11. James Harld

478 48 9
                                    

"Fang..." Kaizo terpaku ditempatnya. Ia menatap sang adik yang menatapnya dengan tajam, sembari membawa busur dan anak panah yang digendong dipunggungnya.

Fang terdiam menatap kakaknya yang tiba-tiba muncul di dalam hutan. Diujung Utara Athera dengan kapal angkasa yang terparkir didekat sungai belantara.

Entah bagaimana pria itu bisa sampai disini. Namun yang pasti itu membuat Fang tidak suka, ia sangat benci ketika Kaizo selalu mencampuri urusannya entah itu sengaja atau tidak sengaja.

"Apa yang Kapten lakukan disini?" Fang mendesis sembari menatap Kaizo dengan datar.

Dibelakangnya Sailang bersembunyi dalam dimensi yang berbeda. Namun harimau itu tetap menjaga sang Tuan dari marabahaya.

Kaizo masih tak berkutik. Ia sangat terkejut ketika mendapati adiknya ada di planet aneh yang baru saja ia kunjungi pertama kali ini.

Dirinya tidak menyangka jika alat pelacak yang dipasang oleh Ben itu berfungsi. Titik koordinat yang tersemat dalam alat pelacak tersebut menunjukkan posisi Fang yang ada di Planet Athera, Kaizo awalnya tidak percaya dan ingin membuktikannya sendiri. Sekarang dia mendapatkan sebuah fakta yang sangat mengejutkan.

"Aku tidak tau apakah alat itu eror atau tidak, tapi titik koordinat nya menunjukkan lokasi yang disinggahi oleh Fang. Berada di sebuah planet yang cukup jauh dari sini, aku sedikit ragu apakah itu benar atau tidak." Ucap Ben kala dirinya dan Kaizo sedang mengorek informasi mengenai Sayembara Jungleland.

"Kenapa kau ada disini?" Ucap Kaizo pelan, manik delimanya terus menelisik kedalam manik Fang yang meredup. Pria itu terus menatap sang adik yang tampaknya sangat tidak menyukai akan kehadirannya disini.

"Anda tuli? Saya bertanya apa yang Kapten lakukan disini, anda malah bertanya balik padaku." Celetuk Fang sembari menurunkan busurnya. Ia menjadi lebih rileks sekarang karena penyusup yang datang ke Athera ternyata adalah Kaizo, setidaknya ia tidak terlalu waspada.

Kaizo termangu mendengar ucapan Fang yang sangat sarkas. Ia tidak menyangka jika adik kecilnya itu bisa berbicara seperti itu padanya.

"Sejak kapan kau menjadi sarkas seperti ini?" Kaizo menatap Fang dengan intens. Namun ia merasa sedikit aneh pada dirinya sendiri, bukan karena Planet Athera yang yang asing baginya. Tapi ketika ia menatap sang adik yang terasa berbeda dari biasanya.

Kaizo tertegun. Ia menelisik manik Fang yang perlahan berubah warna. Warnanya tidak lagi merah delima, namun perlahan manik itu berubah menjadi hitam. Tatapan tajam dari pemuda itu perlahan melembut, namun masih menyorotkan rasa tidak suka yang begitu kentara.

"Apa yang —" Kaizo membulatkan matanya. Manik delima miliknya melebar ketika melihat adiknya mengangkat busurnya dan mengarahkan panah runcing tersebut kearahnya.

Fang menarik panahnya perlahan, matanya memicing dengan kepala yang dimiringkan kekiri.

AAKKHHH

Panah runcing dengan ujung yang dibubuhi racun tersebut diluncurkan. Fang kembali menurunkan busurnya dengan anak panah yang kini menancap ditubuh seorang pria yang tergeletak dengan tubuh bersimbah darah.

"Akhirnya..." Fang tersenyum miring. Ia mendekati tubuh yang terkapar dengan anak panah yang menancap didadanya, darah keluar dari tubuhnya sampai mengotori pakaian yang ia pakai.

"...aku mendapatkanmu..."

Raja Egry, seorang penguasa kegelapan yang dijuluki sebagai Black Death. Tanpa alasan ia disebut sebagai Black Death, karena dalam kubu kegelapan ia adalah seorang malaikat maut yang mencabut setiap nyawa orang yang menjadi musuhnya.

I am Villain! [KaiFang] : BrotherShipWhere stories live. Discover now