08. Cuti

606 55 9
                                    

"Apa kau marah padaku, heum?"

"Mengapa saya harus marah kepada anda, Kapten?" Fang membuang mukanya. Sama sekali tidak mau menatap wajah Kaizo yang kini menatapnya dengan datar.

"Tapi kau menunjukkan wajah seperti itu, semuanya terlihat dengan jelas." Kata Kaizo sembari menatap Fang dengan lekat.

Fang tidak tau apa yang terjadi pada kakaknya itu hingga bersikap seperti itu. Padahal biasanya Kaizo tidak peduli terhadapnya sama sekali.

Namun kali ini pria itu terlihat aneh. Fang khawatir apakah otak Kaizo konslet saat tersetrum dengan pedang listrik miliknya. Hingga mengakibatkan Kaizo menjadi aneh seperti ini.

"Apakah otakmu konslet saat tersetrum kemarin?" Ucap Fang tanpa sadar, Kaizo mengerutkan keningnya mendengar ucapan Fang.

"Apa maksudmu?"

"Lupakan." Fang membuang nafas.

Perutnya terasa lapar sekarang, ia semalam hanya makan sedikit karena setelahnya ia minum banyak anggur. Perutnya bergetar dengan suara khas perut yang lapar, Fang merengut kesal. Ia menginginkan daging rusa bakar dengan kecap manis sebagai bumbunya. Namun di TAPOPS mana ada menu makanan yang seperti itu. Hanya ada makanan dengan porsi sedikit yang mengandung banyak protein, juga susu hangat dan buah sebagai pencuci mulut.

Fang tidak terlalu menyukai makanan yang ada di TAPOPS. Ia lebih menyukai menu yang ada di Black Die dan berburu di hutan untuk mencari daging segar.

"Aku ingin pergi." Fang berdehem pelan. Ia menyibak selimut yang membungkus tubuhnya dan beranjak turun.

"Tunggu!" Kaizo menahan pergelangan Fang saat pemuda itu hendak turun dari brankar. Kaizo menatapnya dengan tajam.

"Kau mau kemana?"

"Aku lapar."

Kaizo mengendurkan cengkramannya pada lengan Fang saat sadar bahwa ia bersikap kasar pada pemuda itu. Kaizo kembali duduk di kursi, memperhatikan Fang yang tampaknya kesal akan sikapnya barusan.

"Maaf, aku pikir kau ingin kabur dariku."

Fang terkejut dalam batinnya. Ia memasang wajah datar, mencoba untuk bersikap biasa saja meskipun ia terkejut mendengar ucapan Kaizo.

Kaizo? Meminta maaf?

Ini sungguh mengejutkan.

Fang semakin yakin bahwa kakaknya itu telah mengalami gegar otak akibat tersetrum listrik.

"Mari kita sarapan. Aku telah menyiapkan makanan untukmu." Kaizo berdiri dengan sedikit hati-hati karena luka di tubuhnya yang masih basah. Luka di tubuhnya itu tidak bisa dibilang sepele, kalau saja Kaizo adalah manusia mungkin ia sudah mati setelah berperang dengan Black Death yang merupakan adiknya sendiri.  Namun Kaizo adalah alien, tidak mudah untuknya menggapai kematian, dirinya tidak akan mati semudah itu.

"Aku sudah memiliki janji dengan seseorang." Fang menundukkan kepalanya. Ia tidak ingin bersama pria itu terlalu lama, mungkin karena perilaku Kaizo yang buruk selama ini. Membuat Fang malas untuk bersama pria itu barang sebentar saja.

I am Villain! [KaiFang] : BrotherShipWhere stories live. Discover now