23 | Hari Bahagia

1K 205 24
                                    

 ***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Taehyung dan Jungkook sudah sampai di kediaman Kim. Taehyung memeta seluruh sudut tempat itu. Semua kenangan masa lalunya kembali memenuhi kepalanya. Ada rasa rindu, haru saat ia melangkahkan kaki di rumah megah itu. Jungkook memeluk lengan Taehyung, langkahnya pelan mengikuti sang dominan. Sesekali ia menatap wajah Taehyung. Taehyung pun sadar ada seseorang yang menatapnya, ia pun menoleh kemudian tersenyum seraya mengusap lengan Jungkook yang memeluk lengannya.

Mereka kembali ke kediaman Kim bersama dengan Wooshik, juga Daniel dan beberapa orang yang memang telah mengikuti tuannya sejak ia amnesia. Ya, rumah megah itu kembali ke tangan sang pemilik. Ke orang yang berhak. Hingga akhirnya mereka pun duduk di ruang tengah. Jungkook berada di samping Taehyung, sepertinya ia tidak ingin berada jauh dari lelaki itu. Sesekali Taehyung menoleh dan tersenyum padanya.

"Sekali lagi selamat," ujar Wooshik.

"Tanpa bantuanmu, aku tidak akan kembali ke rumah ini. Bukan sendiri...tapi bersama dia...Jungie, orang terpenting dalam hidupku." Taehyung kembali menatap Jungkook, ia mengusap lembut pipi pria manis itu. Jungkook tersenyum. "Suka dengan ini semua?" tanya Taehyung pada Jungkook.

"Aku menyukaimu, bukan hanya ini semua..."

"Ha...ha...aku lebih menyukaimu."

"Persidangan tuan besar akan dimulai lusa. Apa kau hadir?" tanya Wooshik.

"Lebih baik aku menghabiskan waktuku bersama Jungie," balasnya. "Lalu...bagaimana dengan dia?"

Jungkook menoleh saat mendengar kata dia dari Taehyung. Taehyung menyadarinya, ia pun tersenyum seraya mengusap tangan Jungkook dalam genggamannya.

"Park Jihoon...aku bertanya tentangnya, sayangku Jungie... Aku dengar dari Daniel kemarin, dia sudah ditangkap dan sempat menolak saat akan masuk penjara..." Taehyung berdehem. "Jangan cemburu, aku hanya mencintaimu...."

"Apa? Aku tidak cemburu! Aku tahu kau tidak bisa hidup tanpaku," goda Jungkook sedikit manja. "Jangan lupa, aku yang merawatmu saat kau koma sampai terbangun..." bisik Jungkook.

"Benar..." Taehyung menatap Wooshik, sepertinya ada hal penting yang harus mereka bicarakan. Wooshik mengangguk. "Sayang, naiklah dulu, aku menyusul. Uhm, tidak akan lama. Kau bisa istirahat dulu di kamar, hm?"

Jungkook mengangguk dan memang tidak banyak bertanya. Sepenuhnya dia tahu jika memang ada pembicaraan dengan Wooshik yang tidak semua orang boleh mendengarnya dan Jungkook tidak mempermasalahkan itu. Sebelum berdiri dari sofa, Taehyung memberinya pelukan kecil setelah itu ia pun meninggalkan calon suaminya dan juga Wooshik. Karena tempat itu masih baru dan asing untuknya, Daniel pun mengantarnya. Setelah sampai di kamar utama, sungguh Jungkook terkejut. Bahkan kamar itu lebih besar dari kamar Taehyung sebelumnya. Dan perabot di sana pun terlihat sangat mahal meskipun bergaya minimalis. Warna putih dan abu-abu muda mendominasi kamar itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 23 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FORGET ME NOTWhere stories live. Discover now