Bab 17

18.7K 1.6K 69
                                    

Follow dan votenya woy 🌟🌟🌟

Up tergantung votenya okey

~•~•~•~

"Tunggu" Ucap seseorang menghentikan langkah Azriel, itu adalah Gibran, dua tahun lebih tua dari El asli.

Azriel berbalik menatap Gibran dengan tatapan dingin, sedangkan Gibran juga menatapnya dingin.

"Kau sudah keterlaluan El" Ucap Gibran dingin, menatap tajam Azriel.

Azriel yang mendengar hal itu mendengus. "Apa?, kau ingin memelihara Mata-mata di mansion?" Ucap Azriel dingin, menatap tajam Gibran.

Sedangkan Gibran yang mendengar ucapan Azriel terdiam, bahkan Luhan dan Devan yang sedari tadi hanya mendengarkan percakapan Gibran dan Azriel juga terdiam.

Melihat keterdiaman Gibran, Azriel mendengus, jika mereka memang ingin memelihara Mata-mata, maka sebelum musuh sebenarnya menghancurkan Azarenka, maka ia akan lebih dulu menghancurkan Azarenka.

Azriel berbalik dan melanjutkan langkahnya, sedangkan Gibran dan yang lainnya menatap kepergian Azriel hingga tidak terlihat lagi dari pandangan mereka, karena Azriel sudah memasuki kamar.

"Kenapa aku merasa begitu asing dengannya?" Batin Gibran bertanya-tanya.

.

Sedangkan di sisi lain, terlihat seorang pria berpakaian serba hitam dengan topeng hitam yang menutupi setengah wajahnya. Pria itu sedang duduk di sofa single dengan kaki yang menyilang.

Ceklek

Pintu ruangan itu terbuka, terlihat seorang pria yang memakai jubah abu-abu dengan topeng yang berwarna putih, yang menutupi setengah wajahnya.

Pria bertopeng putih itu duduk di sofa panjang, ia juga menyilangkan kakinya.

Pria yang bertopeng hitam itu mendengus, ia menatap datar pria bertopeng putih.

"Apa yang 'tuan' ini inginkan?, sehingga 'tuan' topeng putih ini datang ke sini?" Ucap pria bertopeng hitam itu tersenyum smirk.

Mendengar hal itu pria bertopeng putih itu menunjukkan senyum tipisnya. "Hm?, tidak ada 'tuan' hitam" Jawab pria bertopeng putih itu santai.

Setiap perkataan yang mereka berdua ucapkan penuh makna dan arti, lalu apa maksud dari percakapan itu?, sebenarnya apa yang terjadi?.

.

Sedangkan di sisi lain, terlihat Azriel sedang berada di kamarnya, ia duduk di kasur, menyandarkan punggungnya di sandaran kasur sambil memainkan ponselnya.

Ia baru selesai mandi, ia akan bersantai sebentar sebelum makan malam tiba. Mungkin setelah makan malam selesai, ia akan kembali ke apartemennya, karena ada suatu 'urusan' yang ingin ia selesaikan.

Hampir setengah jam Azriel berada di kamar, hingga seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Tok

Tok

Tok

Mendengar suara ketukan itu, dengan langkah malas Azriel menuju pintu kamarnya dan membukanya. Ia menatap datar seseorang yang berdiri di depannya ini. Luhan.

"Makan" Ucap Luhan datar, di balas dehaman singkat dari Azriel.

Luhan langsung pergi meninggalkan Azriel setelah mendapat jawaban Azriel, sedangkan Azriel hanya menatap datar kepergian Luhan.

Azriel Weizmann [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang