11 | Aku, Kau, Dia

1.1K 236 59
                                    

***

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

***

Setelah beberapa saat akhirnya Taehyung pun tertidur. Bahkan ia tampak memeluk erat Jungkook dan Jungkook meskipun Taehyung telah tertidur, kedua matanya enggan sekali terpejam. Ia mengusap punggung Taehyung lembut sekedar menenangkannya. Hatinya pun mulai cemas dan takut. Ya, sepenuhnya ia sadar bahwa suatu saat ingatan Taehyung akan kembali. Ia bahkan tahu resiko apa yang akan ia terima, dilupakan.

Jungkook sedikit mendongak, menatap wajah tampan yang tertidur lalu ia membenamkan wajahnya pada dada bidang Taehyung dan mengeratkan pelukannya. Taehyung sedikit terusik, dengan mata setengah terbuka, ia pun mengeratkan pelukannya pada Jungkook bahkan mencium singkat pucuk kepala pemuda manis itu.

"Selamat tidur, Jungie..." gumam Taehyung lembut.

"Selamat tidur, hyungie..." balas Jungkook.

Waktu pun berlalu, hari telah berganti. Seperti yang Jungkook katakan di hari sebelumnya bahwa hari itu ia libur. Hingga tak ada dering alarm yang terdengar dari ponselnya. Ah ralat, Jungkook hanya menyetel alarmnya sedikit lebih siang dari hari ketika ia harus pergi ke kuliah. Dan tepat pukul 7, Taehyung membuka matanya perlahan, sedikit tersenyum saat Jungkook masih dalam dekapannya. Taehyung menaikkan selimut yang mereka pakai saat tampak bahu Jungkook tidak tertutup selimut. Taehyung menatap Jungkook yang masih tidur dengan pulasnya hingga ia teringat kejadian tadi malam saat ingatannya muncul.

"Aku tahu suara itu bukan milikmu, Jungie. Suara seseorang yang muncul itu bukan milikmu. Tetapi, entah mengapa aku sangat tidak ingin mengingatnya." Taehyung mengusap pipi Jungkook lembut. "Mungkin kelak aku akan menyakitimu saat ingatanku kembali, maafkan aku. Tapi, aku mohon tunggu aku sebentar. Tetaplah di tempatmu, aku pasti akan kembali padamu. Menjemputmu.... Aku hanya tersesat dan aku pasti akan menemukan jalan pulang menuju rumahku dan itu kau..." lirihnya lembut.

Jungkook sedikit membuka matanya, namun tidak sampai terbangun. Setelah menatap singkat Taehyung, ia kembali memeluk Taehyung bahkan semakin erat.

"Jangan...melupakanku, hyungie...." ucap Jungkook dengan mata tertutup.

Tarhyung sangat jelas mendengarnya kemudian mencium pucuk kepala Jungkook lembut. "Aku tidak akan melupakanmu...jika itu terjadi, kau bisa memukul kepalaku sampai ingatanku tentangmu kembali, Jungie..." jawabnya.

Hampir tiga puluh menit mereka saling berpelukan hingga akhirnya Jungkook terusik saat tubuh Taehyung bergerak karena mematikan alarm yang berbunyi dari ponsel Jungkook. Jungkook pun membuka matanya perlahan. Saat kedua matanya terbuka sempurna, tampak Taehyung menatapnya hangat. Tatapan yang selalu Jungkook dapatkan setiap lelaki itu memandangnya. Senyum tampan pun tampak menghias wajah Taehyung. Jungkook kemudian tersenyum saat melihat wajah tampan yang tersenyum padanya.

"Selamat pagi, hyung..." sapanya dengan suara serak khas bangun tidurnya. Taehyung mencium dahi Jungkook membuat pemuda manis itu kembali memejamkan matanya sejenak. "Apa aku membuatmu tidak nyaman? Kau bangun pagi sekali, hyung. Maafkan aku..." ujar Jungkook.

FORGET ME NOTTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon