menangis.

Dengan nuansa yang gelap membuat semua orang terasa merinding.

"Hawa..." Panggil pria itu, lantas langkahnya terhenti ketika mendengar suara Isak tangis dari arah sana.

Tak lupa ia memencet tombol stop kontak, agar lampu didalam menyala.

"Den kalo gitu bibi sama pak agung pergi dulu ya, Aden gak papa kan bibi tinggal sendiri." Katanya.

"Iya bi gak papa." Sambil tersenyum simpul.

"Pokoknya Aden harus ingat pesan kami tadi." Setelah berkata demikian kedua maid itu pun pergi meninggalkan nya berdua didalam kamar.

Tap tap tap....

Suara langkah mengarah pada ranjang tersebut. "Hawa...." Panggil nya untuk yang kedua kalinya.

Nampak pergerakan dari gadis tersebut, mungkin dia terusik dengan kehadiran nya sehingga membuat gadis itu terbangun dari tidurnya.

"Hawa ini gue Azka." Katanya.

Melihat kearah pria berbaju hitam itu, " Kak Angga." Ucapannya lirih dengan mata yang tak henti-hentinya mengeluarkan air mata.

Entah ada yang salah dari mata Hilya atau karena saking rindunya ia dengan Angga, sang kakak. Sehingga tanpa sadar ia memanggil Azka dengan sebutan Angga.

"Wa ini gue Azka." Ulangnya.

"Kak Angga." Katanya sekali lagi, lalu ia bergegas memeluk tubuh Azka dengan sangat erat.

Isak tangis yang terdengar amat kencang di Indra pendengarannya, air mata yang sudah banyak tumpah di pundaknya.

Hal itu terkesan sangat menyedihkan sehingga membuat Azka tak tahan membendung air matanya.

"Hawa ini gue Azka bukan Angga, ini gue yang udah bikin Lo kepikiran tentang masa lalu Lo, gue yang jahat bukan Angga kakak Lo yang baik." Katanya.

Sontak gadis itu pun perlahan melepaskan pelukannya, diam sejenak menatap setiap inci wajah pria yang kini sedang ada dihadapannya.

"Kamu ...." Hilya.

"Iya ini gue." Sahut nya.

Hilya hanya menggerak-gerakan kepalanya setelah mendengar ucapan Azka tadi, menoleh kanan dan kiri dengan air mata yang terus terjatuh.

"Kamu... panggil aku Hawa." Tanyanya sambil menangis dan kini ia terlihat kembali kacau. Bibir yang bergetar, tangan kanan yang menjambak rambutnya, serta kaki yang ditekuk dengan tangan kiri yang memengangi nya.

Azka's ( He Is My Brother's Best Friend )Where stories live. Discover now