9 | Milikku

1.2K 238 23
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Hyung, jangan terus menatapku, aku tidak bisa makan," protes Jungkook.

Mereka sedang berada di ruang makan. Ada banyak masakan terhidang di atas meja. Bukan makan yang Taehyung lakukan, ia malah menatap Jungkook bahkan tidak mengalihkan pandangannya sedetik pun. Taehyung menumpukan pipi kanannya pada telapak tangan yang ia tumpukan di atas meja seraya menoleh menatap pemuda manis yang kini menjadi kekasihnya.  Lalu, apa mereka di sana hanya berdua? Tentu saja tidak, ada Wooshik yang berada di meja yang sama juga beberapa bodyguard yang kebetulan memang tengah menikmati makan malamnya meskipun mereka tidak berada di meja yang sama.

"Berhenti menatapnya, Tae! Kau seperti ingin memakannya saja," celetuk Wooshik lalu ia menatap Jungkook. "Abaikan saja, makanlah yang banyak." Wooshik menyodorkan salah satu piring berisi makanan di hadapan Jungkook.

"Kenapa aku harus berhenti menatapnya? Bukankah dia sangat manis? Wooshik-ah, bukankah kekasihku sangat manis? Bahkan aku tidak pernah melihat seorang laki-laki dengan wajah manis sepertinya," puji Taehyung lalu ia mengusap belakang kepala Jungkook lembut. "Apa kau titisan bidadari? Aphrodite?"

Jungkook bersemu, lalu tersenyum manis menatap Taehyung.

"Aakh, tidak!!" Taehyung menepuk pelan dadanya, seolah kesakitan. "Senyummu manis sekali, Jungie!! Kau bisa membuatku pingsan," puji Taehyung lagi.

Wooshik hanya menggeleng pelan. Sepenuhnya ia tahu Taehyung, bahkan ia mengenal Taehyung sejak ia masih sekolah. Dan dulu, orang tua Wooshik pun bekerja untuk ayah Taehyung. Ya, mungkin benar bahwa Taehyung adalah tuan mudanya, tapi bagi Taehyung Wooshik adalah sahabatnya. Melihat Taehyung jatuh cinta kepada Jungkook, ia sadar, sahabatnya itu tidak berubah saat jatuh cinta dengan seseorang. Selalu memuji, menunjukkan perhatian dan perasaannya.

"Sudah, biarkan kekasihmu makan, tuan muda. Kau tidak ingin Jungkook sakit di hari pertama menjadi kekasihmu karena kau tidak membiarkannya makan dengan tatapanmu, kan?"

"Bagaimana mungkin ia tidak bisa makan? Bukankah makan memakai mulut, aku hanya memandangnya? Aku juga melihatnya dengan hatiku, tidak mengganggu mulutnya. Kecuali....kecuali jika aku menciumnya," balas Taehyung.

Wooshik menghela nafasnya pelan. "Apa kau akan tidur di kamar Taehyung malam ini?" tanya Wooshik.

"Eh? U~uh? Ti-tidak," jawab Jungkook terbata.

Taehyung tersenyum lalu kembali mengusap pucuk kepala Jungkook. Pemuda manis itu mulai menyantap pelan makanan di depannya. Sesekali ia menatap Taehyung yang masih menatapnya, lalu Wooshik yang seolah menahan tawa karena melihat reaksi Jungkook yang seolah tidak bisa berkutik karena berada dalam pengawasan Taehyung. Wooshik tersenyum tipis lalu meneguk teh chamomile hangatnya.

"Jungie..." panggil Taehyung lembut.

"Uung?"

"Kau masih ingin bekerja padaku, tidak?"

FORGET ME NOTWhere stories live. Discover now